empat

1K 89 6
                                    

Setelah menonton nayya ajeng dan salma memilih untuk mengisi perutnya lebih dahulu

"sal,yang lain pada kemana?"

Nayya bertanya pada salma pasalnya ia tadi memang bersama dg genknya putra tetapi ia sekarang tak terlihat

"gatau gue nanti juga balik"

Nayya bodo amat dg hal itu ia lebih memilih bermain hpnya
Saat itu juga teman temannya balik

"lama amat dari mana si fi" ucap salma

"ada deh urusan cowo"

Saat itu juga putra tiba tiba menarik nayya tanpa sebab

"gue duluan ada urusan"
Ucap putra ia segera menarik nayya keluar dari mall tersebut

"apa sih narik narik gue sakit"

"ikut gue sekarang"

"gamau"

"bodo amat "

Putra manarik nayya masuk ke dalam mobilnya entah nayya hanya diam ia membiarkan outra membawanya

"mau bawa gue kamana si,gw.gamau kalo lo macem macem"

"gue masi waras"

"  ya yaudah lo mau bawa gue kemana tinggal jawab aja si apa susahnya"

Putra tak menjawab pertanyaan nayya ia hanya fokus menyetir.nayya sibuk dg pikirannya ia tak habis pikir putra mengajaknya untuk pergi padahal mereka sama sekali tak pernah bertegur sapa,putra yang dingin ditambah sikap nayya yang selalu bodo amat dg sekitarnya.
Setelah beberapa saat nayya sampai di sebuah rumah cukup besar,dirumah itu bertulisakan ' airlangga' nayya sudah yakin bahwa ini rumah putra

"ayo masuk"

Nayya mengikuti putra dari belakang,ia sangat kagum dekorasi rumah putra yang begitu indah,tak lama keluar wanita separuh baya,ya nayya berpikir itu pasti mama putra

"sudah pulang syg"

Putra mencium punggung wanita tersebut,dan nayya mengikuti itu

"sudah ma,oiya kenalin ma ini nayya"

"cantik"

Nayya hanya tersenyum ramah

"putra mau bicara sama mama"

Mereka bertiga duduk di sofa,putra menarik tangan tangan nayya untuk mengikutinya duduk disebelahnya

"ma putra mau bilang,kalo mama harus batalin perjodohan putra sama karina,putra gamau dijodohin ma,putra udh gede bisa nentuin mana yang baik mana yang buruk,lagian putra udh ada nayya,nayya baik,dia bisa ngerubah putra"

What the apa apaan ini,nayya mencoba untuk menetralkan detak jantungnya,ia tak tau harus berbuat apa ia hanya bisa diam

"mama juga gatau harus gimana,perjodohan ini sudah dari dulu syg mama gatau harus apa"

"putra punya jalan sendiri ma,mama pgn lihat aku bahagia kan?biarkan putra bahagia dgn nayya ma dengan cara putra sendiri"

Entah nayya terhanyut oleh suasana ia tak mau marah untuk sekarang,ia tak mau merusak momen ini

"mama bilang nanti sama orang tua karina,sekarang kamu antar nayya pulang,hati hati"

Nayya berpamitan kepada mama putra dan mereka pulang,saat di dalam mobil nayya hanya diam ia masih ragu untuk bertanya

"lo ga nanyak kenapa tadi gue ngelakuin hal itu"

"apa?"

"gue dari kecil udh di jodohin,aneh bgt kan,dia karina dia juga satu sekolah sama kita,anak ipa 5,gue nolak karna karina bukan tipe gue bgt,rok ngetat,rambut diurai,cantik emang tapi gue ga suka,apa lagi sifat manjanya"

"terus tujuan lo ngaku kalo gue pacar lo apaan?"

"ya gue mau kalo perjodohan ini dibatalin,bilang kalo gw udh punya pacar dan maaf kalo gw seenaknya narik lo tanpa permisi"

"its okay gue fine,tapi gue liat liat ko lo kalo di sekolah dingin"

"gue gatau menurut gue itu udh sifat gue,dan gatau kenapa gur bisa ngomong panjang lebar ke elo,bahkan sahabat gue sendiri gue cuekin"

Nayya terdiam ada rasa aneh,tetapi nayya tepis itu,akhirnya mereka sampai di rumah nayya

"ko lo tau rumah gue?"

"lo gaperlu tau,sekarang lo masuk,bersihin diri,beso gue jemput"

Tanpa menunggu jawaban nayya putra langsung saja menancap gas meninggalkan nayya

"dasar cowo aneh!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Oke gaes,selamat membacaaa

my everything boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang