Bagian 1

13 1 0
                                    

"Cepat angkat kardus kardusnya" teriak pria yang tidak begitu tua kepadaku

"Kardus ini sangat berat aku tidak bisa menganggkatnya"

"Biar Ibu saja yang angkat sayang" ucap wanita yang mengenakan baju bluose dengan rambut pirang pekat , ia adalah ibuku

Yap. Kami baru saja pindah disini , kita baru ingin memasukan barang barang kerumah perkomplekan yang besar ini.
Awalnya aku dan keluargaku tinggal di apartemen tapi karena kemauan ibuku yang bersihkeras ingin mempunyai rumah sendiri akhirnya ayahpun menuruti permintaan ibuku.

Namaku Casandraa wiliamkim. Aku dilahirkan di London . Ibuku orang sana dan ayahku orang Korea. Ayahku mempunyai postur tubuh yang sangat ideal layaknya aktor aktor korea begitu ,ia sangat tampan tapi jangan pikir dia seorang yang baik hati . Ayahku memiliki hati yang dingin, sikapnya yang tegas pada ucapannya, tetapi dia hanya luluh pada ibuku.

Aku anak satu satunya dari keluarga ini dan yang kalian tau namaku layaknya orang orang barat tetapi aku masih memakai marga ayahku yaitu Kim.

Ayahku seorang pengusaha besar dikorea. Dia mempunyai beberapa cabang dibeberapa negara dan ibuku seorang desaigner di amerika mereka semua sangat sibuk akan karier mereka . Jadi aku biasa ditinggal saat aku kecil. Pada usiaku yang memasuki remaja ini aku biasa hidup sendirian lagipula aku tidak mempunyai saudara ataupun sepupu yang bisa kuajak main.

Aku pernah putus sekolah 1thn karena ayahku. Dulu kami tinggal di London tetapi karna ayah mendesakku untuk membawaku ke korea akupun ikut dengan ayahku. Ibuku ini seperti tidak merasa mempunyai anak. Mungkin karna usianya yang masih terbilang muda yah wajar dia masih ingin bebas. Lagipula aku juga tidak terlalu ingin diatur dengan siapapun.

Aku mempunyai watak yang sangat jarang bicara kepada orang yang baru kukenal apalagi yang membuatku tak nyaman, aku lebih suka blakblakan mengenai orang orang disekitarku misalnya ketika aku tidak suka dengan orang itu dan aku akan langsung mengatakannya dan masalahpun selesai. Daripada aku harus menahan rasa yang membuatku tdk nyaman.

Dan pada suatu hari ketika aku sudah cukup lama tinggal disini yang kukira adalah tetangga di komplek ini sangat jarang berinteraksi satu sama lain karna jarak antara rumah kerumah yang lain cukup jauh, tetapi tidak justru tetangga tetangga dikomplek ini selalu menyambut pendatang baru dengan meriah layaknya pesta ulang tahun . Dan semua ini membuat keluargaku tak nyaman apalagi ayah dia tdk suka kebisingan ataupun keramaian dia lebih suka suasana tenang dan tdk berisik. Ibu? dia tdk prnh mau repot harus menyambut siapapun. Ia sangat risih dengan tetangga yang tiap harinya datang membawa makanan untuk sambutan kelurga kami. Aku bukan tipe orang yang ingin ikut campur dalam segala hal aku memilih untuk melihat saja ekspresi muka kedua orangtuaku saat mereka sangat sangat benci akan situasi keramaian. Melihat mereka layaknya sedang bermain drama yang harus senyum kepada orang orang karna hanya ingin dibilang ramah.

Hingga sampai dimana seorang laki laki tampan yang membuatku jengkel setiap harinya.










————-

Gimana? hayo gimana? ini cerita ke-4 loh . Kali ini gue bikin bahasanya ga terlalu baku kok . tunggu kelanjutannya ya! Jngan lupa klik bintang

My partnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang