iii. nyablak

394 70 3
                                    

Joseph memutar bola matanya bosan. Pemuda berambut cokelat itu meregangkan tubuhnya dan memilih tiduran di sofa. Pura-pura membaca buku padahal dia sedang memperhatikan Jiwoo dan Matthew yang mengobrol dengan asik. Jiwoo terus tertawa dengan lelucon garing dan aneh yang dikeluarkan Matthew.

"Lo yang receh apa gue yang kurang humor sih?" sindir Joseph yang mendapat lirikan tajam dari Jiwoo.

"Lo yang gak punya selera humor. Lagian dari orok semua temen lo itu lawak parah tapi lo aja yang flat." ujar Jiwoo membuat Joseph mendengus kasar.

"Sabar bro, kerecehan butuh kesabaran juga." Matthew mengangkat alisnya sok keren.

"Bodo amat, badak Australi!" Joseph menutup wajahnya dengan bantal dan memilih tidur. Membiarkan dua makhluk astral yang dikenalnya itu saling berbicara. Matthew dan Jiwoo hanya tertawa mengejek melihat Joseph yang merajuk itu.

Ngobrol kesana-kemari ternyata membuat keduanya lupa waktu. Suara perut Jiwoo membuat mereka tersadar, sudah dua jam mereka berbicara. Matthew tertawa mendengar suara perut gadis itu, Jiwoo? Dia sudah terbahak lebih dahulu.

"Makan kuy!" ajak Matthew lalu berdiri.

"Kuy lah!" Jiwoo menjawab senang lalu mereka menoleh ke arah Joseph berada.

Jiwoo mendesis, "Lah si bocah ngorok tuh, Mat!"

"Mau bangunin gak?" tanya Matthew ragu.

"Biarinlah dia tidur, kita bawain makan aja nanti. Kasian kalau makan mie rebus mulu, anak orang nanti tambah kerempeng!" canda Jiwoo sambil membenarkan posisi tidur sahabatnya itu.

"Diem-diem lo perhatian juga ya sama Joseph." goda Matthew membuka pembicaraan kembali.

"YAIYALAH, KAN SOHIB GUE!" jawab Jiwoo amat nge-gas.

S E W E G Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang