3:3

66 8 0
                                    

" Pagii paman "

" morning kakak "

" hai bibi "

Aku menyapa semua orang yang kini sudah berkumpul di meja makan , keluarga dari ibu hari ini berkunjung ke istana karena kakak membicarakan masalah kasus tempo hari .

Sebenarnya mereka tidak keberatan untuk kasus ini , hanya saja jika hanya keputusan sepihak dari kami sepertinya itu sangat kurang sopan .

Maka dari itu kami melakukan jamuan makan bersama hari ini , makanan terlihat beragam hari ini tentu saja itu yang membuat ku sangat bahagia . terutama jisung yang terlihat bahagia meliha kue yang berwarna warni . jisung adalah keponakan kita dia anak termuda dari bibi yang baru berumur 5 tahun .

" Lisa bagaimana jadwal pameran mu ,bibi dengar kamu sangat sukses " tanya bibi sambil memotong steak yang ada didepannya

Aku tersenyum malas menanggapi hal yang terlalu dilebih lebihkan , tentu saja diluar sana masih banyak orang hebat seperti seniman sin contohnya

" tentu saja bibi lukisan lisa sangat cantik "

Kuangkat kedua alisku saat kakak mengatakan hal berlebihan itu

Namun berberapa detik kemudian pertanyaan yang diajukan bibi membuat kami semua tersedak mendengar pertanyan itu

" Rose kau sudah siap menikah bukan ? tidak baik jika negara dipimin oleh seorang wanita terlalu lama "

Aku melirik kakak lalu mengenggam tanganya sembunyi sembunyi mungkin bibi menyadarinya tapi aku tidak peduli

" maaf bibi sepertinya aku masih bisa mengurus negara ini sendiri , apa salahnya jika seorang wanita ? kita juga sama sama manusia bukan ? " balas rose sambil meneguk wine di depanya

Bibi tersentak mendengar itu kemudian cepat cepat merapikan gaun yang ia pakai sambil bermuka masam lalu bergegas pergi

" kau tidak bisa menentang tradisi , bagaimana pun suatu saaat kami akan menikahkanmu secepatnya " ucapnya sambil membelakangi kami

Aku hanya menggeleng tidak percaya bahwa mereka bisa sekejam ini pada anggota keluarga .

" jangan terlalu dipikirkan kakak , aku tau mereka juga ingin kamu bahagia " balasku untuk menenangkan rose

Alis rose mengernyit " aku memikirkanya ? " ucap rose yang kemudia diikuti dengan suara tertawa yang renyah dari mulutnya

" kakakk... aku serius !! aku sudah berbicara seperti orang dewasa saat ini , tapi kau tidak menghargaiku "

Rose menghela nafas sesekali tersenyum manis ke arahku , namun bisa ku lihat tatapanya sangat terlihat ragu

" kau alasan kakak bahagia , jika kamu bahagia apapun yang terjadi kakak akan selalu bahagia .... Kau mengerti ? "

Aku mengangguk

" kau tidak perlu menjadi dewasa jika kau bersamaku "

Aku mengangguk lagi

Sangat sulit jika aku harus melihat kakak ku tidak pernah melakukukan apapun yang ia inginkan , rasanya aku ingin melarikan diri bersamanya sejauh mugkin

" mau belanja ? .... Sepertinya kakak tidak bisa menemanimu selama 2 hari , kakak ada jadwal fashion week di paris besok " kemudian ia menepuk bahuku pelan

" oh, wish you luck ... " dengusku

Rose hanya tersenyum , kemudian dia mengangguk . lalu tanganya bergerak mengelus rambut pirang ini.

.

.

.

" sepertinya baju itu tidak cocok untukmu kak ? "

To get herTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang