BAD BOY VS CUPU GIRL

21

Rasa sakitlah yang membuat setiap orang selalu berubah, jika kamu tidak ingin perubahan, maka jangan sakiti dia.

***

" Eh itu siapa? ".

" Gue gak tau, cakep banget sumpah ".

" Gila cantik banget, siapa sih? Anak baru? ".

" Kayaknya sih,, mulus coy ".

" Tapi ngerasa gak sih? Dia rada mirip seseorang, mirip Alara ".

" Hahaha mana mungkin, beda jauh coy ".

" Eh tadi dia gak sepenuhnya salah sih, emang mirip banget sama Alara, lihat earphone yang ia bawa, sama dengan apa yang selalu Alara bawa dulu ".

" Iya ya, tas nya juga sama ".

" Ah gak mungkin ah, kalau misalkan emang dia Alara, ajaib banget gak sih, dari buruk rupa menjadi peri. Gue rasa gak deh, kebetulan aja kali ".

" Bener tuh, tapi sungguh dia cantik sekali, body nya itu loh ".

" Gue yakin dia bakal jadi incaran rombongannya Morgan selanjutnya ".

" Gila euy, mau pdkt ah ".

" Yakin lo? Di tolak mampus lo ".

" Kayaknya anak kalangan atas deh, orang kaya baru ".

" Gayanya keren banget euy, make apa aja dia tetap cantik kayaknya ".

" Gue yakin di antara semua siswi di sini, dia yang paling cantik, Anggun mah ketinggalan jauh ".

" Cantik... ".

" Cantik... ".

" Cantik... ".

" Cantik... ".

Kehidupan itu ibarat roda, terus berputar dan berputar, di mana suatu hari kita berada di bawah, namun tiba-tiba berada di atas, atau terkadang kita berada di atas namun tiba-tiba berada di bawah. Tidak ada yang tahu pasti kapan masa itu akan datang, yang pasti semua itu akan terus terulang dan terulang hingga dunia ini berakhir. Ya seperti itulah siklus kehidupan ini.

Semua yang di ciptakan di dunia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Setiap manusia memilikinya, meski dalam bentuk yang berbeda-beda. Seperti burung, mempunyai kelebihan yang tidak manusia miliki, yaitu sayap untuk terbang. Namun di balik itu, manusia mempunyai kelebihan yang bahkan tidak hanya burung, tapi hampir semua hewan tidak memilikinya, yaitu akal.

Alur dari kehidupan ini adalah alur maju, yang artinya waktu tidak bisa di ulang kembali, ia akan terus berlanjut ke depan tanpa melihat sedikitpun ke belakang. Jadi untuk apa gunanya mengenang dan menyesali akan masa lalu? Sementara masa depan masih menanti kita dengan seribu tantangan. Yang hanya bisa kita lakukan hanya mempersiapkan diri untuk menghadapi rintangan kelak, bukan larut dalam kesedihan yang bahkan waktu pun enggan untuk mengingatnya.

Dan di sinilah Alara berada, berdiri di tengah keramaian sambil menunjukkan jati dirinya yang sebenarnya. Ia enggan, bukan, ia tidak mau terus terbawa ke belakang, ia tidak mau terus di hantui oleh masa lalu yang bahkan tidak ingin ia sebut dengan masa lalu. Ia tidak mau dirinya terus di perbudak rasa penyesalan. Ia harus berubah.