Chapter 02

43 9 14
                                    

Azkaganteng221
Gue mau ke kafe bentar nih, gak papa kan?😀

AdiraRaveena
Yaudah

● ● ● ●

Gue pulang sama siapa dong? Telpon mama deh-batin Dira

Tutt... tutt... tutt..

"Hallo ma"
"...."
"Mama dimana? Bisa jemput Dira gak?"
"...."
"Abang mau ke kafe dulu katanya"
"...."
"Dira naik taksi aja Ma''
"...."
"Iya gak papa, Assalamualaikum"
"...."

Tutt.. Sambungan terputus, sekarang Dira benar-benar bingung harus pulang naik apa, karena taksi memang jarang lewat di NHS. Tapi ya, apa boleh buat.

"Lo pulang sama siapa Dir?" tanya Tania

"Gue pulang naik taksi aja, soalnya nyokap gak bisa jemput" jawab-ku sambil menampilkan senyuman manis.

"Lah? Tapikan disini jarang banget taksi lewat. Lo pulang bareng gue aja ya?"

"Eh gausah, lagian kan beda arah."

"Beneran gak papa nih? Lo hati-hati ya." ucap Tania khawatir

"Iyaa, bye."

"Bye." balas Tania

Sekarang Dira benar-benar sendirian, sudah 10 menit ia menunggu taksi tapi tak ada satupun taksi yang lewat. Hari semakin sore, awan semakin mendung. Ia memutuskan mampir ke minimarket untuk membeli beberapa cemilan dan juga minuman.

"Cheetos mana ya?" gumam Dira

Ketemu!-batin Dira

"Udah cukup deh kayaknya, bayar dulu deh" gumam Dira lagi

"Ada tambahan lagi mbak?" tanya penjaga kasir ramah

"Udah itu aja mbak" ucap Dira sambil tersenyum

"Totalnya delapan puluh empat ribu ya mbak"

Setelah itu Dira membuka dompetnya dan--kosong. Dira benar-benar panik sekarang. Bagaimana ia harus membayarnya?

"Duh mbak, sa.. saya g gak jad--

"Digabung aja mbak" potong Alfa yang tiba-tiba muncul dengan sebotol minuman ditangannya.

"Baik, totalnya sembilanpuluh dua ribu rupiah ya mas"

Alfa mengeluarkan uang sebesar seratus ribu dari dalam dompetnya dan memberikan kepada penjaga kasir tersebut.

"Kembaliannya ambil aja mbak."

"Iya terimakasih, selamat belanja kembali." ucap penjaga kasir tersebut ramah.

"Alfa, makasih banyak yaa. Lo baik banget deh" ucap Dira

"Hm"

"Sebagai tanda terimakasih, besok gue bawain sa--" ucapan Dira terhenti tepat ketika Alfa meninggalkannya.

Yah, dicuekin lagi-batin Dira

"Taksi!" teriak Dira sambil melambai-lambaikan tangannya pada taksi yang ingin lewat.

"Ke BNR ya Pak"

"Siap neng." balas Sopir taksi tersebut.

● ● ● ●

"Lo kok lama banget pulangnya dek?" tanya Azka yang sedang menonton TV

"Tadi siapa sih ya gak bisa pulang bareng adeknya?" sindir Dira

"Hehehe sorry deh"

"Hm"

"Jutek amat neng" goda Azka

"Ih genit lo"

"Emang gak boleh genit sama adek sendiri?" tanya Azka sambil menahan tawa

"Ngeselin banget sihh abang gue" gemas Dira lalu menyubit pipi Azka

"Gini-gini gue juga ganteng ya" balas Azka dengan pe-de nya

"Iya ganteng banget"

"Wah iya dong, gu--"

"Kalo diliat dari lobang sedotan." lanjut Dira sambil meledakkan tawanya.

"Anjir, untung sayang."

"Hahaha, oh iya bang gue mau nanya." ucap Dira

"Nanya apaan? Serius amat." tanya Azka

"Bang, lo deket sama Alfa?"

"Iya. Kenapa?"

"Ganteng banget ya dia" celetuk Dira

Azka mengalihkan tatapan matanya ke Dira, lalu mengecilkan volume Tv yang sedanh ditontonnya.

"Lo... suka sama dia?" tanya Azka

"Kalo iya kenapa?" tanya Dira balik

"Lo gak boleh suka sama dia."

"Lah, kenapa? Hak gue dong" balas Dira lalu meninggalkan Azka yang sedang menatap kosong ke Tv

"Gue cuman gak mau lo sakit hati dek.." lirih Azka

● ● ● ●

AlfaDiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang