kutukan iblis

41 2 3
                                    

Bulan ini sudah memasuki musim natal. Musim yang terkenal untuk mengungkapkan perasaan cinta. Sebenarnya Akane tidak suka memikirkan hal yang seperti ini. Tapi kali ini hal itu terngiang-ngiang di kepalanya . Dia hanya ingin memberikan hadiah untuk senior di jurusannya, Kiyose Haiji. Masalahnya, Akane tidak mau mengakui perasaannya, membuatnya tidak tahu alasan dia ingin memberikan hadiah. Entah karena rasa terima kasih atau rasa sukanya pada Haiji.

Inilah kutukan iblis, dua pilihan sederhana yang hanya diberikan sedikit bumbu perasaan manusia membuatnya terasa manis di lidah iblis. Dan hati Kashiwazaki Akane tahu iblis itu adalah Kiyose Haiji sendiri.


"Kali ini saja..."
Sudah berhari-hari kalimat itu terngiang di kepalanya. Hingga membuatnya tidak bisa menikmati kegiatan favoritnya, baca komik. Kepalanya sudah penuh dengan tiga kata itu. Sangat berlebihan, terlalu berlebihan, pikir Akane. Dia mulai berpikir mencari hadiah dengan alasan memberikan balasan karena sudah merawatnya selama setahun.

Ini sangat aneh... sangat bukan kebiasaannya untuk peduli terhadap seseorang. Pikirnya saat berjalan pelan di pusat perbelanjaan. Banyak spanduk dan tulisan yang berwarna menarik bertebaran di pinggir jalan. Warna Merah dan hijau sangat mendominasi pertokoan saat ini. Banyak para gadis SMA yang berdesakan memasuki toko hadiah, tertarik dengan kalimat yang menawarkan harga murah dan produk yang menarik.

Akane hanya memandangi mereka. Dia sebenarnya ingin ikut mencoba melihat-lihat, tapi melihat desakan para gadis yang tidak sabaran, Akane memilih untuk meneruskan jalan. Dia ingin cepat-cepat pulang ke Aotake dan menenangkan diri di kamarnya yang penuh komik kesayangannya. Akane pun mempercepat langkahnya menyelip di antara kerumunan gadis SMA.

"Kamu dah bikin syal!? Wah telaten banget. Ini hampir selesai pula!"

"Iya, aku ingin cepat-cepat memberikan syal ini..."

"Pasti dia bakal seneng. Ini kan dirajut dengan cinta. Hahaha"

"A- apaan sih. Biasa aja kok, ini cuma hadiah biasa. Bukan apa-apa"

Terdengar obrolan para gadis SMA. Akane terdiam. Obrolan yang sangat persis di shoujo manga itu membuat gerakan Akane terhenti...........syal rajutan sendiri.

"..."

Bulu kuduk Akane berdiri karena pemikirannya yang menjijikkan. Dia belum pernah merajut apalagi memegang jarum mana mungkin dia bisa membuat syal. Lagi pula akan terasa aneh jika seorang laki-laki, otaku manga, unsos, tiba-tiba merajut layaknya gadis SMA yang hanya memikir... ini benar-benar membuat otak Akane menggila. Ah, cepat-cepat dia ingin kembali ke kamarnya dan membaca beberapa manga untuk menenangkan diri.

Gadis SMA memang mengerikan...

Sejak awal dia bertemu dengan Haiji, yang Akane ingat adalah senyumnya yang seperti tokoh utama komik action. Matanya yang berpinar dan penuh semangat itu membuatnya takjub. Cara dia berbicara pun sangat jelas dan terlihat sangat kuat. Postur tubuhnya yang tegak dan percaya diri semakin membuatnya terlihat seperti tokoh yang tak terkalahkan. Dia pastinya sangat populer di antara para cewek. Di awal Akane terpesona dengan bola mata cokelat milik Haiji, sangat jernih dan penuh dengan mimpi membuatnya seperti terhipnotis karenanya.

Pertemuan itu tepat dengan Akane yang memang sedang mencari tempat inap bertemu dengan Haiji yang memang sedang mencari orang untuk mengisi kamar kos-kosan. Tanpa pikir panjang Akane menyetujuinya. Tempatnya agak sempit tapi bersih, dan jaraknya tidak terlalu jauh dengan kampus. Tempat itulah dia mulai mengenal Haiji.

Perlakuan Haiji membuat Akane ingin membalasnya. Karena dia mungkin tidak bisa membaca komik dengan santai kalau dia tidak bertemu dengan Haiji. Tugas membuat makanan pagi dan malam semuanya dilakukan Haiji. Bahkan Akane sering diingatkan Haiji untuk mengerjakan tugas, sering pula Haiji membantu mengerjakannya. Haiji sudah seperti seorang kakak, lebih tepatnya ayah... atau seorang ibu sepertinya lebih tepat. Membuat syal itu tidak ada salahnya....

ogre's curseWhere stories live. Discover now