Hari setelah kematian istriku, aku tak pernah bisa merelakan kepergiannya. Sepulang kerja, aku selalu pergi ke banyak tempat di kota untuk mencari pria yang membunuh istriku, sebelum akhirnya pulang ke rumah. Ini adalah hari ke 36 aku mengamati orang-orang di sekitar kota New York. Akhirnya aku melihat pria itu, pria yang membuatku merasakan kesedihan sedalam ini, pria yang merenggut harta paling berharga bagiku dan anakku. Aku terus mengikuti pria itu, ia masuk kedalam komplek apartemen kumuh di pinggiran kota. Aku terus mengikutinya hingga kedepan pintu bertuliskan angka 406 di lantai 4. Aku melihatnya membuka pintu dan memeluk seorang wanita yang sedang menggendong seorang anak, ia mencium kening anak itu lalu menutup pintu dan masuk kedalam kamar apartemennya. Ingin sekali aku langsung masuk dan menghajar pria itu, namun aku tak sedang membawa apapun yang dapat digunakan untuk membunuh pria itu. Aku memutuskan untuk kembali kerumah dan menunggu saat yang tepat untuk membalaskan dendamku.
Aku membuka pintu rumah dan melihat Ben bersama ibuku sedang menonton tv di ruang tengah rumahku. Sejak kepergian Sarah, aku meminta ibuku untuk tinggal dirumah agar dapat menjaga Ben selama aku pergi bekerja. Ben mengambil sebuah buku gambar diatas meja dan berlari mendekatiku
"Ayah lihat, ini aku, ayah, dan ibu. Bagaimana, gambarku bagus, kan ?." ucap Ben sambil menunjuk satu per satu gambar orang di buku itu.
Rasa senang dan sakit masuk bersamaan kedalam hatiku, aku tersenyum dan mengusap rambut anakku. "Bagus nak, ayah bangga padamu."
Ben kemudian menarik tanganku ke arah sofa dan duduk dipangkuanku. Kami menghabiskan waktu dengan menonton tv malam itu.
Akusudah mengetahui rumah pria itu, setiap hari selama seminggu aku selalu mengamati pria itu di sore harisepulang kerja, iya selalu pulang pada pukul 6 sore setiap hari. Istri dananaknya selalu ada di rumah selama pria itu pergi bekerja. Aku ingin istri dananaknya merasakan apa yang aku rasakan saat pria itu membunuh istriku. Akubersumpah akan membunuh pria itu dihadapan istri dan anaknya.
YOU ARE READING
BREAK THE CHAIN
General FictionBUKAN CERITA CINTA ANAK SMA, BUKAN CERITA BAD BOY & BAD GIRL YANG AKHIRNYA JADIAN, BUKAN JUGA CERITA BAD BOY YANG KETEMU CEWEK BAIK LALU JATUH CINTA. INI CERITA TENTANG RASA SALING BENCI ANTARA MANUSIA YANG TERSAKITI, DAN TERUS SALING MENYAKITI.
