Abs 3. Fight

20 3 0
                                    

"Sunbae !!"

"Sunbae, tungguu !!" Keera berlari di koridor kampus mengejar seseorang yang dipanggil sunbae tersebut.

Tapi nasib baik tidak melekat di dirinya pagi ini, karena yang dipanggil tidak menoleh sedikitpun ketika diteriaki.

"Hosh.. hosh.. huuhh.." Keera menatap orang tersebut garang, sungguh ia kesal karena tidak dihiraukan.

Ia berhenti berlari, lalu..

"Yakk !! DO KYUNGSOO !!" Jeritnya.

Bukan hanya Kyungsoo yang menoleh tapi seluruh mahasiswa yang berada di koridor juga ikut menolehkan kepala menatap Keera yang masih mengatur napas tak teraturnya.

Keera berjalan dengan cepat menuju tempat pemberhentian Kyungsoo tadi.

Gadis itu membanting makalah setebal satu ruas jari hasil kerja keras yang semalam suntuk ia kerjakan ke tumpukan makalah yang dibawa Kyungsoo.

"Apa sunbae benar-benar tidak mendengarku berteriak sedari tadi?!"

"Apa menurutmu sopan memanggil dengan berteriak seperti itu?" Kyungsoo balik bertanya.

Keera terdiam.

Benar.

Itu tidak sopan.

"Nilaimu akan saya beri minus 10 karena kau terlambat mengumpulkan."

Keera mengernyit, "tapi-"

"Jika kau protes saya akan tambah minusnya jadi 20 karena kau tidak sopan. Kau mau?" Sela Kyungsoo.

Keera menggeleng lemah.

Kyungsoo menghela nafasnya jengah, "kau mahasiswi hukum, Keera. Terlambat mengumpulkan tugas itu sama saja kau korupsi waktu dibanding temanmu yang lain. Akan sangat tidak adil jika nilaimu sama dengan mereka padahal kau mengumpulkan lebih lambat dari mereka. Maaf, saya hanya diberi amanat dari prof. Lee untuk tugas ini, jadi saya harus bertanggung jawab dengan tugas yang kalian kumpulkan ini."

"Jangan diulangi." Ucapnya lembut lalu pergi membawa makalah Keera dan kawan-kawan yang juga telat mengumpulkan.

Keera yang mendengar itupun mendongakkan kepalanya yang sedari tadi tertunduk.

Ternyata dia punya sisi yang lembut. Batin Keera bersuara.

+++ 0.0 +++

Setelah tugasnya selesai, akhirnya Na Rin pun kembali ke Seoul.

Na Rin mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang sambil mendengarkan lagu dari Ipadnya.

"Gieok soge beoryeodul

Ijeogado doeneun il

Teoreobeoryeo tuk byeolgeo anin il

Ijeul ttaekkaji kkeutkkaji

Gieok soge beoryeodul

Ije byeolgeo anin il.."

(Sesuatu yang bisa aku buang dari ingatanku)
(Sesuatu yang bisa aku lupakan)
(Lepaskan, itu tak begitu berarti)
(Sampai aku lupa, sampai akhir)
(Sesuatu yang bisa aku buang dari ingatanku)
(Sesuatu yang sudah tak begitu berarti)

Na Rin menggumamkan nada dari lagu tersebut tanda menikmati apa yang ia putar dengan mata yang tak lengah dari jalanan.

"Dokan gieokdeulman-" lagu yang ia putar terhenti begitu saja.

GENTLEMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang