Kami turun dari mobil, lalu membawa barang-barang Jiwoo. Aku mengangkat koper Jiwoo dan membawanya ke dalam. Matthew membawakan jinjingan gadis itu, sedangkan Jiwoo? Dia berjalan manis hanya membawa tas slempang yang ia gunakan. Dia bersiul-siul ringan.
"JIWOO PULANG MAMAH!" teriaknya begitu membuka pintu rumah yang cukup besar tersebut.
Aku memejamkan mata, menahan suara tinggi itu. Matthew hanya tertawa renyah mengikuti langkah Jiwoo."ASTAGA JEON JIWOO!! ANAK MAMAH HUHUHU!" itu suara heboh mamah, ya aku memanggil nya mamah juga karena sudah dianggap anaknya.
Aku menaruh kopernya dan berjalan mendekat ke arah mamah yang ada di bawah tangga.
"Anakku Joseph, sini mamah peluk!" mamah merentangkan tangan. Aku memeluk mamah erat.
Jiwoo menghampiri Matthew dan menariknya mendekat ke arah mamah.
"Mamah kenalin, ini teman Joseph, yang artinya temanku juga," ujarnya heboh.
Mamah membulatkan mata dan mendongak. Matthew kan gantar. Tinggi sekali.
Matthew merendahkan kakinya dan mencium punggung tangan mamah.
"Matthew tante, lebih tepatnya sahabat karib Joseph di kampus." dia menyengir lebar.
Aku mendengus.
"Ya ampun nak, tinggi sekali. Cocok dengan Jiwoo!" mamah mengerling genit.
Aku membuat wajah jijik. Jiwoo menyenggolku kasar. Aku mendelik padanya.
"Hehehe, sudah diresutin nih Tan?" goda Matthew balik.
Aku memutar bola mata. Aku lupa, keluarga Jiwoo cocok sekali dengan kepribadian Matthew. Mungkin orangtua Matthew juga cocok dengan mamah papah--Jiwoo.
"Ayok makan dulu, mamah udah bikin makanan enak. Papah pulangnya nanti malam, makan sekarang saja. Kalian kelihatan sangat kelaparan!" mamah menggandeng tangan Matthew dan aku bersamaan. Jiwoo ditinggal dibelakang.
"Mamah! Yang anak mamah kan aku!!" seru Jiwoo kesal lalu menelusup diantara aku dan mamah.
KAMU SEDANG MEMBACA
S E W E G
FanfictionSahabat rasa nano-nano. Kadang jago, kadang bego. [ jwoo ❤ ]