Untukmu, lelaki yang aku cintai.
Aku menuliskan ini, sekadar ingin mengenangmu.
Mengenangmu, memalui tulisan yang selalu aku ciptakan hanya untukmu.
Tak sadarkah kamu, seberapa dalam perasaanku ini untukmu?
Untukmu, lelaki pemilik senyuman terindah.
Padamu, aku tak berharap banyak.
Aku hanya ingin, berada di sisimu saat kamu susah maupun senang.
Aku ingin, hanyalah aku yang selalu mendukungmu, memberimu semangat, dan hanya akulah, tempatmu pulang.
Aku ingin, senyuman terindahmu itu ditujukan hanya untukku.
Untukmu, lelaki yang tak pernah bisa kumiliki.
Terima kasih, atas sifat manismu itu untukku.
Walau sebenarnya, kamu bersikap manis padaku, tak ada maksud apa-apa.
Salahkan hati dan jantungku yang terlalu gembira mendapatkan sifat manismu.
Sehingga selalu menjadi canduku tiap harinya.
Terima kasih, sekali lagi terima kasih, untukmu, lelaki yang sangat aku cintai.
Aku hanya ingin membencimu, tolong ajari aku.
Agar aku mudah untuk melupamu.
Aku hanya ingin, menyudahi perasaan yang tak berujung ini.
Agar aku bisa menemukan Tuan rumah lain yang mendamba hatiku.
Untukmu, lelaki yang pernah aku cintai. Selamat tinggal. Aku, mencintaimu diam-diam sampai di sini.
Semoga, sampai di sini.
by: Woro Malla.

YOU ARE READING
Untukmu
PoésieUntukmu, lelaki yang pernah singgah di hatiku. Semoga kamu hanya sebatas 'pernah' bukan lagi sebuah harapan yang 'masih' aku tunggu. -W.M- Nb: mohon untuk tidak menulis ulang atau merombak tulisan saya. Sebuah ide itu, mahal harganya. Hargailah ide...