Jum'at sore pukul 15:40 Sma Buana
Para anggota pramuka baru sudah mulai memenuhi ruangan pramuka di ujung bangunan sekolah tak terkecuali Gigi yang sedari tadi sampai dan langsung ambil bagian duduk di belakang tak jauh dari tempat duduk Hanif,seperti biasa agar bisa memandang Hanif dengan jelas.
"Wwooaahh banyak banget angkatan yang ini" ucap Fiqi dengan mata membulat "Yaa bagus dong kak!!" tutur Dhea "Iya bagus banget,saking bagusnya pen gue ngebet satu yang imut ujung nohhh!!" timpal Juan dengan mata yang jelalatan dari tadi
"Kita mulai aja ka!!" ucap Mamat dengan semangat
"Oke!!"
------******-------
Sudah setengah jam lebih Gigi duduk melantai bersama teman-teman anggota yang lain tak terkecuali Ka Fiqi yang sedang menjelaskan di depan tentang pramuka ambalan sekolah ini dengan semangat
'Bosan!!' batin Gigi yang mulai tak nyaman dengan cara duduknya, sementara Hanif yang dari tadi duduk paling belakang mulai memenuhi keinginan matanya untuk mencari sosok keran bocor yang dari tadi risih dengan cara duduknya 'kenapa lagi anak itu??' tanya Hanif lalu memindahkan duduknya yang sekarang sudah di belakang Gigi tanpa sepengetahuan si gadis bocil itu
"Kamu kenapa kek cacing kepanasan??" tanya Hanif pada Gigi yang sontak kaget tak percaya si kakel ganteng itu sudah berada di belakangnya "Aaaa nggak apa-apa kok,kakiku cuman kram doang" jawab Gigi dengan suara kecilnya "Bisa mundur nggak dikit?? Trus lurusin kakimu nggak baik kalo dibiarin trus kelipet kek gitu" tutur Hanif yang memberi solusi agar Gigi tak risih dengan kakinya
Dengan anggukan kecil Gigi mulai memundurkan badannya agar sama dengan posisi Hanif dan pelan-pelan meluruskan kakinya yang kram "Nahh udah kann?? Diem!! Jangan banyak gerak" ucap Hanif dengan nada mengancam
"Makasih" bisik Gigi yang kembali memfokuskan pikirannya ke depan
.
.
.
.
Setelah insiden kaki kram,Gigi mulai curi-curi pandang pada Hanif yang juga sedang fokus dengan pembicaraan Fiqi di depan tanpa menoleh sedikitpun ke Gigi yang sudah berpuluh-puluh kali mencuri pandangan hanya untuk sekedar melihat si kakel ganteng ini.
"Bisa nggak,jangan curi-curi pandang trus??"tanya Hanif kemudian berbalik ke Gigi yang tampak kaget ketahuan curi pandang "Maaf, bukannya mau curi pandang sama ka Hanif,tapi!!" ucap Gigi menggantungkan kata-katanya "Tapi apa??" tanya Hanif yang mulai tak sabaran "Tapi!! Ada laba-laba kecil dari tadi di rambut kaka" ucap Gigi yang menunjuk rambut Hanif bagian atas
Sontak Hanif kaget dan menegang sambil memegang tangan Gigi "laba-laba??" tanya Hanif meyakinkan "iya,itu dari tadi diem disitu" jawab Gigi dengan yakin "Bisa tolong keluarin dia dari kepalaku bisa nggak??"tanya Hanif yang masih memegang tangan Gigi kuat "Iya bisa" jawab Gigi
Dengan pelan Gigi menyentuh laba-laba di kepala Hanif tanpa membuat heboh lalu membuangnya di jendela,sontak Hanif yang tadi menegang kembali seperti biasa "Alhamdulillah!!" ucap Hanif penuh syukur
"Nggak berterima kasih nih??"
"Iya-iya makasih banyak"
"Ganteng-ganteng takut serangga"ucap Gigi yang terdengar jelas oleh Hanif
"Aku juga manusia Gi, aku punya phobia sama serangga" jawab Hanif yang tidak terima di katai takut serangga
"Bilang aja kalo mau deket sama Gigi,nggak apa-apa kok jujur aja Ka!" tutur Gigi dengan senyum mengembang
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE THE ONE
Teen FictionMungkin Kaka itu titipan dari Allah buat aku....... -Agian Camilla- Dasar Keran Bocor!!! -Muhammad Hanif Araya- . . . . Tentang Adik kelas super duper receh yang bertemu dengan kakel cuek nan sholeh di pelatihan pramuka