,

30 0 0
                                    

Author's POV


matahari telah tenggelam begitu lama , namun sesosok pria masih terlihat gelisah dipojok ruang tidurnya sambil memegang sebuah gitar. lampu telah dimatikannya, sebagai tanda menyerah akan apa yang dia harapkan. didalam kekalutan pikirannya, dia mulai memetik gitarnya secara tidak sadar. namun konsentrasinya tertuju penuh pada laptop disebelahnya. menyala tanpa ada notifikasi yang berarti. sampai akhirnya..

biip..biip..

melonjak kaget dan dengan segera Agy membuka skypenya.

"gimana? sampah ya?" tanyanya hati-hati

"ehm...lagu apa sih yang lo dengerin?" sahut orang dalam layar tersebut

"segitu jeleknya ya?" bisik Agy agak murung

"gue gak bilang gitu. gini deh. siniin playlist spotify lo. gue mau tau." jawab Iqbal. dia mengambil telepon pintarnya yang berada disamping laptop penghubung komunikasi mereka yang terpisah jarak terlalu jauh untuk dihitung panjangnya.

"oke. tapi seenggaknya komentar sedikit?" Agy masih berusaha mendapatkan pendapat temannya itu.

"bagus. Cuma masih gatau gue arahnya kemana. bukan genre biasa gue mainin. makannya gue mau biasain dulu genre musik lo." jawab Iqbal membuat senyum Agy mulai terbentuk kecil.

"oke oke. dengerin ya! gue juga mau mempelajari dong genre musik dirimu, mas!" kata Agy sambil nyengir

"sip. udah ya. gue masih mau nugas. bye, Gy!" tutup Iqbal.

masih terdiam sambil tersenyum kecil, Agy mulai menutup laptopnya dan menyalakan telepon pintarnya. dibukanya spotify dan mulai mendengarkan playlist Iqbal.

~~~~

2 bulan kemudian

Iqbal's POV

"gue balik Indo mingdep. mau ada reading film baru."

"oke. gue jemput bandara?" sahut pria disana

"gausah. ada nyokap sama kakak." jawabku singkat

"ehm, bal."

"oy"

"kalo gue ajak 1 orang lagi ke band kita gimana?" tanya Agy hati-hati

"hah? gak kayak Honne dong? gimana dah?" sahut ku agak meninggi

"gak,gak. lo coba dulu liat orangnya. dengerin musiknya. kalo gasuka gapapa" jawab Agy

"siapa sih?" ku tanya dengan nada sedikit ofensif.

"ada deh. temen SMA gue. mantep deh" jawab Agy semangat. "yah? mau yah?"

"coba kirim suaranya. gue kelas dulu." aku menutup telepon dan langsung memasuki ruang kelas.

Sial! Siang ini terjadi lagi. Aku kecepetan! Harusnya bisa makan dulu tadi, ck.

ting!

smartphone ku berbunyi. ada pesan masuk dari Agy. link soundcloud.

oh, si orang baru. yaudahlah daripada bengong, pikirku.

setelah mendengar 1 lagu covernya, aku mulai tertarik. suaranya unik dan mantap.

aku ketik pesan ke Agy saat itu juga

Iqbal : mantep.

Agy : instagr.com/tarrarin

aku buka instagramnya.

oh, anak gaul. ribet juga kalo kerja bareng nih. apa-apa feeds lagi ntar.

lalu ada yang menarik. dibagian bawah feedsnya banyak hasil cover. aku buka dan ternyata lagu buatannya sendiri.

Iqbal : bagus2 lagunya.

Agy : YA KKAANNN????? Mau yaaa?

Iqbal : tapi yakin?

Agy : kenapa?

Iqbal : ya, kita udah enak berdua. ehm, gue sih. mrasa enak berdua. lebih keren aja. kayak Honne.

Agy : rinrin ini musikalitasnya tinggi banget. jaman sma tuh gue sering collab dan anaknya enak bangeett.

Iqbal : di Indo coba kita ketemu dulu deh. jangan langsung tunjuk aja. belom tentu anaknya mau.

Agy : Siap!

Aku tutup smartphone ku karena tiba-tiba saja ruangan hampir penuh mahasiswa. suara cewek ini sebagus itu sampai membuatku tak sadar bahwa dosen sudah didepan dan mulai membuka kelas.

'Tarrarin... ' bisikku sambil mulai membuka laptop siap mengikuti kuliah.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 14, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

svmmerdoseWhere stories live. Discover now