03

618 81 23
                                    

PART 3

"Pagi, Seungwoo!"

"Pagi~!"

Seungwoo sibuk tersenyum ke sana-sini. Mengabaikan Kang Daniel yang sejak tadi berjalan di sisinya. Pemuda tampan itu hanya bisa menghela napas melihat betapa social butterflynya Seungwoo saat ini. Yah, tidak cuma sekarang saja sih, setiap waktu juga anak itu selalu sibuk disapa dan menyapa orang lain. Kadang Daniel sampe gemas pengen ngurung si Seungwoo di kamarnya aja biar cuma dia yang bisa liat senyum manis kucing yang satu itu.

"Danik! Itu ada yang nyapa barusan, balas dong ah!" Protes Seungwoo tiba-tiba--membuyarkan lamunan Daniel tentangnya.

"Males" Balas Daniel cepat.

"Kenapa gitu?! Sombong banget jadi orang!"

"Iya, males kalau bukan kamu"

Seungwoo merengut. Tapi pipinya merah. Daniel tidak bisa menahan diri untuk tidak mengusak gemas rambut hitam kekasihnya itu.

"Heh, jangan! Capek ini ngaturnya!" Protes Seungwoo lagi.

"Seungwoo Hyung!"

Yang dipanggil menoleh ke belakang--hanya untuk terkejut melihat si tinggi Guanlin yang melambai kepadanya dari jauh.

"Heh? Gwanlen? Ngapain?" Tanya Seungwoo mengabaikan Daniel yang tiba-tiba saja memeluk pinggangnya dari samping.

"Sekolah lah, yang bilang masak siapa" Balas Guanlin seraya mencubit pipi Seungwoo dan benar-benar mengabaikan si beruang besar yang menjaga Seungwoonya.

"Iya maksudnya itu kenapa dasinya warna biru? Harusnya kan sekelas samaku sama Jihoon juga"

"Bosen aksel, lagi pengen jadi manusia biasa"

"Halah micin, masih bayi aja banyak ngomong"

"Mau ke kelas langsung kan? Ikut ya"

"Di belakang tapi, ga sudi jalan sama manusia buangan surga"

"Untung sayang"

Daniel mendelik. Tapi Guanlin tidak peduli. Anak itu sudah melangkah santai di belakang sepasang kekasih fenomenal tersebut—sesuai dengan permintaan Seungwoo.

"Minyon! Tumben cepet!" Seru Seungwoo heboh.

Ia sudah melepaskan tangan Daniel dari pinggangnya dan berlari menghampiri Minhyun serta Hyunbin yang duduk di kursi miliknya.

"Sana, aku mau duduk!" Usir Seungwoo di depan wajah Hyunbin.

Namja tampan itu menghela napas. Lalu berdiri dan menyempatkan diri mengusap sayang rambut hitam kekasihnya.

"Jam makan siang nanti tunggu aku, ya, yang" Ujar Hyunbin yang diangguki oleh Minhyun.

Seungwoo meletakkan tasnya di atas meja lalu segera menduduki kursinya setelah Hyunbin beranjak dari sana. Anak itu sempat melirik Guanlin yang sedang berbincang dengan Samuel yang muncul entah dari mana di pintu kelas. Lalu mata bulatnya mengedar mengabsen siapa saja yang sudah datang pagi ini. Kemudian matanya kembali fokus pada Minhyun yang sedang menyedot susu pisang kesukaannya dalam diam.

"Aron Hyung masi di rumah, gak?"

"Nggak, baru aja berangkat pagi tadi"

"Yah, padahal mau ngasi undangan"

"Siapa yang nikah? Kamu?"

"Kocak, ya Seungcheol Hyung lah, sama Jeonghan Hyung"

"Masih sama Jeonghan Hyung, dia? Awet juga ya"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GITU (MinHyunbin x Ongniel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang