Tiga - belas [ spin of - 1] Jaemin

3K 304 3
                                    

Flashback , 1 tahun yang lalu..



" jaemin , aku suka sama kamu! ". Ucap gadis berparas cantik dan berambut panjang itu

jaemin hanya memasang wajah datar dan menatap wanita didepannya itu

jaemin menghembuskan nafasnya panjang ditengah dinginnya kota seoul yang turun salju memasuki musim dingin.

" terus ? "

" gapapa , aku cuma mau ngungkapin aja kok . seenggak nya kamu tau perasaan aku "


jaemin terdiam , mengalihkan atensinya dan menatap buliran buliran salju yang mulai turun

"yaudah kita pacaran aja. "


Gadis itu menatap jaemin berbinar binar , seolah ga percaya apa yang dibilang oleh jaemin

" s-serius jaem ? "


Jaemin mengendikkan bahunya dan memasukkan tangannya ke saku cardigan nya . " yaudah kalo gamau "

" ehh , iya aku mau "




--------------------------


Yuna menatap nanar jaemin dari ambang pintu kantin , dia ngeliat jaemin duduk sambil menyeruput jus nya dikelilingi beberapa perempuan

bukan itu aja yang bikin Yuna ngerasa sakit , tapi dia ngeliat jelas salah satu perempuan itu nyender di pundak jaemin ,dan yang satu ngelus ngelus pipi jaemin

Yuna aja ga berani sedekat itu sama jaemin ,walaupun dia pacarnya

seolah mengerti ada yuna disitu , jaemin mengalihkan pandangannya jadi ke ambang pintu kantin tempat yuna berdiri

Alih alih nyamperin yuna dan ngasih penjelasan ,jaemin justru memalingkan wajahnya dan asik dengan perempuan perempuan didepannya

yuna menyeka air matanya yang perlahan menetes , dia memilih mengabaikan itu dan berjalan ke stand makanan mengisi perutnya yang lapar


pas mesen makanan , samar samar yuna denger


" jaem , itu siapa sih ? Kok tadi liatin kita gitu banget ? ". Ucap salah satu perempuan


" gatau , ga kenal "


Hell , bisa bisanya jaemin bilang ga kenal ? Padahal status mereka sekarang pacaran , dan percayalah sekarang yuna ngerasain sakit hati di cinta pertamanya

Tangannya mengepal keras dan dia menahan tangisnya . " bangsat "umpatnya pelan

Yuna mengambil nampan makanan dan minumannya , dia memilih bangku yang berada di pojok kantin dan menghabiskan makanannya disitu



----------



" jaemin!,  Tunggu ! "

Ucap yuna sambil berlari kecil mengejar jaemin , posisi mereka sekarang didekat gerbang sekolah karena udah jam pulang

Jaemin diam dan menatap saudara saudaranya yang lain

" bang , lu pada duluan aja "


Mark dan yang lain mengangguk dan mereka langsung pulang duluan

" apaan ? " tanya nya ke yuna

" kamu ga mau ngejelasin sesuatu ke aku ?"


Jaemin melipat tangannya didepan dada dan menatap yuna . " jelasin apaan ?"


" soal tadi di kantin , maksud kamu apa jaem? ". Tanya yuna dengan serius , matanya mulai ber air menahan tangis

" bukan apa apa , lagian lu dah tau biasanya gua deket ama cewe. Kenapa masih suka sama gua ?"

Yuna terdiam , dia menunduk dan tangannya meremas ujung roknya melampiaskan rasa kesalnya

" kamu bisa ga sih hargain aku sedikit aja , jaem? "

Jaemin mengangguk kecil. " bisa , tapi mungkin ga sekarang "


jaemin memasukkan tangannya ke saku celana dan berjalan duluan mendahului Yuna , meninggalkan gadis itu sendiri ditepi lapangan





6 bulan kemudian..



Badan yuna terasa lemas , kepalanya pusing dan suhu tubuhnya meningkat . bahkan sekedar untuk berjalan saja rasanya dia ga kuat


dirumah ini lah Yuna tinggal sendiri , kedua orangtua nya sudah meninggal waktu dia berumur 10 tahun , sebenarnya dia masih mempunyai satu sosok pelindung , tapi dia lebih memilih tinggal dikampung halaman orangtua nya , di Tiongkok.


sekarang yuna gatau harus apa , hanya jaemin disini yang dia punya

Mengingat sikap dingin jaemin kepada dirinya membuat yuna batal menghubungi jaemin , tapi disatu sisi dia membutuhkan bantuannya

setelah memikirkan beberapa saat , Yuna memutuskan menghubungi jaemin karena keadaan mendesak



" halo.. "


" napa ? "


" jaem , kamu bisa gak anter-- "


"gabisa "


" emang mau kemana ? "


" nemenin Yena ke prom night "


" anterin aku kali ini plis , jaem. kepala aku pusing "


" gua bilang gabisa ya gabisa , lagian gua dah  janji nemenin  yena.  Dah ah! "



PIP!



See ? bahkan disaat penting kayak gini jaemin masih ga memperdulikan Yuna yang keadaannya lebih penting ketimbang Yena

Fyi , Yena itu temen kecilnya Yuna dan kebetulan yena satu tempat khursus kelas tambahan sama jaemin

sekarang yuna gatau dia harus apa , pasrah dengan takdirnya atau harus tetap berusaha. untuk berdiri aja rasanya kaki yuna ga kuat menopang tubuhnya

Yuna menatap langit langit kamarnya yang ber cat putih dan bermotif kupu kupu dan menara eifel itu, tangisannya pecah memenuhi ruangan itu .

ternyata jalan yang dia pilih berpacaran dengan jaemin selama ini salah , dia ga pernah ngerasain kasih sayang dari seorang Jaemin . Yang dia rasakan hanya kepedihan setiap kali jaemin bersikap acuh kepadanya










4 bulan kemudian..



" muka lu ngapa pucet banget ? ". Tanya seorang wanita teman Yuna , kwon Chaeryeong


Yuna cuma menatap sahabat karibnya itu dengan tatapan lesu , tak ada lagi semangat hidup didalam dirinya.  " ah ? Gapapa "


" serius ? Akhir akhir ini lu sering banget sakit.  Ayo gua temenin ke dokter " . Ajak chaeryeong dengan raut wajahnya khawatir


" iya serius gua ga-- akhh sakit! " . Rintih Yuna tiba tiba , dia mencengkram kepalanya kuat , dia merasakan sakit dikepalanya

Raut wajah chaeryeong terlihat semakin panik. " yun? Lu kenapa ? "

" akhhh sakitt ". Rintih yuna yang semakin kuat mencengkram kepalanya


" ayo kita ke rumah sakit! " . Chaeryong memapah badan yuna , dan mereka pergi ke rumah sakit dengan mobil chaeryeong













TBC



Oke kita mulai masuk ke konflik ya ges :v

Maaf buat jaemin stan , disini aku bikin jaemin sedikit bangsat , hwewhwhwh


Jangan lupa di vote dan di komen!

 Nyangkut  [  NCT DREAM ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang