🌸 New Friends 2 🌸

103 10 0
                                    

Jimin terdiam di Sungai Han. Entah apa yang sedang dia pikirkan. Sudah dua hari juga Taehyung tak mengabarinya, bahkan di sekolah saja Taehyung tak menyapanya. Ada apa?

Seseorang menepuk bahunya. Tersenyum manis.
"Annyeong hyung"

Jimin diam menatap namja di depannya dengan teliti.

"Nuguseo? " Namja itu tertawa kecil. Jimin sangat tak mengerti situasi saat ini.

"Kau jahat hyung, melupakanku"
Mata Jimin menyiratkan kebingungan yang mendalam sampai namja itu ingin tertawa terbahak-bahak.

"Mianhae hyung hahaha.... Kau pasti tak akan mengenalku, aku saja tak mengenalmu hahahahha"

Tolong sabarkan Jimin sekarang untuk merutuki namja di depannya saat ini. Otaknya sudah tak waras.

"Sorry brother, aku hanya mencoba menghiburmu hyung. Kulihat dari kejauhan kau seakan habis patah hati" Namja itu merangkul Jimin layaknya teman lama.

Berusaha untuk melepaskan rangkulan dari namja tak jelas itu Jimin bersuara "mianhae aku tak mengenalmu sebaiknya kau menjauh dariku" sambil melepaskan rangkulannya dengan cara halus supaya tak menyinggung perasaannya.

"Ah baiklah, mianhae sepertinya aku membuatmu tak nyaman" namja itu melepaskan rangkulannya. Memberikan jarak yang sepantasnya.

"Perkenalkan aku Choi Yeonjun imnida, namamu? " Namja itu mengulurkan tangannya sambil mengangkat alisnya tak jelas.

Untuk kali ini Jimin merasa namja di depannya persis sekali dengan orang yang sedang dia pikirkan.

"Park Jimin" jawabnya.

"Good sekarang kita teman"

💝💝💝💝

Jungkook yang sejak tadi duduk terdiam di sebuah kafe mendadak terlihat gusar. Matanya kesana kemari mencari seseorang. Sampai namja yang dia tunggu datang.

"Jimin-ssi" panggilnya. Yang di panggil ikut menatap Jungkook bahkan yang tidak di panggil sekali pun.

Jimin duduk di sebuah kafe berhadapan dengan namja bergigi kelinci tersebut.

"Nugu hyung? " Tanya Jungkook kepada naja yang duduk di samping Jimin.

"Dia-"

"Aku Yeonjun salam kenal" Jungkook hanya terdiam kaget mendengar suara Yeonjun tiba-tiba.
Sedangkan Yeonjun hanya tersenyum lebar bak orang gila.

"Jadi ada apa kau meneleponku Kook? " Jungkook berdehem sedikit sambil mengambil minumnya.

"Kenapa kau tak bermain dengan kita lagi? "Ini pertanyaan yang ingin sekali Jimin hindari sekarang ini. Diapun tidak tahu jawabannya. Alasannya? Apa dia harus menjawab bahwa karena Jungkook dia tak bermain dengan Taehyung.

Itu tak akan pernah terjadi walaupun Jimin bicara seperti itu Taehyung pasti akan memilih Jungkook di banding dirinya.

"Ani nan gwaenchana, aku hanya sedang bosan saja main" sesuatu seperti sedang berbisik.

"Bohong"

Jimin lantas senyampingkan kepalanya melihat Yeonjun sedang menggumamkan kata itu lagi.

Apa dia gila bisa-bisanya dia bilang Jimin bohong. Jujur saja memang Jimin bohong sih. Tapi itu sangat menyebalkan.


"Kau hanya bosan atau kau merasa di asingkan??" Skakmat! Kenapa Jungkook bertanya seperti itu. Dia terlalu peka.

"A-aku hanya bosan"mencoba agar tidak gugup. Jimin menatap entah kemana.

"Untuk kali ini aku percaya, oh ya Taehyung mencarimu juga"

"Jeongmal? "

"Nde dia terus menanyakanmu kemana? " tapi nyatanya tak seperti itu, wajah Jungkook tak menampakan dia seperti sedang jujur.

"Hyung itu juga bohong" bisikan setan kembali muncul. Yeonjun hanya ingin memberi tahukan pendapatnya, apa salah?.

Jimin yang sudah muak dengan kebohongan di acara mengobrolnya. Langsung pamit dengan Jungkook dan membawa setan kecil tersebut.

Membawanya entah kemana sampai dia sampai di apartemen milik Jimin. Hebatnya dia membawanya dengan jalan kaki, padahal jarak kafe dan apartemen Jimin lumayan jauh.

Kembali ke topik, sekarang di apartemen Jimin ada dua orang, dirinya dan namja satu itu. Setan itu dengan santai duduk di sofa dan tidur dengan nyenyaknya.

"Manusia bukan? "Batin Jimin.

Jimin mendekati Yeonjun, menendang kecil kaki Yeonjun sambil berteriak.

"Hey! Bangun, kau tak mungkin tidur di sini kan, kau pasti punya tempat tinggal, kan? Yak, Neo micheoseo! " cukup Jimin lelah dengan gembel yang sayangnya tampan tersebut, tapi tak lebih tampan darinya.

Dirinya juga lelah, dia ingin mandi dan segera ke tempat kekasih setianya yaitu kasur.

Tak perduli dengan apartemennya yang berantakan ini. Dia akan membereskannya besok. Kalau ingat.

To Be Continued

Gimna dengan setan kecilnya, puas? Cma buat tambahan bias baru.

Budidayakan vote dan spam coment biar semangat nulisnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Three People in Friendship (VMINKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang