Part 3

51 1 0
                                    


"bisma" panggil sakura di salah satu bangku kantin. Aekarang bisma dan 3 temannya sedang berada di kantin mereka selalu menjadi pusat perhatian. Tak sengaja mata bisma menangkap seorang yang dia kenal sedang menjadi bahan bulyan Dinda. Dinda cewek agresiif yang terkenal dengan kekejaamannya. 

"Heh cupu, kalau jalan itu pakek mata bukan pakek dengkul. Gara gara lu minum gue tumpah dan gara gara lu gue gajadi minum. Dasar cupu kurang ajar" dinda yang sudah siap melayangkan tamparannya pada Rey.

  1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

5 detik 

Rey tidak merasakan tamparan dinda dan dia membuka matanya, betapa terkejutnya Rey saat melihat Bisma sedang menahan tangan Dinda agar tidak menapar Dinda. Bisma melepas tangan Dinda lalu di aberalih memegang tangan Rey lebih tepatnya sih menggenggam tangan Rey lalu menggeret Rey untuk pergi dari gerombolan cabe cabe yang gajelas itu.

"Pakai ini" Bisma yang menyodorkan kemeja seragam sekolahnya pada Rey. Bisma hanya menggenakan kaos putih polos, yang mencetakan secara jelas dada bidangnya.

"Terus kamu pakai apa?" tanya Rey yang bingung akan sikap Bisma padanya.

"Cepat pakai, apa lo mau pakek baju kaya gitu didepan teman teman lo?" tanya Bisma sambil menujuk seragam Rey yang sudah basah terkena jus jeruk Dinda yang tumpah tadi.

"Baiklah, aku berhutang budi padamu 2 kali terimakasih." saat Rey menatap mata bisma diterkunci dengan tatapan itu. Tatatapan yang menghentikan dunianya dalam sekejap, jatung Rey sudah lari maraton ssat ini karena Bisma tak enggan memutus tatapan mereka. Dan akhirnya Rey berbalik badan masuk ke toilet cewek untuk mengganti seragamny yang basah.

Bisma berlalu meninggalkan Rey yang masih ada didalam toilet, dia kembali ke kantin untuk menemui teman temannya yang sudah menunggu sedari tadi.

"wah si pahlawan dingin kita datang nih., ternyata selera lu kaya si cupu ga nyangka gue.:V"ejek Rehan pada Bisma.

"bct" satu kalimat yang singkat jelas dan padak cukup bagi bisma untuk menjawab teman sengkeleknya itu.

 Saat ini Rey sudah kembali di kelasnya dan duduk memikirkan perlakuan Bisma padanya, dia juga berfikir kenapa saat bisma menyelamatkannya dari monster Dinda dia merasakan jantungnya dalam mode marathon alias jedag jedug jeder (wkwkwkkw). "Kayaknya gue harus periksa kedokter deh, apa jangan jangan gue terkena penyakit jantung dadakan ya" Rey berbicara pada dirinya sendiri sampai dia tidak sadar ada sepasang mata yang sedang mengawasinya sekarang. Ya Bisma sedang memperhatikan Rey saat ini. Entah kenapa dia juga merasakan  apa yang dirasakan Rey saat ini, setiap dia menatapa mata itu dia merasakan serangan jantung mendadak. Rasa yang sudah lama tak ia rasakan setelah dia pergi. Kini rasa ini kembali Bisma rasakan. Bisma sadar inilah awal kehidupannya kembali dimuai, Bisma pun mulai melangkahkan kakinya meninggalkan kelas Rey karena bel pelajaran sudah dimulai. 

"Flasback On"

Bisma dulu pernah memiliki seorang yang sangat ia sayangi dan sangat ia jaga merkea sudah berteman sejak kecil tapi kejadian itu membuat Bisma menjadi seperti pangeran es yang sekarang semua tentang kehidupan Bisma berubah, saat itu Bisma sedang latihan basket bersama teman temannya lalu dia mendapat kabar bahwa sahabat hidupnya itu sedang dalm keadaan koma. Sungguh menyedihkan bagaimana mungkin Bisma tidak mengetahu tentang penyakit Reni selama ini.  1Tahun belakang ini Reni divonis terkena Leukima dia memang tidak mengatakan tentang penyakitnya kepada Bisam karena dia takut Bisma akan sedih karena mengetahui tentang keadaanya sekarang. Dan pada saat itu Reni jatuh pingsan saat tiba di rumah sakit dia tak kunjung sadar dan ternyata dia koma, dokter sudah mengatakan bahwa Reni sudah tidak meiliki banyak waktu. 

Bisma pun memasuki ruangan Reni hanya terdengar dentungan suara alat medis yang berada disamping Reni, Bisma menitikan air matanya dia meras gagal mejadi sahabat bagi Reni dia merasa bodoh kenapa dia bisa tidak mengetahui akan penyakit yang sedang dialami sahabatnya itu. Dia mendekatkan wajahnya pada telinga Reni dan mebisikan "Bangunlah jika Tuhan masih  mengizinkanmu melihatku, karna aku sangat menyangimu selama ini aku takut kehilanganmu. Tapi jika ini saatnya kamu pulang, pulanglah dengan tenang ingalah aku selalu". Setetes air mata Bisma jatuh tepat di pipi kanan Reni, dan saat itu dalam mata terpejam Reni juga mengeluarkan air mata. Tak selang beberapa lama Terdengar alat pendeteksi jantung Reni yang berbunyi menandakan Reni sudah meninggalkan Bisma. Bisma meraksan sesak didadanya dia merasakan bahwa dadaanya sekarang sedang dihimpit antara tembok besar yang membuatnya suit untuk bernafas dia menangis dan memeluk Reni untuk terakhir kalinya. Bisma merasa dunianya telah runtuh bersama perginya Reni, semenjak saat itu Bisma berubah menjadi Pangeran dingin.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Penkluk Hati PANGERAN DINGINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang