"Dok, nanti ada rapat untuk seluruh ketua departement jam 2 siang."
"Ya, setelah makan siang saya akan langsung ke sana." yixing merapikan berkas laporan pasiennya lalu pergi untuk makan siang.
Nasib status jomblo tampan yang melekat pada dirinya, tak jarang dokter, suster atau bahkan para pasien di rumah sakit tempatnya bekerja menawarkan untuk makan siang bersama atau sekedar membawakan makanan ke ruangannya.
Seperti saat ini, ia tak perlu repot-repot untuk turun ke kantin dan mengantri di sana karena di depannya sudah tersaji makanan khas korea yang tersusun dengan cantiknya dalam rantang.
Sebenarnya dia sudah memberi peringatan untuk para penghuni rumah sakit untuk tidak memberi atau mengantarkan makanan untuknya. Lalu makanan tadi? itu dari keluarga pasien yang baru dioperasinya pagi tadi. Katanya untuk ucapan terima kasih karena sudah menolong.
Tidak buruk, tapi yixing sungkan.
Tak apa, untuk terakhir kalinya. Lain kali ia akan memasang banner di depan pintu yang bertuliskan "tidak menerima sumbangan makanan".
Yixing menghela nafasnya pelan, "Seandainya dia mau menerimaku pasti nasibku tidak akan menyedihkan seperti ini. Sudah dipastikan kalau aku tidak akan lagi digoda oleh para wanita haus pria tampan di luar sana."
"Seharusnya tugas pria yang menggoda, ckk. Harga diriku terlukai."
Nafsu makannya lenyap seketika. Yixing melamun sambil menatap wallpaper handphonenya.
Wanita itu mampu menyita pikiran Yixing 24 jam lamanya. Yixing sampai kesusahan untuk membagi pikirannya pada wanita itu dan pekerjaannya.
ttokk ttokk tok..
"Tuan Yixing yang terhormat, waktu makan siang sudah habis." sindir temannya yang sudah masuk ruangan tanpa permisi.
Yixing menoleh pada sosok pria tampan lainnya itu.
"Sejak kapan kau di sini?"
"Sejak kau tidak menyuapkan makananmu. Serius sekali melamun sampai tak sadar kalau aku masuk. Waktunya rapat tuan, kau tidak lupakan?"
Melirik jam dinding sekilas. Benar, sudah waktunya.
selama itukah dia melamun?
"Kau tidak berniat untuk menyambung lamunanmu tadikan?" tanya Baekhyun sarkas.
Yixing terkekeh menepuk bahu Baekhyun, "Ayo."
+++ 0.0 +++
Setelah rapat berakhir, Yixing dan Baekhyun berniat untuk pergi makan malam bersama.
Mereka memilih restoran china dekat rumah sakit.
Setelah menentukan makanan yang dipesan, mereka berbincang sambil menunggu pesanan datang.
"Kau masih berhubungan dengan Lau Rin?"
Baekhyun mengangguk sambil tersenyum, "Tidak alasan untuk berpisah." lalu ia terkekeh diakhir ucapan.
"Maksudmu? kau ingin berpisah dengannya?"
"Bukan itu maksudku, hyung. Aku terlalu sayang padanya jadi aku tidak berniat untuk berpisah. Tidak ada alasan untuk mengakhiri hubungan kami karena kami baik-baik saja." jawab Baekhyun.
"Bagaimana denganmu, hyung? apa ada kabar tentang dia?" lanjut Baekhyun.
Yixing hanya menggeleng dan tersenyum kecut seraya menatap halu lalang jalan raya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENTLEMAN
FanfictionKalian menyukai jika kami berperilaku baik dan menghargai kalian, tapi mengapa kalian tidak menghargai kami balik? - Park Chanyeol Tidak semua pria memandang wanita dari penampilan, kami mencari wanita yang mandiri dan terdidik untuk bisa mendidik...