01

125 13 0
                                    

Sehun menguap sambil duduk. Malam ini terasa seperti akan menjadi malam yang menyenangkan dan bocah lelaki itu siap untuk berburu.

"Brengsek aku haus," Sehun menghela nafas saat dia berganti

Sehun berjalan keluar dari kamarnya yang gelap dan menuju aula gedung apartemen. Dia menghela nafas pada cahaya terang saat dia berjalan. Dia keluar dan masuk ke udara malam yang hangat tersenyum mengetahui dia akan menikmati malam ini.

Dia berjalan menyusuri jalan sampai dia menemukan sebuah bar,sehun berjalan masuk dan duduk memindai bar untuk target malam ini. Matanya tertuju pada bocah laki-laki pendek dan pucat yang tertawa bersama beberapa orang lain. Rambutnya cokelat kastanye dan matanya serasi. Dia sedang minum bir jadi dia sudah cukup umur. Tidak seperti Sehun yang benar-benar peduli. Dia hanya akan membunuhnya. Benar?

Dia terus menatap bocah yang imut itu. Dia mengingatkan Sehun tentang seekor rusa. Mata Sehun mengikuti lehernya yang lembut dan seringai ditemukan di bibirnya.

"Sepertinya aku memiliki pengagum "temannya tersenyum menunjuk ke Sehun

Sehun melambaikan tangan ketika bocah itu menatapnya.

"Dia agak imut. Haruskah aku pergi dan berbicara dengannya?" Bocah itu bertanya menghindari kontak mata.

"Ya!"

Sehun berterima kasih atas pendengarannya yang luar biasa ketika bocah itu berjalan mendekat.

"Hei, apa ada yang duduk di sini?" Bocah itu bertanya dengan wajah memerah

"Tidak, duduklah di kursi cinta,"

pemuda itu tersenyum duduk di depan Sehun.

"Namaku Sehun, siapa namamu?"Sehun menyeringai

"L-Luhan, a-aku uh Luhan" Dia tersenyum

"Cantik"

"Jadi, berapa umurmu? "Tanya Sehun.

Dia bingung dengan dirinya sendiri. Ini bukan kata-kata yang ingin dia katakan.

"Aku berusia 23 hari ini, kau?"

"Aku 25 ribu-Uh 25 tahun" Sehun hampir tergelincir

"Happy birthday untuk mu"

"Terima kasih" Luhan menghindari mata Sehun lagi

"Bagaimana kalau aku memberimu hadiah ulang tahun istimewa? Sehun menyeringai mencondongkan tubuh ke atas meja

" A-Apa? "Wajah Luhan sudah sangat merah.

" Biarkan aku membawamu ke tempatku. "

" O-Oke " Luhan setuju ketika Sehun mundur.

Mereka berdiri dan berbalik menghadap temannya.

"Ya Tuhan," dia berkata ketika dia berjalan menuju pintu masuk dengan Sehun.

MY LITTLE VAMPIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang