Senin

13 1 0
                                    

Vony mulai merapikan rambutnya yang pendek seleher di depan cermin.

Seperti biasa vony menyapa keluarganya yang tengah duduk di meja makan.

Mama papa vony juga kelihatan baik baik saja walaupun vony tahu bahwa mereka ada masalah. Mereka selalu melaksanakan dramanya dengan baik di depan anak anak mereka.

"Pa,ma,dek Vony berangkat sekolah dulu ya"

"Nggak mau sarapan dulu?"

"Nggak pa"

"Vony berangkat dulu ,assalamualaikum"

"Wallaikumsalam"

Vony mulai menelusuri trotoar pinggir jalan hari ini felix lagi Ada urusan osis jadinya dia berangkat lebih awal dari vony

Kaki vony mulai menuju ruang kelasnya

"Wih rambut baru nih"sapa seorang wanita yang stylenya ala korea siapa lagi kalau bukan Seila

"Iya dong"

Bel sekolah bunyi menandakan semua murid harus mengikuti upacara

Upacara pun di laksanakan dengan kitmat.

Setelah upacara terlaksana murid murid pun di suruh duduk di tempatnya masing masing.

Terlihat seorang pria yang terlihat tidak terlalu tua yang masuk kedalam area lapangan dan di iringi oleh seorang wanita yang menakai baju serasi dengan pria di sebelahnya.

Dan vony mengenal mereka, mereka dan keluarganya yang pernah dekat sampai- sampai kesalah pahaman terjadi.

Tidak terasa Vony melihatanya hanya memegangi dadanya yang sesak mengingat masa lalunya di Bandung.

"Perkenal kan beliau yang menjadi pengurus sekolah kita dan menjadi pemilik yayasan sekolah kita yang baru" sambutan dari kepada sekolah

"Vony lu nggak papakan lu keliatan lagi nahan nangis gitu"

"Masa si la orang gue baik baik saja kok"

"WAH GANTENGNYA GILA"

"Apa sih la lu tiba tiba teriak gitu"

Dan mata vony menangkap wujud seseorang yang menggandeng seorang perempuan cantik dan perempuan itu menggendong gadis kecil.

Seseorang yang ingin Vony temui sejak lama dan terbayar sudah rasa rindunya, walaupun pria tersebut masih membenci Vony namun Vony tetap mencintainya.

"Pekenalkan nama saya MARCELL PRIMA ANENDRA, dan ini kekasih saya LUNA OLIVIA, kalau gadis kecil ini adek saya ALYA PUTRI ANENDRA"

Dengan kata yang di lontarkan pria tersebut terdengar jelas di telinga vony bahwa seorang MARCELL PRIMA ANENDRA sudah memiliki kekasih

"Potek bangsul" seruan Seila

Kontak mata Alya dan Vony tidak sengaja bertemu.

"KAK VONY" teriak Alya ketika sadar bahwa orang yang dulu di cari Alya sudah ada di dekatnya.

"Apaan sih dek kamu teriak teriak gitu"

"Itu bang ada kaka Vony di sana"

Dengan gerakan cepat Vony menutupi wajahnya dengan tangannya namun acara itu gagal malah Alya menghampiri dia dan memeluknya.

Seisi sekolahan di buat bingung sama mereka tak terkecuali mama papanya Marcell.

Tangan Vony pun ditarik oleh gadis kecil itu ke depan semua orang.

"Ma,pa ini kak Vony"

Mama papa alya hanya memandangi Vony

"DEK APAAN SIH KAMU, DAN KAMU DUDUK DI TEMPATMU SEMULA" murka Marcell

"Maaf ganggu perkenalannya"

"Abang apaan sih ini kak Vony"

"KAMU KENAPA KEBALI DI DEPAN MUKA SAYA KAMU BERANI MENUNJUKAN MUKA MU DI DEPAN MAMA PAPA SAYA, KELUARGA SAYA YANG HAMPIR RUSAK HANYA KARNA PAPAMU"

"Maaf"

Air mata vony sudah tak bisa di bendung lagi.

Vany yang melihat itu semua hanya bisa diam dia terlalu takut dengan amarahnya Marcell.

"KAMU BILANG CUMA MAAF CIH, SEKARANG KELUARGA SAYA SUDAH BAHAGIA, APA KAMU DAN KELUARGAMU JUGA MAU HANCURIN KEBAHAGIAAN KELUARGA SAYA LAGI!"

Vony mendengar itu semua hanya menggelengkan kepalanya.
Dan gadis kecil tersebut hanya memeluk badan mamanya.

"APA SEMUA ANGGOTA KELUARGA KAMU SEORANG YANG BUTUH BELAIAN DARI ORANG LAIN BISA DI SEBUT PELA_____"

"ABANG!!"

Terlihat seorang laki laki yang dengan mengeratkam genggaman tangan nya dan siap siap untuk memukul kakanya.

Belum sempat pukulan itu mendarat ke wajahnya Marcell pukulan tersebut mengenai Vony yang coba menghadangi mereka berkelahi.

Pandangan Vony mulai blur karna terlalu keras pukulan tersebut mengenai pipi kanannya.

☆☆☆

Kejadian di pagi hari tersebut sudah di jelaskan ke kepala sekolah oleh papanya Marcell, dan mereka meminta maaf karna membuat kerusuhan.

Dan Vony sudah mengikuti pelajaran seperti biasa namun Vony menjadi omongan bagi warga SMA Melati Yogyakarta.

Terdengar suara bel istirahat di penjuru ruangan SMA Melati Yogyakarta.

"Vony ayo ke kantin"

"Gue mau tetep di sini la"

"Vony ke kantin yuk" ajak felix datang ke kelas Vony

"Kalian aja ke kantin gue lagi nggak mau ke kantin"

"Nggak usah takut sama omongan orang kata om Samuel gue harus jaga lu, dan ini gue mau ngejalanin perintah papa lu"

"Iya Von gue bantu felix deh buat jaga elu"

"Makasih"

Seiring berjalannya langkah kaki Vony menuju kantin bersamaan dengan gunjingan yang Vony dapat kan.

"Mau makan apa kalian berdua biar gue pesenin"

"Nggak usah mesenin lix bayarin aja udah cukup kok" sautan melegenda Seila

-vnd-

PRIMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang