2

817 26 1
                                    

Bel pulang telah berbunyi tapi Hanbi masih diam dikelas, ia bingung pulang dengan siapa. Pasalnya Jaehyuk ada ekskul basket yang mengharuskannya mengajari adik-adik kelasnya agar bisa pintar bermain sepertinya.

Dengan langkah pincang, Hanbi mulai berjalan pelan setelah memutuskan untuk naik bus sendiri.

Dari ujung koridor Hanbi sudah melihat bus yang sudah berada di halte lebih dulu daripada dirinya. Hanbi berusaha lari agar ia bisa dapat bus dan sampai rumah dengan cepat daripada harus nunggu selama satu jam lagi dihalte.

Hanbi masih berusaha berlari, tapi naas bus yang akan ditumpanginya sudah berjalan. Jarak darinya ke halte masih agak jauh ditambah kakinya sedang tidak bisa berlari lebih cepat.

"Masa gue jalan sih?"

Ia berharap saat duduk dihalte seperti ini orang yang berbaik hati memberikannya tumpangan untuk pulang.

Seseorang datang namun bukan untuk menawarinya tebengen, melainkan memberikannya masalah.

Hidup Hanbi yang kelam akan segera dimulai setelah berurusan dengan Jihoon. Anak Direktur SMA Gamhan, SMA swasta yang terkenal. Jihoon adalah penguasa sekolah. Bisa dibilang pengendali semua siswa. Ia bebas melakukan apa saja karena ia mempunyai kekuatan dari sang Ayah.

Harusnya Hanbi akting seseolah takut padanya, tapi ia malah terus menatap tajam Jihoon yang sudah tersenyum sinis.

'Srrrttttt'

'Bruk'

Hanbi terjatuh diaspal trotoar saat tas sekolah diambil paksa oleh Jihoon. Meskipun ada banyak siswa-siswa berlalu lalang, tapi tidak ada satupun yang menolong Hanbi yang sedang menangis karena luka dikakinya sekarang malah ditambah oleh Jihoon.

Jihoon tertawa puas bersama teman-temannya saat gadis yang sok berani dan meneriakinya dipagi hari kini terjatuh dan menangis tepat dihadapannya.

"LO TUH MAUNYA APA SIH ANJING?!" Hanbi meneriaki Jihoon tepat diwajahnya.

Bruk..

Hanbi kembali terjatuh karena Jihoon yang mendorongnya kasar. Tanpa rasa bersalah, Jihoon kembali tersenyum layaknya devil.

Tubuh Hanbi kini semakin bergetar karena tangisannya. Ia kembali berdiri dan menatap datar Jihoon tanpa berkata apa-apa. Pipinya sudah basah karena airmata yang terus keluar.

'PLAK!'

Satu tamparan keras dari Hanbi mendarat mulus dipipi Jihoon. Dengan cepat Hanbi berlari, ia tak memperdulikan rasa sakit dikakinya. Ia berusaha kabur dari Jihoon dan berharap Hanbi tidak terkejar olehnya.

Kim Han Bi, siswi SMA Gamhan yang berhasil memenangkan lomba lari cabang putri tingkat provinsi. Yang pada hari ini ia menggunakan kemampuannya untuk kabur dari Jihoon dan teman-temannya.

Kemarin ia masih bisa bebas berkeliaran, masih bisa menari bersama anak dance cover dipinggir jalan, masih bisa tertawa dikoridor, masih bebas bermain disekolah. Kini berubah seratus delapan puluh derajat saat ia mempunyai masalah dengan Park Jihoon. Ia berharap masih ada orang baik dan menyelamatkannya dari Jihoon.

Ini baru hari pertama ia bermasalah dengan Jihoon, entah besok atau lusa ia masih hidup atau sudah mati ditangan Jihoon.

Hanbi menghapus sisa airmata yang ada dipipinya. Didupnya samasekali tidak ada rasa penyesalan saat ia menerima tantangan dari Jihoon. Ini hidupnya, dan Hanbi akan bertanggung jawab atas perkataannya. Ia akan berjuang dan bertahan melawan Jihoon meskipun ia tidak tahu bagaimana cara melawannya.

Dengan langkah yang pincang ia memasuki rumah yang seharusnya diisi papi, mami, dan Hanbin. Papinya sedang bertugas di Cina yang mengharuskan maminya juga ikut menemani sang suami.

Sementara Hanbin, Hanbin adalah sumber kebahagiaan bagi Hanbi. Tanpa Hanbin ia tidak tahu akan sebahagia apa saat menggoda seseorang yang sedang tidur seperti sekarang.

Hanbin sedang berbaring dengan mata tertutup, tangannya memegangi remot TV. Sepertinya ia ketiduran karena menunggu Hanbi pulang terlambat.

"Bin? Yaaak! Hanbin-ah!" teriak Hanbi.

"Ah lu. Apaan sih?!"

"Hehe hai?" Hanbi melambai-lambaikan tangannya tepat dihadapan wajah Hanbin.

"Dari mana aja sih lo?"

"Ketinggalan bus gue. Gue ganti baju dulu ya"

"Mandi sekalian!"

"Iya ah bawel lo curut"

"Haaaa yaaaaaak!" teriak Hanbin.

Hanbi menggunakan piyama panjang dan berusaha berjalan normal agar sang kakak bisa menilai kalau adiknya baik-baik saja. Ia akan diwawancarai oleh Hanbin saat terjadi sesuatu pada Hanbi, apalagi sampai terluka. Lebih tepatnya, Hanbi takut kakaknya merasa khawatir padahal ini hanya luka kecil yang hanya membutuhkan waktu tiga hari juga akan sembuh dengan sendirinya.

Hanbin tersenyum melihat Hanbi makan dengan lahap dan banyak malam ini. Sudah duakali Hanbi mengambil nasi beserta lauknya, ini karena Hanbi tidak makan seharian tadi disekolah.

"Ahhhh kenyaaaaaang"

"Oh iya Bi, besok gue pulang telat ya"

"Wae?"

"Besok gue ada matkul yang harus gue kejar."

"Sampe jam?"

"Delapan gitu"

"Kok malem banget sih?"

"Apaan sih lo biasanya gue pulang main juga jam sepuluh jam sebelas malem"

"Gue sendiri dong dirumah?"

"Dih lebay. Orang ada si Bibi juga" Jawab Hanbin.

"Ah iya juga sih"

"Kunci pintu dari dalem aja, besok gue bawa kunci cadangan biar gak perlu gedor gedor"

"Pulang bawa makanan enak ya!"

"Kalo inget"

"Dih curut." Hanbi beranjak dari duduknya, dan bodohnya ia malah lupa kalau dirinya sedang akting baik-baik saja didepan Hanbin.

"Bi lo kenapa?"

"Ahhhh awwww"

"Biiiii?"

"Kesemutan" Untuk saat ini, Hanbin bisa berbohong.

"Ooohhhh"

"Gue ke kamar ya! Daaaaah!"

Hanbi menatap langit dibalkon kamarnya, semoga besok tidak sekelam hari ini. Semoga besok ada orang yang berbaik hati dan melindunginya dari Park Jihoon.

"Tas?" Ia baru ingat kalau tasnya ada ditangan Jihoon. Beserta ponsel dan buku-bukunya.

Dan bodohnya ponselnya tidak ia kunci. Hanbi semakin kacau, bagaimana kalau Jihoon. mengecek seluruh isi ponselnya. Tidak ada apa-apanya sih. Tapi tetap saja itu adalah privasi yang seharusnya hanya Hanbi yang tau.

Malam ini dikamarnya, Jihoon. melihat semua isi galeri foto Hanbi. Hanya ada foto selfienya dan foto bersama teman-temannya.

Ting..

GRUP TAI (67)
Eunji : tapi dia online loh.

Chaeni (6)
kaki lo gimana? biiii

Yuki (2)
biii besok gue salin mtk y

Yoon Jaehyuk
besok gue jemput lo harus udah rapi

Jihoon kembali melihat-lihat galeri foto Hanbi yang belum ia lihat semua karena ada chat yang masuk.

Oppa (164 photos)

"Oh ini abangnya?"
"Mirip"

Hanbiiiiiiiiiiii (954 photos)

"Ck, alay"

Jihoon memilih tidur setelah selesai mengecek ponsel Hanbi. Tapi ia kembali bangun dan memotret dirinya lalu ia jadikan wallpaper diponsel Hanbi.

***

Hanbi semangat nak 😔

Bad 🔞 [Park Jihoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang