#5 Wawancara : *2

5 1 0
                                    

Dengan mengambil langkah pelan Keanu mengetuk pintu kamar Hanif yang dari sehabis Maghrib tidak mau keluar "Nif!!"panggil Keanu di balik pintu kamar "Iya,buka aja nggak kekunci kok"ucap Hanif.

"Nih!!"ucap Keanu dengan memberikan secarik surat "Ini apa??"tanya Hanif "Buka aja"jawab Keanu yang langsung duduk di ranjang Hanif,dengan rasa penasaran Hanif mulai membuka surat itu.

"Ini surat pendaftaran??"tanya Hanif setelah membaca surat itu "Iya,Alhamdulillah kaka udah berkesempatan buat masukin kamu,itu kan keinginan kamu juga kan??jadi kaka cuman pengen bantu kamu"jelas Keanu "Tapi ini jauh lohh kak...Hanif takut nanti jarang pulang buat ngeliat mama,papa,sama kaka"ujar Hanif yang sedikit rasa menolak "Lillahi ta'ala"ucap Keanu untuk sedikit menenangkan adiknya.

Sudah sejak lama Hanif menginginkan masuk ke salah satu Universitas ternama di London,walaupun nyatanya dia belum berniat sepenuhnya.

"Hanif janji sama kaka"ucap Hanif dengan senyum sumringahnya "Itu baru adeknya kaka"tutur Keanu dengan memeluk Hanif.

Dengan tekad yang sudah sangat menggebu-gebu apalagi posisi sebagai seorang kaka, Keanu merasa harus membantu sedikit adiknya untuk tetap melanjutkan masa depannya,apalagi sisa setahun lagi Hanif menyelesaikan sekolah SMA nya,setidaknya persiapannya untuk sekolah ke jenjang yang lebih tinggi sudah sisa persiapan.

"Ken,Hanif.....ayo makan dulu"panggil seorang Pria paruh baya dari ruang keluarga "Iya Yah!!"ucap Keanu yang langsung menuju dapur disusul oleh Hanif.

Sudah menjadi kebiasaan di keluarga Araya yang selalu makan bersama di meja makan walaupun kadang makanan seadanya,setidaknya sudah cukup memenuhi perut mereka berempat,bahkan di meja makan keluarga mereka seperti tidak pernah kehabisan cerita di antara salah satu anggota keluarga.

"Jadi gimana Nif,kamu serius mau kuliah di London??"tanya Fahri dengan tenang pada anak bungsunya "Insha Allah pah"jawab Hanif seadanya "Nif......kami semua dukung kamu nak,kamu juga harus mendukung dirimu sendiri,jangan selalu seenaknya terhadap pendidikanmu....di dunia ini orang mana sih yang tidak mau sekolah??jadi buat motivasi untuk dirimu sendiri,dan papa usulkan agar jangan terlalu mementingkan Organisasi Pramukamu itu,papa sudah memperingatimu sejak kamu di Pesantren tapi kamu selalu nggak mau dengar sama papa,jadi tolong kali ini Hanif.....papa ingin kamu sudahi Pramuka itu"ucap Fahri panjang lebar,seketika juga meja makan kini hanya terdengar suara sendok yang beradu dengan piring.

Karena jika sudah sang papa yang angkat bicara,maka tak ada kata ampun untuk Keanu dan Hanif untuk membantah Fahri,walaupun sebenarnya Hanif masih menginginkan untuk tetap di Pramuka,tentu saja membuat Hanif merasa sangat kecewa dengan papanya....mengapa harus melibatkan Pramuka dalam pendidikannya,toh itu cuman sekedar hobi dan kebiasaan,yang penting bukan kecanduan barang-barang haram seperti Narkoba,Rokok,dan sebagainya.

----------------------

"Belum tidur sayang??"tanya Fatimah yang duduk di samping ranjang Hanif "Belum Ma"jawab Hanif singkat "Lohh,kenapa??"tanya Fatimah lagi "Kepikiran ucapan papa tadi"ucap Hanif yang merenung "Ohhh itu tohh,gini deh Nif........coba deh pikir-pikir lagi yang papa bilang tadi,bukannya ada baiknya juga buat berhenti dulu di Pramuka,Mama rasa juga kayaknya itu ganggu belajar kamu,sampe-sampe kamu tuh lebih banyak diluar rumah daripada di rumah bantu Mama,kalo Mama nih yaa Nif selalu dukung kamu dalam hal Positif tapi jangan sampe berlebihan kaya gini,akhirnya kan nggak baik juga nanti,ada baiknya denger kata Orang tua,Ridhonya Allah tergantung Ridho Orang tua"jelas Fatimah dengan mengusap kepala Hanif pelan dan dibalas anggukan oleh Hanif.

Dengan sedikit mendengar perkataan Fatimah,Hanif mulai mengakui jika dia sekarang sudah jarang yang namanya Family Time yaah hanya karna Pramuka tentunya.Kalau untuk hal yang sudah berkaitan dengan Ridho Allah rasanya sudah level serius menurut Hanif.

YOU'RE THE ONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang