마흔하나 - You? But Why?

159 24 0
                                    

Hai! Sebelum mulai cerita, aku mau ngasih tau ke kalian kalau tinggal beberapa chapter lagi I PROMISE ini tamat, guiseu. Karena itu, gimana kalau aku ubah jadwal update cerita ini jadi setiap hari mulai besok? Jadi, kalian nggak usah nunggu tiap Selasa, Jumat, atau Minggu lagi hehe. Gimanaa?

Oh, iya, kalian jangan lupa juga vote dan comment ya! Kalau kalian suka cerita ini, cepat-cepat rekomendasiin ke teman kalian hihi^^ Aku suka tiap kali kalian komentar karena semangatku buat namatin cerita ini ada karena kalian ❤

Happy reading!

Udara terembus sejuk, menggerakkan dahan-dahan pohon yang berdiri kokoh di area taman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udara terembus sejuk, menggerakkan dahan-dahan pohon yang berdiri kokoh di area taman. Pemandangan di sana terlihat indah ditambah warna oranye yang mendominasi. Seseorang tengah terduduk di kursi taman seorang diri, di sampingnya ada satu buket bunga berukuran sedang.

Sesekali ia meraih kembang itu dan menghirup aromanya. Pandangannya terarah ke seluruh sisi taman. Ia memang sedang menunggu kedatangan seseorang. Makanya laki-laki itu terkadang bolak-balik mengecek ponselnya. Siapa tahu orang itu sempat menghubunginya.

Tidak lama, senyumnya terulas ketika melihat ada yang berjalan ke arahnya. Gadis dengan pakaian lengan panjang berwarna merah itu sudah sempat beradu pandang dengannya, tapi ia cepat-cepat membuang muka.

"Soyeon-ah," panggilnya, "ada apa? Tiba-tiba kau mengajakku bertemu di taman seperti ini. Tidak biasanya."

Laki-laki itu mengangkat jari telunjuknya. "Dan—Oh!"

Ia sengaja membalik tubuh dan mengambil benda yang masih terletak di atas kursi. "Bunga untukmu."

Soyeon hanya diam. Cukup lama memandang bunga itu kemudian berpindah tatapan ke laki-laki di hadapannya. Ia tidak terlihat bahagia dengan pemberiannya, pun dengan kehadirannya di depan Soyeon.

Menyedihkannya, bunga itu ia senggol dengan sengaja hingga terjatuh. "Ong Seongwoo ...."

Seongwoo tidak percaya kalau Soyeon bahkan sampai melakukan hal seperti itu ketika bertemu dengannya. Berulang kali, ia mengamati bunga-bunga yang terserak di atas rerumputan dan wajah Soyeon. Perempuan itu tidak biasanya bertingkah seperti itu dan kemarin-kemarin mereka masih bisa saling tertawa.

"S-Soyeon? Kau?" Laki-laki itu merendahkan tubuhnya untuk mengambil buket bunga yang sudah tidak layak disebut sebagai hadiah lagi, juga mengumpulkan beberapa kelopak bunga yang tersebar.

"Kupikir kau orang baik-baik, bahkan setelah kita berpisah pun aku masih berpikiran baik tentangmu," ujar Soyeon. Ia membuang napasnya berat. "Kau sudah pernah mengecewakanku satu kali lalu kau ulangi, tapi kata maafku belum tentu bisa kuulangi."

Netra Soyeon hanya mengamati gerak-gerik Seongwoo tanpa sedikit pun ada rasa ingin membantunya. Beberapa menit kemudian, laki-laki itu kembali berdiri dan menatap Soyeon dengan penuh kebingungan.

I PROMISE x Park Jihoon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang