•
°
•◆♡♥♡◆
•
°
•"Oh!"
"Kau mendapat cokelat lagi Akashi?"
Akashi mengambil dan membuka bungkus cokelat yg tadi berada di lokernya. Ia memakan sedikit cokelat tersebut dengan wajah datarnya.
"He?!! Kau memakannya? Jaa sedari tadi kau menolak segunung cokelat itu buat apa?!" amuk Aomine.
"Jika kau ingin cokelat aku masih punya banyak." tunjuk Kise ke plastik besar berisi cokelat valentine pemberian fans nya.
"Cih kenapa semua mendapat cokelat selain aku... Midorima bahkan Murasakibara juga mendapat cokelat..." ngenes Aomine.
"Kau melupakan Kuroko." ujar Midorima.
"Nyam krauk kress kres nyam." Murasakibara tetap anteng memakan jajannya, seluruh cokelat yg diberikan padanya tadi sudah mencapai perutnya, ia tak peduli siapa yg memberinya asalkan itu makanan akan ia makan.
"Nanti kau juga pasti dapat cokelat dari Kagami." kata Akashi sambil tetap memakan cokelat pemberian seseorang tadi.
"Aku tidak ingin dia,, aku ingin seorang gadis cantik berdada besar memberiku cokelat dan surat Cinta."
"Berhentilah berkhayal dasar hentai!" Kise menggeplak kepala tiang Aomine.
"Mungkin menurut para gadis Aomine-kun sangat jelek, hitam, menyeramkan dan terlalu besar jadi tidak ada yg mau memberimu cokelat." kata Kuroko langsung kabur keluar ruangan.
1 detik.
2 detik.
3 detik.
10 detik
"WKWKWKWK Kuroko-cci kau terlalu jujur BWAHAHA~" tawa Kise meledak. Midorima juga sampai membekap mulutnya menahan tawa.
"KUROKO TEME!! SINI KAU!! AKAN KU--ASDFGHJKL ZXCVBNM!!" Murasakibara dengan sigap menahan Aomine yg mengamuk agar tak melukai si kecil devil Kuroko.
"Kurasa hari ini tidak ada latihan. Kalian bisa bebas kencan setelah ini." ucap Akashi tiba-tiba. Lalu ia pergi keluar menyusul Kuroko.
"Yatta~ gk ada latihan,,, aku mau kencan dengan pacar-pacarku." seru Kise.
"Aku ikut!" Aomine berlari mengejar Kise meninggalkan Midorima dan Murasakibara yg masih saja nyemil jajan.
"Kraukk kress kress kraukk nyam."
"Mau pulang bersama?"
"Kraukk hu um." dan mereka berjalan pulang berdampingan.
-
*
-"Arigatou Kuroko." ucap Akashi setelah berhasil menyusuk Kuroko. Ia mendapat sinyal bahwa keksih imutnya ini ingin kencan jalan berdua jadi ia meliburkan latihan basket hari ini.
"Apa rasanya enak Akashi-kun?"
"Pas, tidak terlalu manis. Sejak kapan kau membuatnya? Kemarin kita latihan sampai malam kan."
"Tadi pagi jam 4aku bangun dan berkali-kali gagal membuatnya."
"Souka~ pantesan wajahmu terlihat mengantuk."
"Wajahku sedari dulu sudah begini."
"Haha..."
Akashi mengelus gemas rambut Kuroko, ia tersenyum lembut saat melihat Pipi Kuroko merona.
"Akashi kun jangan seperti itu."
"Seperti bagaimana?"
"Tersenyum. Kau jadi 2kali lebih tampan jika begitu."
'Cup.'
Akashi mencium pipi gembul Kuroko, bisa-bisanya dia terlihat imut dengan wajah datar, dengan pipi merona itu.
"Oii kau mau membawaku kemana?!" suara teriakan Aomine terdengar tak jauh dari posisi mereka. Akashi dan Kuroko menoleh bersamaan.
"Jangan jadi bucin dan mengejar gadis-gadis itu dasar hentai!" kata Kagami menyeret Aomine dari kafe penuh perempuan itu. Kise yg didalam kafe melambaikan tangan menyemangati Aomine agar bersabar mempunyai pacar tsundere seperti Kagami.
"ayolah aku belum menerima cokelat satupun dari mereka. Lepaskan aku~" rengek Aomine.
"Nih cokelat berhenti merengek menjijikkan seperti itu."
"Ekh! Apa ini? lumpur?"
'Plakk'
Aomine sukses mendapat geplakan sayang dari Kagami, seenaknya saja mahakaryanya yg dibuatnya semalaman itu disebut lumpur,walau penampilannya buruk berbungkus plastik seadanya tapi jangan remehkan rasanya. Aomine pun sudah pasrah bahwa ia bodoh karena kebanyakan digeplak Kise dan Kagami.
"Dicoba dulu baka!" Kagami menjejalkan 1cokelat ke mulut Aomine. Aomine menutup mata siap-siap bila rasanya membuatnya mati seketika. Tapi itu tidak terjadi, lidahnya langsung termanjakan akan gurihnya coklat bercampur hazelnut itu. Mata Aomine berkilauan setelah menelan cokelat tadi.
"Woh,, Oishi~ lagi~"
"Makan sendiri." Kagami memberikan cokelatnya lagi kepada Aomine.
"Nyam nyam, ah istriku pinter banvet deh masaknya~"
"Aho, Aomine baka." gumam Kagami dengan wajah merahnya.
"Ayo pulang! Buatlah cokelat lagi agar aku bisa memakanmu ditambahi cokelat-cokelat manis itu."
"Ekh!!! Hentai!!" Kagami berlari menjauh, firasatnya mengatakan besok ia tidak mampu bangun dari tempat tidur. Aomine pun mengejar Kagami dan taulah apa yg akan mereka lakukan.
"Wah, mereka akur sekali." komentar Kuroko.
"..."
"Akashi-kun?"
"Aku ingin mengikuti ide Aomine, tapi untuk saat ini aku hanya ingin tidur memeluk kekasih mungilku yg imut ini."
"Wakatta, rumahku kosong kok saat ini."
"Hehe, kuy pulang."
^~END~^
Mwehehe,, ane ngebut bikin nih chp special valentine. Bagi yg gk suka AoKaga gomen ne, ideku juga ngalir segitu doang, gomen... Happy Valentine bagi yg merayakan.
Hope you like it.
Jaa ne arigatou yg sudah mau baca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Yaoi (OneShoot)✔
FanfictionRateT(: Manis lo~ Klo kurang manis ya tambahin gula sendiri:p Ihir-ihirrr Slow Update Baca gih: -maap masih pemula -banyak typo mungkin, -setiap chap berbeda latar cerita, dan couple. -kelanjutan cerita ditentukan dari comment or moodku sendiri? ...