1. Pertemuan

36 8 1
                                    

senin, 06.30 wib

"anjir ih! ini senin cepet bgt sih datang." varah mengomel saja dari tadi pada saat setelah bangun. ia merasa masih mengantuk, dan ia malas pergi sekolah hari senin.

"non varah, ibu sama bapa udh nunggu di bawah non..." panggil bi inah selaku pembantu keluarga varah.
"iyaa bi, siap siapp" jawab varah dengan nada lemas.
namun setelah itu varah masih tidur, iya tidur. dia memang sangat susah sekali untuk bangun pagi, iya. harus dicipratin air dulu baru bangun, eh engga, harus di kasih wangi kayu putih dulu, iya kayu putih. varah kan gasuka sama bau kayu putih.

___________________________

"rival, bangun nak udh pagi..." panggil bi ijah pembantu keluarga rival.
"iya bi..." rival pun langsung ke bawah, iyaaa rival itu gampang banget buat bangun. enggaa kaya varah.

• • • • •

- di sekolah.

"nyebelin bgt ihh, masa tadi di jalan macet banget?! jadi aja kan telat kaya gini!" ucap varah sambil sedikit lari ke depan gerbang sekolah, karena gerbang akan ditutup 1 menit lagi.

"perasaan gua udh bangun pagi dah tadi, tapi ngapa telat gini ya?"
valdo bingung karena ia telat sekolah, padahal ia sudah bangun sepagi mungkin tadi. ia pun bergegas ke gerbang, yaa karena sama juga 1 menit lagi gerbang akan ditutup.

dan dengan tak sengaja varah menabrak bahu bival perlahan. Walaupun begitu, Varah tetap berlari menuju gerbang sekolah.
"Heh! Berhenti Lo! Ngapain nabrak gue?!" Ucap Rival keras.

Sebenarnya hanya mereka saja yang telat, karena ini juga hari pertama masuk setelah libur semester.

"Heyyy! Berhenti ga Lo! Kalo ga berhenti gue kejar nih!" Rival berkata dengan sangat keras, Ia pun mengejar Varah, dengan cepat ia memegang tangan Varah. Mereka pun berpapasan mata selama beberapa detik.
"Ish! Apa sih Lo pegang-pegang? Pake liat-liat mata gue segala! Hush sana pergi, mahal nih tangan sama mata gue!" Varah berkata membentak.

Tetapi Rival tetap memegang tangan Varah dan melihat mata Varah.
"Ih, Lo apasih... Eh maksudnya Lo apaan sih senggol gua?! Ga minta maaf lagi. Cari ribut Lo sama gua?!" Rival pun berbicara setelah menatap mata Varah.
"Oke, gua minta maaf. Gua buru-buru soalnya, ih anjir ga ngerti banget sih Lo! Telat kan kita jadinya." Jawab Varah dengan sedikit Es Mochi. Eh Emosi maksudnya, maaf Author lagi laper.😁

"Bapakkk, baaaapaaaakkk! Pak Joniii!" Panggil Valdo kepada Pak Joni, penjaga sekolah. Ia memanggilnya karena ia ingin menggoda Pak Joni agar membukakan pintu gerbangnya.

Pak Joni pun datang sambil membawa secangkir kopi dan koran. "Apa sih nak? Ganggu Bapak saja." Jawab pak Joni dengan sedikit lemah.
"Pasti kalian telat, dan pasti kalian mau menggoda bapa biar bapak bukakan pagarnya. Iya kan? Sudah jujur saja. Baiklah bapa bukakan, ini juga pertama kali masuk kan, bapak bolehkan kalian masuk sekarang." Sambung pak Joni.

"Yang bener pak? Iya? Beneran? Beneran bapa mau bukain? Kenapa pak mau dibukain? Tumben pak. Lagi kesambet apa pak?" Tanya Varah tidak sabar.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Haiii semmuuaaaa!!!!!
Aku kombekkk!!!
Maapkan kalo cerita ini pendek, lagi bingung nih mau kaya gimana ceritanya.
Makasih banyak buat kalian yang udh mau baca.
Jangan lupa VOTE AND COMMENT ya semuaaaa!!!!!
Oke Thanks.😋😘

R&VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang