Are you an angel?

19 0 0
                                    

Leona hampir saja kena serangan jantung mendadak, waktu ia mengangkat wajahnya dan langsung melihat sesosok cowok yang Leona pikir cuma ada dalam khayalan nya saja. Sumpah Demi apa, aku masih di bumi kan? Ato jangan-jangan udah di surga? Pikir Leona saat ini sambil melototin seseorang yg sekarang berdiri di depannya.

Cowok dengan tubuh yang menjulang dan mata coklat yang bulat serta memikat dibalik kacamatanya. Belum lagi senyum, semanis cokelat yg bisa bikin diabetes, membuatnya seperti terhipnotis. Busyet ini orang apa malaikat ya? Pikir Leona .

Melihat reaksi Leona yang mirip orang terkena hipnotis, membuat cowok kece itu mengerutkan dahi, kebingungan. Cowok yang dikira Leona adalah malaikat itu mencoba melambaikan tangannya tepat di depan wajah Leona, berharap Leona segera kembali ke alamnya saat ini. Setidaknya, Butuh waktu beberapa menit.

Dimenit yang kesekian akhirnya hal itu membuat Leona segera tersadar dari lamunannya tentang malaikat dan surga. Lebih tepatnya membawa rohnya kembali ketempat yang semestinya.

Setelah Ryota yakin Leona sudah tersadar dari lamunannya, ia tersenyum memamerkan lesung pipi yang pasti bisa bikin semua cewe melted, dan langsung menunjuk kertas karton yg terbentang di dada Leona.

"Eh! " Leona melirik ke arah karton dan langsung mengerti apa yg dimaksud cowok itu. "Sumimasen, anatawa Katayose Ryota san desuka" Tanya Leona sedikit gugup dan merasa malu dengan reaksinya yg mungkin terlihat agak lebay. Pake bengong bengong segala lagi.Aduh Leona jangan bikin malu dong. Katanya mengingatkan diri sendiri.

" Hai, watashi desu. " Katanya sambil membungkukan badannya. "Perkenalkan saya Katayose Ryota, saya relawan yang akan membantu team dokter Erlangga. Mohon bantuannya"

Whats, dia ngomong pake bahasa Indonesia? Untuk kesekian kalinya cowok kece yang ternyata adalah tamu yang di tunggu itu membuat Leona kembali olah raga jantung.

Untung jantung nya buatan Tuhan, kalo buatan..... Pasti sekarang ia sudah benar-benar ada di surga, karena serangan jantung . Leona menatap Katayose san dengan teliti dan coba meyakinkan dirinya bahwa tidak ada yg salah dengan pendengarannya.

"Anda bisa bahasa Indonesia?" Ryota kembali tersenyum, ia cukup memahami alasan dari keterkejutan Leona.

" Ya tentu saja, tapi saya masih perlu banyak belajar lagi. Mohon bantuannya. " Ryota membungkukan badannya sekilas.

Speechless.

Satu kata itu sudah cukup mewakili situasi Leona saat ini. So unpredictable. Orang yang dikira tua, ternyata muda, plus ikemen (ganteng), yang dikhawatirkan ngga bisa bahasa Inggris eh malah bisa bahasa Indonesia. Ini benar-benar membuat Leona gila. Tau gitu ngapain juga dia dan daddy harus kebingungan dan khawatir.

"Um ya, " Akhirnya Leona bisa menemukan kembali suaranya. Berusaha untuk mencoba mencerna setiap data yang di dapatkan di dalam PC nya alias otak cerdasnya. "Kalau begitu mari saya antar Anda untuk bertemu dokter Erlangga. " Leona mempersilahkan Ryota untuk mengikutinya.

Alih-alih merasa senang karena menemukan apa yang dicari, ia malah terus berpikir keras, berusaha menemukan hasil penelusuran data nya yang ternyata mmasih saja loading. Sepertinya hari ini ia mengalami masalah dengan jaringan otaknya, hmmm!! mungkin sudah overload.

Mereka baru saja berjalan beberapa langkah meninggalkan kerumunan saat seseorang memanggil dan memaksa mereka menghentikan langkah mereka.

"Ryota kun!!! Chotto matte!!! (Ryota. Tunggu sebentar?) " Dan dengan otomatis, kerumunan itu terbuka dengan sendirinya dan mempersilahkan sang selebritis lewat. Seperti pintu ajaib dalam dongeng-dongeng yang akan terbuka saat mendengar kata sandi. Dan itu membuat Leona kembali harus menahan nafasnya karena shock.

Haru In December (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang