Bagian 3

14 1 0
                                        

***

"Papa... " Sahut seorang gadis kecil dengan riang sesampainya dirumah mewah itu. Gadis kecil itu berlari sambil teriak memanggil papanya. "Pasti papa diruang kerjanya" Pikir gadis kecil tersenyum.

Hari ini gadis kecil itu sangat bahagia, sebab team yg diketuai olehnya mendapat juara satu dalam rangka lomba drama pensi disekolahnya.

"Hati-hati sayang!. Teriak tantenya yang baru saja masuk diikuti oleh neneknya melewati pintu utama.

Sesampainya diruangan yang gadis kecil itu tuju dia langsung masuk dan menyembunyikan sesuatu dibelakang punggungnya. Senyumnya semakin lebar kala menemukan papanya duduk didepan meja kerja sambil mengetik entah apa itu didepan laptopnya. "Papa..., coba tebak aku bawa apa?".

"Hai sayang, sudah pulang?, bagaimana, apa perlombaannya seru?".tanya pria tampan itu menyambut kedatangan putrinya dan mengangkatnya keatas meja kerja agar berhadapan dengannya.

"Kalo aku tidak di sini berarti aku belum pulang pa.. " Jawabnya mencebikkan bibirnya. Gadis kecil itu sebal karena pertanyaan pertamanya tidak dijawab sang papa dan malah balik bertanya. Papanya tersenyum lalu menjawil hidung putrinya. Dia tahu putrinya ini marah karena tidak ikut serta menyaksikan penampilan putrinya di panggung.

"Maafkan papa sayang, papa janji lain kali papa akan ikut, oke? " Pria tampan itu mengulurkan jari kelingkingnya dan mengaitkannya ke jari kelingking putrinya. Pandangannya beralih ke bingkisan warna coklat disamping putrinya.

"Apa ini hadiahnya?". Kata pria itu penasaran.

"Iya... seharusnya piala itu juga aku bawa pulang. Karena yang lomba adalah team jadi pialanya buat sekolah aja pa". Jawab gadis itu semangat. Gadis itu membuka bingkisan coklatnya yang ternyata isinya adalah buku gambar lengkap dengan pensil, penggaris, krayon dan juga cat air.

"Wow,, aku sudah menduga pasti ini hadiahnya. Aku akan menggambar lagi nanti. Dan aku juga akan menggambar kita bertiga Pa.. ". Kata gadis itu semangat.

" Kita bertiga?? Maksud Kayla apa sayang?". Pria itu tidak mengerti.

"Iya, Kayla akan menggambar kita bertiga. Ada Kayla ditengah terus ada Papa disamping Kayla juga Mama disamping Kayla. Nanti kita jalan-jalan juga pergi liburan. Iya kan Pa? ". Kayla menatap Pria itu dengan mata polosnya. Hatinya terenyuh mendengar keinginan sederhana putrinya. Hatinya terasa sakit kala mata polos itu memandangnya seperti itu. Kayla adalah putri satu-satunya dari pernikahannya dengan seorang wanita yang tidak dicintainya. Wanita yang hanya menginginkan harta keluarganya. Tangannya terulur mengusap kepala Kayla dan menciumnya dengan sayang.

"Iya sayang, kita pasti jalan-jalan bersama nanti". 'Doakan papa untuk meluluhkan hatinya sayang' batin pria itu penuh harap.

Moment itu tidak luput dari pandangan Mira dan Sarah yang berdiri diambang pintu. Mira memandang putra dan cucunya sedih.

" Kay, ayo ke kamar kamu sayang!" Ajak Sarah pada keponakannya. "Tante ada sesuatu buat kamu karena kamu dan temen-temen menang lomba hari ini".

"Males ah, paling juga Tante kasih boneka lagi sama Kay".

" Tapi sayangnya bukan boneka yang mau Tante kasih sama Kay".

Walaupun begitu tetap saja Kayla turun dari atas meja kerja papanya dan melangkah ke arah Sarah. "Apa? " Tanyanya penasaran.

"Ada deh, ayo ikut Tante!".
Sarah menggandeng tangan mungil Kayla keluar dari ruangan itu. Setelah menutup pintu, sekarang hanya Mira dan pria itu yang ada diruangan.

Pria itu menelungkupkan wajahnya diantara kedua tangannya yang dilipat diatas meja. Mira menghampiri pria itu dan mengusap lembut kepalanya.

" Aku bertemu dengannya Ma. Aku tidak bisa melupakannya. Dia yang sangat kucintai. Apa yang harus ku lakukan? "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Takdir Cinta AileenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang