Chapter 4 : Baekhyun!

3.9K 349 10
                                    

Happy reading
.
.
.

"Hyung darahnya berhenti disini"

"Bagaimana ini,apa kita harus berpencar"

"Tidak! Kita tetap bersama"

Kris menjalankan  kudanya, diikuti dengan saudaranya yang lain. Hari sudah semakin sore. Mereka berusaha untuk berhati hati di keadaan yang semakin gelap.

'Hah hmmpt'

Kris menghentikan Laju kudanya, dia memberi aba aba kepada saudaranya untuk tidak berisik.  Kris menuruni kudanya dan menghampiri sebuah batu, didalam sana terlihat sepasang sepatu lengkap dengan kaus kaki putih lusuhnya. Kris melihat kedalam batu tersebut. Keduanya tersentak ketika tatapan mata mereka bertemu.

****

Tubuh Hae soo bergetar, dia terus membekap mulutnya. Dia melihat pria itu turun dari kuda yang dinaiki nya, dan berhenti tepat di depan batu yang dia diami. Hae soo mulai menahan nafasnya, berusaha sekuat tenaga untuk tidak mengeluarkan suara apapun, begitu juga dengan nafasnya.

"Sial aku kehilangan dia"

Hae soo dapat mendengar jika suara suaminya mengumpat keras dan menendang beberapa kerikil hingga mengenai tubuh Hae soo. Merasa nihil menemukan yang dicarinya, pria itupun kembali menaiki kudanya dan melesat pergi menjauhi Hae soo.

Hae soo bernafas lega,menstabilkan detak jantungnya yang berpacu sangat kencang. Perlahan lahan tubuhnya keluar dari batu itu, matanya memperhatikan sekitar. Setelah difikir aman, dia melesat pergi berlawanan arah dengan arah Ji soo pergi.

****

"Hei kau tak apa adik manis" ujar Kris sedikit membungkuk untuk melihat jelas sosok gadis kecil yang meringkuk didalam sebuah batu, "jangan takut,aku tidak akan menyakiti mu."

"Siapa nama mu?" Kris tersenyum manis kearah gadis kecil yang terlihat ketakutan itu, "mengapa kau sendiri? Kemana orang tuamu ?"

"A-aku J-jin ah, mereka m-membunuh kaka ku, mereka ber..rusaha mem..membunuhku" gadis itu menjawab dengan tubuh yang bergetar. Matanya sembab dengan aliran air mata dikedua pipinya, hidung mungilnya memerah.

Kris tercekat mendengarnya, kemudian tersenyum manis kearah gadis itu, "dimana rumahmu ?"

Tangan gadis itu terulur kearah belakang Kris, dari sini Kris melihat sebuah rumah sederhana. Memang cukup jauh namun ia masih dapat melihatnya dengan jelas.

"Baiklah ayo kita pulang,aku antar kau sampai rumah " Kris menjulurkan tangannya dan disambut dengan tangan kecil gadis itu.

Kris membawa gadis kecil itu keluar dari batu, membuat semua saudaranya menatap kearah gadis mungil itu. Jin ah menggenggam erat tangan Kris dan bersembunyi dibalik tubuh tingginya.

"Kalian carilah sebuah tempat untuk kita beristirahat,aku akan menyusul setelah mengantar gadis ini" Kris menaikkan tubuh gadis kecil itu keatas kudanya. Semua saudaranya mengangguk mengerti lalu mulai pergi mencari sebuah tempat yang aman untuk mereka istirahat ketika malam datang.

"Apakah mereka saudaramu?" gadis kecil itu bertanya,ketika kuda itu sudah seperempat perjalanan.

"Yah mereka saudara yang sangat ku sayangi"

TRANQUILIDADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang