Sinar matahari masuk melalui celah-celah gorden, seorang gadis yang tengah tertidur perlahan membuka matanya.
Ia menyingkirkan selimut dengan satu hentakan kaki dan mulai merenggangkan tubuh.
Gadis itu langsung melompat dari ranjangnya dan menuju ke kamar mandi. Ia mandi sambil menyenandungkan kebahagiannya.
Hari ini adalah hari pertamanya masuk Universitas, ia sudah sejak lama menunggu hari ini.
Setelah mandi, ia langsung memakai pakaiannya dan menuju ke meja makan."Pagi, ma, pa," sapa Jessy.
"Pagi sayang, kamu hari ini dianter sama kakak kamu ya," ujar Lana, ibu Jessy.
"Gak mau, kak Rey suka lelet bawa motornya," keluh Jessy seraya memasukkan sepotong roti ke mulutnya.
"Apaan lo aja yang gak sabaran," protes Reyhan, kakak Jessy.
Jessy hanya mendengus dengan roti masih di dalam mulutnya."Jes, kamu ikut sama Rey aja ya soalnya papa kamu udah pergi duluan, ada rapat katanya." jelas Lana.
Jessy hanya mengangguk enggan.
Setelah sarapan Jessy pergi ke kampus diantar oleh Reyhan.
Kebetulan Jessy dan Reyhan satu kampus, tapi Reyhan tidak bisa selalu mengantar Jessy karena ia juga harus mengantar pacarnya.
"Dah ya, gue duluan," ujar Jessy.
"Belajar yang bener lo," seru Reyhan. Jessy hanya melambaikan tangannya tanpa membalikkan tubuh dan langsung berjalan menuju kelasnya.Kelas baru akan dimulai 30 menit lagi, Jessy memutuskan untuk menghubungi temannya yang kebetulan satu kampus juga.
"Jes," seru Fara teman Jessy.
"Hai Far, kita sekelas kan?" tanya Jessy.
"Yup, gue seneng banget kita satu kampus," ujar Fara.
Fara memang sudah dekat dengan Jessy sejak kelas 1 SMA jadi bisa dibilang mereka sudah seperti sahabat."Kita nunggu di gazebo sebelah kelas yuk," ajak Fara.
"Oke boleh," jawab Jessy.
Mereka pun menuju ke sebuah gazebo yang berada tidak jauh dari ruang kelas.
Mereka asyik bercerita mengenai liburan dan kenangan semasa SMA.
Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 09.00 WIB waktunya kelas dimulai.Jessy dan Fara masuk ke ruang kelas diikuti oleh mahasiswa lainnya.
Tak lama kemudian masuklah seorang laki-laki yang umurnya tidak jauh dari Jessy.
Laki-laki itu tinggi sekitar 170cm, dengan kulit putih, tubuh berisi, dan ia juga memiliki wajah yang tampan.
Jessy menatap dalam laki-laki itu tanpa melepaskan pandangannya sedetik pun."Selamat pagi semuanya," sapa laki-laki itu.
"Pagi," jawab seluruh mahasiswa.
"Hari ini Bu Winda dosen yang seharusnya mengajar kelas ini berhalangan hadir jadi saya diberi tugas untuk memberikan materi pelajaran ke kalian, disini juga terdapat tugas yang harus dikumpulkan minggu depan," jelas laki-laki itu.
Terdengan suara keluhan dari seantero kelas.
"Oh My God , emang suara cowok bisa se sexy ini ya," batin Jessy dalam hati."Sekian, terima kasih." laki-laki itu meninggalkan beberapa lembar kertas di meja dan pergi meninggalkan kelas.
"Jes, Jes," panggil Fara.
"Jes," panggil Fara kembali seraya menyenggol lengan Jessy.
Jessy pun tersadar dari lamunannya,"hah? Ada apa Far?" tanya Jessy."Lo gak denger gue daritadi bilang apa?" tanya Fara.
Jessy hanya menggeleng kebingungan.
"Kita sekelompok untuk tugas ini, nanti kerjainnya di rumah lo," jelas Fara.
"Oke, tapk Far ada yang lebih penting," ujar Jessy bersemangat.
"Apa?"
"Cowok yang barusan tadi itu siapa?" tanya Jessy.
"Oh itu? Dia ketua BEM Fakultas kita, bukannya dia juga ada pas Inisiasi?" jelas Fara.
"Oh ya? Gue gak pernah liat dia deh kayaknya," ujar Jessy sambil berpikir.Jessy pun seketika sadar akan tujuan awalnya.
"Tapi itu semua gak penting Far, karena kayaknya gue suka sama dia," ujar Jessy dengan mata berbinar-binar.
Wajah Fara terkejut saat mendengar kata-kata Jessy,"lo gila? Ketemu aja baru 5 menit masa langsung suka."
"Ini beneran! Pas dia masuk waktu serasa kayak berenti, terus jantung gue berdebar." Jessy meletakkan tangan di bagian jantungnya.Fara menghela nafas mendengar penjelasan Jessy.
"Jes, wake up okay? Mungkin lo cuma gugup karena emang dia itu ganteng." Fara berusaha memberikan penjelasan yang logis kepada Jessy.
"No, no, gue yakin ini beda, gue ngerasa dia beda." bantah Jessy.
"Jadi, siapa namanya?" tanya Jessy.
"Damian Putra semester 3." jawab Fara."Okee, ikut gue yuk Far."
"Mau kemana?" tanya Fara curiga.
"Udah ikut aja," Jessy menarik tangan Fara dan menyeretnya.
Jessy menoleh ke kanan dan ke kiri seperti sedang mencari seseorang.
Mata Jessy kemudian tertuju pada seorang laki-laki yang sedang bermain basket bersama segerombolan laki-laki lain.
Fara mengikuti arah pandangan Jessy dan mulai bergidik ngeri."Jes, ayo kita balik aja." ajak Fara.
"Ayo kita nonton itu dulu, kayaknya seru tuh," Jessy menunjuk ke arah lapangan basket.
Tanpa aba-aba Jessy menarik tangan Fara menuju tempat duduk di pinggir lapangan basket.
Bodohnya Fara, ia mengikuti langkah kaki Jessy begitu saja.Jessy dan Fara menonton pertandingan basket dengan tenang di pinggir lapangan.
Dari seberang lapangan tampak segerombolan gadis-gadis yang meneriakkan nama Damian.
Memang Damian merupakan laki-laki yang terkenal bukan hanya di universitasnya.
Jessy tidak bisa melepaskan pandangannya sedetik pun dari Damian.
Pertandingan basket pun usai, para pemain berlari ke pinggir lapangan tepatnya di seberang Jessy dan Fara untuk mengambil tas mereka.Seketika Jessy langsung berdiri dan berlari ke arah mereka.
Fara tidak sempat untuk menahan Jessy, akan tetapi Fara sudah membayangkan skenario seperti apa yang akan dilakukan oleh Jessy.
Jessy menepuk pundak Damian, dan Damian pun menoleh ke arah Jessy."Kak Damian ya?" tanya Jessy.
"Iya betul, lo siapa ya?" tanya Damian.
"Kenalin kak nama gue Andreana Jessica, kakak mau gak jadi pacarku?" tanya Jessy to the point.
Bahkan Fara pun menutupi wajahnya saat melihat kejadian itu.
Ia tidak sanggup melihat Jessy malu.
Segerombolan laki-laki di sekeliling Damian pun mulai berseru menggoda Damian."Wah, emang beda ni kating favorit fakultas kita. Hari pertama udah ada yang nembak aja nih," goda salah satu laki-laki.
"Dek, kalo Damian gak mau gue siap kok membuka hati." Goda laki-laki lainnya.
Wajah Jessy mulai memerah karena menahan malu.
Damian segera mengambil tasnya dan pergi tanpa memberikan jawaban.
Jessy hanya bisa tertegun dan menatap bingung kepergian Damian.Hai semuanya,
Gimana ceritanya? Seru gak?
Kalo ada kritik atau saran boleh banget ya tulis di kolom komentar karena itu bisa jadi referensi bagi aku untuk terus memperbaiki tulisan aku.
See ya :)
Fyi, yang di mulmed itu Damian
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to You
Teen FictionAndreana Jessica (18 ), seorang cewek yang baru memasuki Universitas. Pada hari pertamanya, ia memutuskan untuk menjadi pacar seorang kakak tingkat yang populer. Damian Putra (19 tahun), menduduki jabatan ketua BEM di tahun kedua perkuliahan dan pop...