3.Dia Lagi?

75 26 11
                                    

"Huh huh huh," Malik  ngos-ngosan karena dari tadi mengejar teman-temannya yang tidak mau menunggunya.

"Buset dah, kalian jalannya cepet banget," ucap Malik.

"Emangnya elo, lari aja lama banget," sindir Arvin.

"Jahat banget sih loo." Malik menggerutu kesal.

"Baru tau kalo gue jahat?" tanya Arvin.

"Arvin si cowok iblis," sahut Farrel dengan tawa yang terbahak-bahak.

"Paan si lo," gerutu Arvin.

"Eh, tadi gue sempet liat ada cecan cecan lagi dihukum," ucap Malik dengan tampang serius.

"Wihhh, siapa? Kok gue gak lihat yaa," sahut Daniel dengan semangat.

"Ke sana yuk, lihat cecan cecan yang lagi dihukum," ajak Daniel bersemangat.

"Males gue," jawab Arvin dengan cepat. Dan seketika Daniel mengerucutkan bibirnya karena kesal.

"Vin, lo kenapa? Biasanya kan lo yang paling semangat diantara kita kita," tanya Malik penasaran.

Saat Arvin membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan Malik, tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya.

"Arvinnnnnnnnnnnn," teriak perempuan itu, membuat semua pasang mata yang ada di kantin menoleh ke arahnya.

Malik dan Farrel hanya melihat kejadian itu dengan diam, perempuan itu memeluk Arvin dari belakang sedangkan Malik dan Farrel hanya bisa saling bertatapan dengan penuh tanda tanya.

"Hallo sayang, kamu udah makan? udah minum? udah olahraga pagi? udah mandi?" Perempuan itu bernama Vina Mahendra yang saat ini tengah menjabat sebagai wakil ketus dan pacar Arvin.

Sahabat sahabat Arvin sangat membenci dirinya karena mereka selalu diberi hukuman berat jika ia yang memberi hukuman.

"Vin? Jadi ini yang buat lo males ke lapangan?" tanya Farrel penasaran.

"Males kenapa? Ke lapangan ngapain? Kenapa gak masuk kelas?" tanya Vina bertubi-tubi.

"Brisik!" sahut Arvin.

"Woy Ratu kodok, kita itu mau masuk ke kelas, tapi lo malah ngehalangin Arvin!" ucap Malik.

"Arvin kan pacar gue, ya suka-suka gue lah," sahut Vina.

Mendengar ucapan Vina, Arvin memukul meja kantin dengan sangat keras dan berbicara dengan sangat keras.

"Vin, gue mau kita PUTUS," ucap Arvin dengan nada membentak. Dan keluar dari kantin tanpa melirik sedikitpun ke arahnya.

"Kasian deh looo," ucap Farrel dan Malik.
_________________

"Kalian dengar itu gak?" tanya Zahra.

"Kok kayak ada yang marah-marah ya?"

Semua hening, tidak ada yang berbicara.

"Kalo gue tanya dijawab dong!" seru Zahra.

"Kan tadi lo suruh kita diem," sahut Thalitha.

"Huhhhhhhh." Zahra menggerutu kesal.

"Iya deh iya, sekarang boleh ngomong," ucap Zahra.

"Dari tadi dong, gatel nih mulut gue kalo disuruh diem mulu," keluh Vani.

💢💢💢💢💢💢
Votementnya ditunggu kak😊

22-02-19

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Z&A (Zahra & Arvin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang