Setelah kepergian dua sahabatnya, dimas dan risa bergegas memasuki rumah dan berniat istirahat di kamar masing masing. Tapi baru saja risa dan dimas di depan pintu kamar nya mbok ati keburu memanggil dimas
"Den! Ini ada telepon dari nyonya"ucap mbok ati sambil menyerahkan tlpon
Dan berhasil membuat risa dan dimas menelan ludahnya susah payah
"O.. Oh iya mbok makasih"balas dimas mencoba tenang
Setelah mbok ati turun kebawah dimas dan risa saling pandang dengan rasa takut yang menyelimuti mereka berdua. Dan aksi pandang pandangan mereka terganggu di karenakan suara di sebrang telpon
"Dimas! Risa! "Panggil sang bunda tegas
"I. Iiya bunda"ucap risa dan dimas berbarengan
"Siapa yang mau menjelaskan ini semua! Bunda yakin kalian berdua sudah tau apa maksud bunda nelpon kalian! "Ucap dinda(bunda risa dan dimas)
Sedangkan risa yang mendengar tuturan sang bunda hanya bisa diam dan menatap dimas dengan mata yang berkaca kaca
"Hey! Kalian mendengar bunda ngomongkan! "Bentak sang bunda
Dan bentakan sang bunda berhasil membuat risa menjatuhkan air matanya karena baru pertama kalinya dinda membentak kedua anaknya. Dimas pun yang kaget dengan bentakan sang bunda jadi takut sendiri takut bundanya kecewa terhadap dimas dan dimas takut bundanya mengadu ke sang ayah dan dimas tidak dapat membayakangkan kemarahan ayahnya. Bundanya saja sudah marah seperti ini bagaimana dengan sang ayah dan dimas hanya bisa pasrah
"Baik bunda dimas akan menjelaskan nya sama bunda tapi bunda janji jangan marahin risa karena ini semua salah dimas bun"ucap dimas dengan tenang. Ralat berusaha tenang padahal dia sangat takut
"Bohong bunda! Kalo bunda mau marahin ade boleh ko ini semua bukan sepenuhnya salah abang ko bunda"ucap risa
"Ade! Diem deh biar abang yang jelasin ke bunda ih! "Balas dimas kesal yang tak terima dengan omongan adik nya itu
"Abang! Diem deh! Ini semua salah kita berdua jangan so soan mau lindungin ada yang nyatanya ikut andil dalam masalah ini"balas risa tak kalah kesal
Sedangkan di sebrang sana hanya memutar bola matanya malas dan sekali kali terkikik geli melihat perdebatan sang anak. Sejujurnya dinda tak marah sedikit pun begitu juFlashback
nugroho. Dinda dan nugroho yang sedang duduk bersebelahan hanya ingin mengerjai anak anak nya karena sudah berani bolos sekolah"Hey! Sudah sudah! Bunda cuman hanya ingin mendengar penjelasan kalian bukan nya mendengar kalian ribut! "Ucap dinda dengan membentak
"Tuhkan de! Ade si gak nurut sama abang buat diem kan sekarang bunda marahnya tambah gede kan"ucap dimas kesal
Sedangkan risa hanya mengerucutkan bibir nya kesal
"Oke oke maaf bun jadi sebenarnya gini........
Flashback
Dimas kebangun dan melirik jam di atas nakas nya pukul 2 dini hari dan dimas langsung ke kamar mandi buat melaksanakan solat malam karena dimas merasa perasaan nya ahir ahir ini tidak enak.
Dan setelah satu jam lebih dimas melaksanakan ibadahnya dimas merasa tenggorokannya merasa sakit dan dimas beranjak ke bawah lebit tepatnya ke dapur.
Setelah sampai di dapur dimas mendengar keributan di atas dan dimas tau siapa yang sedang ribut itu siapa lagi kalo bukan dua sahabatnya dan juga adik sematawayang nya itu.
Dimas yang merasa malas untuk melihat kerinutan di atas dimas lebih baik diam di ruang tengah saja.
Cukup lama dimas diam di ruang tengah dan mendengar derap kaki seseorang yang berjalan di anak tangga dan sesekali dimas mendengar orang tersebut melaparkan beberapa surat surat pendek dan dimas yakin itu adalah raka karena raka diantara kami yang paling penakut dan dimas mempunyai ide buat menjahili sahabatnya itu karena dimas sangat yakin kalo raka yang membuat ke gaduhan di jam sepagi ini.