0

2.9K 358 12
                                    










"A-Apa ma?"

"Nakamoto Renjun kamu akan segera menikah sayang~"




Tak!


Dengan dramatisnya kedua sumpit yang berada dalam genggaman putra sulung keluarga Nakamoto jatuh. Bahkan si sulung yang manis itu rahangnya jatuh ke bawah.

"Gege kau terlalu dramatis!"

Renjun terpaku. Tak menggubris ejekan dari adik kesayangannya.

Nakamoto Renjun, pria mungil berusia 24 tahun yang baru saja lulus strata 2. Ditengah perayaan kelulusannya bersama keluarga yang ia cintai.

...menerima sebuah kabar keputusan orang tuanya untuk kehidupan dewasa yang sesungguhnya baru saja akan dimulai.

Perjodohan yang dilakukan oleh orang tuanya dengan sesosok pria misterius.



"Kalian akan bertemu besok saat jam makan malam."


Saat itu juga... Rasanya Renjun ingin sekali kembali lagi ke China...



















In other place













"Menikah?"

"Ya, Jung Jeno. Bagaimana menurutmu?"

Putra bungsu keluarga Jung mengunyah daging bulgogi buatan Eomma-nya seraya tampak berpikir.

"Kurasa bukan ide yang buruk. Terserah Appa dan Eomma saja. Aku akan menurut."

Pasangan suami istri keluarga Jung tersenyum bahagia mendengar jawaban putera bungsu mereka itu.

"Tapi... Aku ingin tau dulu siapa yang akan menjadi calon istriku Eomma..."

Sang Eomma tersenyum lebar, hingga menampilkan gusi merah mudanya menimbulkan kesan manis yang kentara meski usianya yang sudah hampir berkepala lima itu.

"Dia anak yang sangat baik, Jeno... Eomma yakin kau akan menyukai istrimu itu..."

Jeno mengangguk, kemudian kembali menyuapkan irisan daging ke dalam mulutnya.

"Apa Mark-hyung sudah tau aku akan menikah?"

"Hyung mu itu sudah tau, bahkan dia sangat senang mendengar kabarnya... oh ya bahkan Jaemin turut senang."

Jeno kembali mengangguk.

"Kapan aku bertemu dengan calon istriku?"

"Besok sayang~ kita akan bertemu dengan calon istrimu yang manis itu saat jam makan malam."









Jeno tau, cepat atau lambat ia akan terikat dengan perjodohan yang dibuat oleh kedua orang tuanya.



Jadi ya... dia terima saja.


Toh, dia selama ini tidak terpikirkan untuk mempunyai pendamping hidup. Jadi dia menurut saja.










Lagipula dia yakin, Eomma nya tak akan memilih sembarang orang untuk berada disisinya.













Selamanya.










Maybe?






















With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang