-Saat Senja Di Ujung Jalan-

61 3 0
                                    

1. Saat Senja Di Ujung Jalan

Senja saat ini

aku duduk termangu dalam heningnya mendung

mengingat

merasa

Begitu menyebalkannya makhluk itu

Bersyukur

Aku tak jatuh dalam pilihan bodoh untuk mengiyakan

atau terjatuh dalam kubangan sesal dan penjara..

Tadi,

disenja ini..

Makhluk itu dg tenangnya berterbangan dengan lawannya

bagai langit milik mereka sendiri..

Sedih?

Amboooi, mana sudi diriku

Senja ini justru amat indah dan tenang

Mengalir lembut angina itu menerpaku

Tanpa ada bau-bau kebusukan dunia

Andai, suasana akan begini

maka,

aku pilih senjaku ini yg jadi permata

2. Kau Anggap Aku Apa

Hei, Kau anggap aku apa?
Kau hina diri ini

Kau ludahi baju ini

Kau permainkan kesana kemari

Kau bohongi

Kau tuduhi

Kau beri arti lalu hilang ?

.

.

Mungkin,

Aku hanyalah sebagai lilin,

Yang kau nyalakan

Lalu kau tiup

Dan kau tertawa kegirangan.

.

.

Hei,

Jangan anggap aku batu

Aku bisa sepertimu

Tapi, aku tak ingin.

Lalu apa bedanya dirimu dan diriku ?

Aku tak mau kehilangan nurani manusiaku.

.

.

Kau pergilah

Aku ingin berjalan.

.

.

.

3. Jika Ini Adalah Malam Terakhir Bagiku

Keadaan terus bergulir, Memutar masa tiada henti

Waktu terus berdenting tanpaku sadari..

Dunia, makin mengenakan saja..

Ahh dunia, semakin mempesona dengan romantika cintanya..

Dunia semakin elok dengan jajanan kasihnya..

Dunia semakin indah dg rayuan mautnya..

Inikah dunia???

Sungguh terlalu asyik ku disini..

Dunia ini terlalu pelik untuk ditinggali..

Aku terus mencari relung-relung duniawi..

Aku terus mengais remeh temeh diri sendiri..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Coretanku Senja ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang