"kenangan masalalu dapat merubah si kucing manis menjadi seekor srigala yang menakutkan"
***Cahaya matahari mulai bersinar, menyelip kesela sela jendela Apartemen Gadis itu, kicauan burung pun ikut serta menyambut hari yang indah. Indah? Oh tidak, kata itu tidak berlaku untuk Auristela, tak ada hari yang indah baginya, semua hari sama, sama sama menakutkan, penuh ancaman dan terasa mencengkram, Setelah kejadian yang menimpa dirinya beberapa tahun yang lalu yang mebuat dunianya berubah, dan membuat Auristela harus tinggal seorang diri di sebuah Apartemen ini.
Perlahan lahan Gadis itu mengerjap kan mata, sedangkan tanganya meraih ponsel di atas nakas sebelah ranjang tidurnya. Setelah melihat layar di ponsel yang menunjukan pukul 5:30, gadis itu mengubah posisi menjadi duduk dan kembali menaruh Ponsel di Atas nakas, Dia mulai menyingkirkan selimut tebal yang masih menutupi kakinya, dengan sedikitit kesadaranya Stela bangkit dan memasuki kamar mandi.
Setelah membersikan diri dan memakai pakaiannya, Stela meraih tas dan Kunci mobilnya. Sebelum keluar apartemennya Dia memandang pantulan wajahnya di cermin, dengan mengenakan Kaos hitam polos yang di lapisi kemeja kotak kotak dan di biarkan kancingnya terbuk, kemudian di padukan dengan celana jens berwarna hitam dan sepatu convers membalut kaki mungilnya, dengan rambut yang ia biarkan terurai membuat dirinya terlihat Sempurna (Bagi dirinya sendiri). Setelah di rasa cukup dia mulai meninggalkan Kamarnya kemudian menuju basement untuk mengambil mobilnya.
Perlahan tapi pasti gadis itu menyusuri Jalan menuju Kampusnya, gedung gedung pencakar langit menjadi pemandangan utama, Alunan lagu Bring Me The Horizon menemani perjalanan Stela di pagi ini. Menurutnya mendengarkan musik musik cadas itu dapat membantu mengurangi beban dalam hidupnya.
Tak butuh waktu lama gadis itu telah sampai di kampus kebanggaannya. Memakirkan mobilny dengan apik di tempat yang telah disiapkan. Melangkah dengan acuh menuju kelasnya, menghiraukan keramaian di sepanjang koridor kampus, tatapannya terfokus pada seseorang yang sedang menatapnya dari arah yang berlawanan, pandangan mereka saling teralihlan ketika merek berpapasan dengan jarak yang sangat dekat, ini kali pertama Auristela merespon tatapan dari pria yang barusaja berpapasan dengannya, pasalnya pria tersebut selalu menatapnya intens setiap berpapasan, membuat dirinya Risih dan bertanya tanya.
Sesampainya dikelas Stela tersenyum kecut melihat sudah ada beberapa orang sedang duduk di sana, hal yang jarang ia temui, biasanya dia selalu menjadi yang pertama datang, dan selalu menepati kursi pojok kanan untuk di jadikan tempat tidurnya, namun kali ini dia memilih duduk di kursi depan, pemandangan yang aneh untuk teman sekelasnya.
"Stela, ini ada paket buat kamu." seseorang memberinya sebuah kotak yang terikat pita berwarna biru dengan rapih.
Stela mengerutkan keningnya, menatap intens kotak yang di sodorkan padanya, Sesekali dia juga menatap orang yang menyodorkan kotak itu.
"ini" Ucap orang itu lagi.
"Letakan di atas meja!" orang itu pun meletakan kotak tersebut di atas meja Stela "Jangan pergi dulu!" Perintah Stela ketika melihat orang itu akan melangkahkan kakinya.
Stela mulai membuka tali pita yang mengikat kotak itu, kemudian perlahan membuka tutup kotaknya. Dia sedikit memundurkan kepalanya ketika melihat isi kotak tersebut, tanpa rasa jijik Stela mengambil kertas yang berisikan Note di dalam kotak tersebut dan membaca isinya. Gadis itu sedikit mengangkat ujung bibdirnya, seringitan mengejek yang iya tampakan, sesekali Stela menatap tajam wajah orang yang memberikan kotak itu, dapat di lihat muka syok dan ketakutan orang itu.
"Siapa yang menyuruh Mu?"
"Aa..aku ti..tidak tau, aku baru melihatnya tadi, sungguh." Stela berdiri dari seraya menutup kotak itu, kemudian mengangkat kotak yang sudah tertutup dan memberikan kembali ke orang Itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please
Teen Fiction"Kau tau, kalau aku mencintaimu, tapi bukan berarti kau bisa berbuat semaumu dengan cara menjadikan ku pelarian... Itu akan menimbulkan masalah baru dan juga sangat menyakiti hati ku Rei.... Jika memang kau masih menyukainya jujurlah padanya, dan pe...