OSIS.

10 2 0
                                    

Minggu, 07:00 pagi

Yap betul, sepagi itu mereka sudah berkumpul di basecamp mereka, yaitu warung bu minah atau WBM sebutan mereka, di hari libur begini mereka tidak lengkap, keempat anggota cewek nya sibuk dengan urusannya masing masing, dika ,rahman dan daus pun tidak ikut berkumpul, mereka adalah kelompok OSIS (Organisasi Siswa Ingin Senang) 

"Wagelaseh, mie bu minah terdabes di di bekaseh" ucap alay iska

"Najis alay bet, udah kayak gapernah makan mie seabad ajah dah" balas lana

"Mandang" balasnya lagi

"Eh Cfd yuk, mau ttp ni gw" celetuk aji

"Apaan tuh" tanya kiesa

"Tebar tebar pesona bego, gada otak" jelasnya

"Gw mah gausah di tebar pesona nya udah ada" kata Fikri dengan kepedean nya tingkat dewa

"Pede teruuuuus" ucap mereka bersamaan lalu tertawa bersaman

"Eh serius gw ini, cfd yuk, mau olahraga gw, biar sehat" ajak Aji

"Eeeh bole deh, masa udud terus, paru paru butuh udara seger kali, mata juga butuh yang montok montok" usul kiesa

Mereka langsung jalan dari warung bu minah langsung ke pusat olahraga di kota Bekasi yaitu Stadion Candrabhaga.

"Wesss gelaa, mba mba awas tumpah susu nya, ya allah tiati" ucap nyeleneh Aji

"Goblok," pecah tawa mereka

Di sisi lain

"Biiii temenin aku dong, kita olahraga yuk "ajak Prisil.

"Aduhhh non bibi udah tua, ga bisa lari" tolak bibi perlahan

"Ahhh bibi mah ga seru, bibi kan tau aku gaboleh keluar" kata Prisil kecewa.

"Ya non gausah keluar"

"Pliss bi, aku mau olahraga, bibi gausa lari, kita jalan ajah udah olahraga, oke? Oke aku ga nerima penolakan, pokoknya aku siap siap, bibi juga siap siap, aku tunggu setengah jam lagi ya bi" kata Prisil gamau tau.

" Sayaaaaaang bibii" teriak Prisil menaiki anak tangga.

"Haduhhh ada ada ajah di non Prisil ini"

Bibi dan Prisil sedang berjalan jalan santai sambil menghirup udara segar di pagi hari yang sejuk karena sedikitnya kendaraan beroda 2 maupun 4.

Prisil melihat sesuatu yang menarik perhatiannya, dia berhenti.

"Loh non, kok berhenti? " tanya bibi heran

"Bi ada makanan yang di turunkan dari surga" ucap Prisil takjub dengan apa yang di lihat.

"Apasi non" tanya bibi, mencari apa yang Prisil lihat.

"Rambut nenek bi" ucap Prisil tanpa berkedip,

Kalian udah tau rambut nenek kan? Rambut nenek ya bukan harum manis, kalo rambut nenek yang kayak serat gitu, harum manis tuh kayak kapas, gw sebel kalo ada yang nyamain mereka. 😊

"Bi ayo beli, ayo beli, gamau tau harus beliiii" Prisil menarik tangan bibi untuk menghampiri penjual.

"Mas berapa harga nya? " tanya bibi

"Lima ribu satu bungkus, kalo yang gede gapake kerupuk itu harganya tiga puluh ribu" kata abang penjual rambut nenek nya.

"Yang gede satu, yang kecil empat! " selak Prisil sebelum bibi ngomong, karna Prisil udah tau kalau bibi hanya bakal beli dua yang kecil ajah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A.L.PTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang