Bagian 2 : Penganggu.

7 1 0
                                    

Ayahku memasukanku kembali ke sekolah setelah 1thn aku putus sekolah dan kini aku dimasukan ke SMA biasa. Aku tidak tahu gimana dan bagaimana akupun tidak bisa menolak permintaan si kepala dingin itu. Ibuku hanya setuju dengan pendapat ayahku akan sekolah baruku ini. Aku sendiri sebenarnya biasa saja lagipula nanti bisa ketebak orang orang akan beranggapan tentang diriku seperti apa.

——————————

Aku bangun sekitar pukul 5pagi dan segera siap siap aku mengenakan baju SMA ku yang dulu. Yah, ini agak ketat. Dan rok nya Span banget. Awalnya aku agak risih dengan warna rambutku apa akan dibilang aku mewarnainya lagi? aku bahkan sudah bosan menjawapi semua pertanyaan orang orang dan guru guru tentang warna rambutku yang orange tua ini entah darimana ibuku atau ayahku mungkin perpaduan?.

Aku diantar oleh supir ayah sampai sekolah baru saja aku turun dari mobil. Mata para siswi disini sangatlah tajam dan itu tak membuatku takut sedikitpun aku memilih untuk biasa biasa saja karna yah ini memang resiko menjadi anak baru.

Aku mendatangi ruang guru untuk bertanya dimana kelasku berada dan langsung saja guru bernama Bu Mina ini mengantarku ke kelas nya tepatnya di kelas ips 1 .

"Dengarkan! Kita kedatangan murid baru disini, ayo masuk" bu mina mengisyaratkanku untuk masuk ke kelas entah  kenapa padahal aku sudah sering memperkenalkan diri depan kelas baru tetapi masih saja gugup dan rasanya perutku tak enak.

"Perkenalkan nama saya Casandraa wiliamkim. Saya pindahan dari London." ucapku tanpa ekspresi karna memang begini lah sifatku aku malas melihat wajah wajah para wanita wanita yang berbisik tak senang dengan murid pindahan wanita dengan alasan "Eh nanti dia jdi suka ama anak baru loh" , " Gua takut kalah saing nih" , " Ntr dia macem macem gua labrak dh gausa sok jadi anak baru" . Mungkin itu yang terlintas dikepalaku sekarang mengenai para siswi disini yang sedari tadi melihatku dengan tatapan tajam yang menusuk.

"Kalian sudah kenalkan? Baik, silahkan duduk casandra. Kamu boleh duduk disana samping pojok sana yang kosong" Bu mina menunjuk bangku dibelakang dan memintaku untuk duduk disana dan aku hanya mengangguk dan berjalan kearah bangku itu.

Saat jam pelajaran dimulai beberapa siswa disana atau cwo cwo dikelas ini sengaja mengajak ku mengobrol ada yang menanyakan sudah punya pacar belum? bagi nomor wa dong? cantik banget si. Ya ya itu sudah seperti keseharian bagiku. Aku tidak pernah memusingkan atau terlalu memikirkan sikap sikap ank ank yg selalu begini. Aku lebih sering mendapatkan kata kata Dasar Sombong! , mereka hanya menilaiku dari luarku.

"Hei" Panggil seseorang perempuan yang duduk disebrang mejaku. Ia menggunakan kacamata yang bulat dan rambut yang pendek tetapi ia sangat manis dan cantik menurutku.

Aku menunjuk diriku sendiri memastikan bahwa dia memang benar benar memanggilku atau bukan.
"Ya, kamu. Aku memanggilmu" Dia menunjuk jari telunjuknya padaku.

"Ya?" Jawabku heran padanya yang terus terusan tersenyum.

"Nama Aku Glennatasya panggil Glen aja, salam kenal ya casandra" Sapa dia dengan menggulurkan tangan nya yang berarti dia mengajakku kenalan dan disertai senyumnya itu.

"Iya" Aku hanya senyum padanya karna menurutku memang bukannya itu yang harus dilakukan saat berkenalan bukan?.

"Kamu asli London?" Tanyanya padaku.

"Iya, asli sana" Jawabku.

"Eh liat deh guys! Si caper Glen lagi deketin anak baru" Teriak salah satu murid dan sontak membuat satu kelas ribut.

My partnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang