Bab 22

1K 90 20
                                    

HAI SAYA UPIN DAN INI ADIK SAYA IPIN EH... INI CERITA APA YA... HAHAHAHA....

OK GUYS.  JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK VOTE DAN KOMENNYA...

🦃🦃🦃🦃

"Ahahahahahah, aku sudah tidak tahan lagi melihat wajah mereka saat tau Zilla kembali, ppppfffff," ujar Alvian sambil tertawa terbahak-bahak.

"Aku juga sama, berani mereka macam-macam dengan Zilla? Akan hangus terbakar!" ujar Ernest menimpali.

"Bahkan si Elf jalang itu sudah mati di tangan Zilla, itu berarti si jalang itu berbuat hal yang tidak terpuji," ujar Lukoiyos.

"Sudah pasti, kalau tidak dia tidak akan mati mengenaskan seperti itu," balas Aaric kali ini.

Mereka kembali ke Asrama mereka dan bertemu dengan keempat anak gadisnya Zilla. Mereka mengobrol segala hal, tidak lama kemudian muncul ke enam sahabat mereka.

"Kalian sudah kembali, bagaimana apakah ada informasi?" ujar Laura membuka suaranya kali ini.

"Kami menemukannya Laura, bisakah kau bertelepati denga Zilla dan memberitahukan ini?" ujar Carlos kepada Laura.

"Tentu, kami akan melakukannya. Tapi dari tadi aku sudah mencoba, tidak ada jawaban dari yang mulia," ujar Aphrodite kali ini.

"Lebih baik kita cari tempat aman dulu, kita keruangan kepala sekolah saja!" ujar Purple.

Mereka semua mengangguk dan berjalan menuju keruangan Balaric. Mereka pun sampai diruangan Balaric. Balaric merasa terkejut dengan kedatangan mereka semua. Tetapi setelah mendengar penjelasan dari Laura, Balaric akhirnya mengerti.

"Purple coba kau kontak yang mulia Zilla, siapa tau sudah dapat bertelepati,"  ujar Laura lagi.

"Baiklah akan aku coba.." ujar Purple.

Purple mulai melakukan kontak dengan Zilla, tapi belum ada jawaban juga. Aphrodite juga melakukan kontak dengan Zilla tapi tidak ada jawaban juga, giliran Angela juga melakukan kontak, tapi belum sempat dia memanggil Zilla tiba-tiba muncul ukiran-ukiran emas membentuk sebuahdi tembok ruangan Balaric itu. Kenzii muncul terlebih dahulu, disusul Albert, kemudian Dominic, setelah itu Zilla muncul di akhir.

"Yang mulia, kalian baik-baik saja?" ujar Laura cemas.

"Kami baik-baik saja Laura, kami sudah mendapatkan sedikit informasi, apa kalian juga sudah menemukannya?" Balas Zilla.

"Zilla, Kenzii, Albert, dan Dominic, kami menemukan beberapa Informasi dari buku yang kami dapatkan dari perpustakaan tua yang ada di pusat kota itu." ujar Carlos.

"Perpustakaan dimana dulu kau pertama kali ke Harmonious," ujar Vallen menimpali.

"Aku ingat, tunggu sebentar!" balas Zilla.

Zilla membuka segel yang ada di tangan Kirinya, keluarlah buku berwarna Silver memiliki ukiran rumit sebagai kunci buku itu. Zilla juga mengeluarkan beberapa lembar kertas yang tampak sudah tua dan usang. Ya, buku itu dia dapatkan dari Petuah yang ada di gunung berapi itu. Zilla meneteskan darahnya dan terbukalah semua segel rumit yang mengunci buku itu.

"Itu, bagaimana kalian bisa menemukan sobekan buku itu?" ujar Balaric yang sedari tadi diam. Zilla menoleh kepada Balaric dan menjelaskan.

Flashback....

Pada saat menuju kebarat daya, mereka menemukan banyak rintangan. Rintangan kedua sudah mereka lalui, setelah melewati tebing-tebing batu, kini mereka harus melewati lautan luas. Tiba-tiba gemuruh air terdengar sangat mengerikan. Laut membentuk ombak yang sangat besar dan bergulung-gulung. Dominic yang mampu mengendalikan air pun maju untuk menghalau ombak yang mengarah kemereka. Ombak itu membentuk sebuah wajah, memiliki mulut yang besar dan siap melahap siapa saja yang melintas.

[BL]-RETURN (Buku 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang