Chapter 12

1.6K 166 4
                                    

Seorang pria kini berjalan penuh amarah. Tangannya mengepal keras mendekati tiga orang lelaki yang sedang terduduk. Aura gelap seketika memenuhi kawasan itu.

Bugh

Pria itu memukul telak dua lelaki itu. Memukulnya dengan membabi buta. Ia benar benar kesal dengan dua orang bodoh didepannya.

"Bodoh! Bagaimana ia bisa kabur!" Ji soo berteriak marah dan menginjak perut salah satu lelaki itu.

"Cari dia! Bawa dia kepadaku atau kalian akan mati" teriak Ji soo penuh amarah. Kedua lelaki itu mengangguk takut dan berlari sempoyongan menjauhi Ji soo. Pria itu mengepalkan tangannya dan berteriak keras. Ia menatap tiang dengan tali yang telah terbuka itu. Hong berhasil kabur.

***

Chanyeol mendudukan tubuhnya. Mimpi buruk membangunkannya dari tidur. Ia mencoba menggerakan tangannya pelan. Menyisir rambutnya kebelakang. Matanya menyipit kala ia melihat sinar mentari yang masuk lewat jendela.

"Ah tanganku dapat digerakan" Chanyeol meremas remas udara kosong untuk memastikan tangannya bisa bergerak. Pandangannya tertunduk, ada suatu hal yang ia tak mengerti. Bagaimana ia bisa terbangun disini, padahal ia tahu telah terbunuh di dunia entah apa itu.

Pandangan Chanyeol menyusuri seluruh saudaranya, dan berhenti di pemuda bertubuh mungil itu. Kembarannya yang sangat ia rindukan. Perasaan bahagia membuncah di hati pemuda itu. Ia bersyukur dapat melihat Baekhyun kembali.

"Bagaimana kabarnya Baixian disana ya" monolog Chanyeol, ia tersenyum mengingat wajah lelaki itu.

Krekk

Mata Chanyeol menatap kearah pintu. Bunyi pijakan kayu didepan gubuknya terdengar. Apakah ada seseorang diluar sana ? Chanyeol menggoyangkan tubuh Kris tanpa mengalihkan pandangannya dari pintu.

Kris menggeliat dan mengerjapkan matanya. Ia menatap Chanyeol yang terduduk dengan wajahnya yang pucat. Dengan kesadaran yang belum sepenuhnya kembali, Kris mengikuti arah pandang Chanyeol.

"Ada seseorang ?" Kris berbisik pelan dan diangguki oleh Chanyeol.

Kris membangunkan tubuhnya perlahan, berjalan kearah pedangnya yang tersimpan rapih di kotak. Perlahan pemuda itu berjalan kearah pintu dengan pedang yang ia genggam erat.

Ceklek

Kris membuka pintu dan mengacungkan pedangnya kedepan. Ia terdiam sesaat melihat pemandangan didepannya, perlahan tangannya bergerak untuk memasukan kembali pedangnya, kemudian berlari keluar. Chanyeol hanya bisa menatap kepergian saudaranya dalam diam. Masih tidak berani untuk berdiri.

Tak lama Kris kembali dengan seseorang yang ia gendong di punggungnya. Chanyeol terkejut dan memaksakan untuk berdiri. Dengan tertatih ia membantu Kris membaringkan seorang pria di gendongannya itu.

"Lay bangunlah" Ujar Kris sedikit berteriak. Pemuda itu membangunkan seluruh saudaranya.

"Ada apa ?" Tanya Lay dengan tangan yang sibuk menyembuhkan pria paruh baya itu.

"Aku menemukannya di teras gubuk"

"Bagaimana penduduk desa bisa masuk sedalam ini ke hutan" Jongin berjalan keluar untuk memastikan diluar aman. Dan kembali untuk menatap pria paruh baya yang terbaring dengan luka bakar dan tusukan di tubuhnya.

TRANQUILIDADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang