"Syukurlah, gue kira lo sakit, kayaknya otak lo geser ke sebelah deh"
- Kayla -
Perempuan itu memutar bola matanya, sudah jengah dengan situasi kantin saat ini. Ia membuka buku yang sedari tadi tidak di sentuhnya dan perlahan membuka lembaran-lembaran kuning itu. Ternyata sama saja, ia semakin bosan dengan isi buku yang sangat melelahkan untuk di baca itu. Gadis itu bernama Kayla Athalea Baeti, siswi kelas 12 IPA 1 yang memiliki paras cantik dan di cap sebagai incaran para lelaki di SMA Tunas Jaya. Terkadang, itulah hal yang membuat Kayla semakin jengah dengan situasi sekolah ini.
"Mil, gue mau balik ke kelas aja, males disini. Lo kalau mau ikut gue ayo, kalau enggak ya udah lo disini aja" ucap nya kepada sahabatnya, Mila. Milla Vanessa.
"Eh apaan? Gue ikut lo ke kelas aja. Gue---juga bosen disini. Ya udah ayo, GPL!" Mila bangkit dari duduknya dan berjalan beriringan dengan Kayla. Banyak yang menatap Kayla dengan tatapan suka, adapula yang menatapnya tidak suka. Bahkan sampai-sampai ada yang melongo. Ya, itulah resiko menjadi cewek cantik.
***
Di sisi lain, 3 cowok yang berada di depan aula melihat kedatangan Kayla dan Mila dari kantin. Ketika mereka berdua melewati arah mereka, salah satu uluran tangan berhasil membuat langkah Kayla dan Mila berhenti sejenak.
"Lo mau gue antar pulang nanti---Kayla?" Ucap lelaki itu dengan nada menggoda. Ya cowok itu bernama Dava Andriano Nasution, cowok yang terkenal sebagai troublemaker sekolah yang sudah menginjakkan kaki ke ruang BK sebanyak 17 kali. Ya, dengan paras tampan, pahatan wajah sempurna, hidung yang terbentuk sangat lancip, bibir yang mungil terkesan seksi, dan rambut yang berwarna coklat membuat dirinya terlihat seperti bule. Tidak heran, meskipun tingkah lakunya sering membuat kesal, tapi dengan parasnya yang tampan mampu menarik perhatian beberapa wanita.
"Apaan sih? Kenal juga enggak, nggak usah sok kenal sok dekat jadi orang!"
"Gue nggak seperti yang lo bilang tadi, to the point aja ya, gue suka sama lo. Jadi ya lo harus mau dong terima tawaran gue"
"Lo nggak sakit kan?" Kayla meletakan punggung tangannya ke dahi Dava, memastikan apakah cowok di hadapannya ini waras atau tidak. "Syukurlah, gue kira lo sakit, kayaknya otak lo geser ke sebelah deh" Kayla mengatakan dengan penuh penekanan dan membuat Dava tersenyum miring.
Kedua teman Dava berusaha menahan tawa karena temannya sendiri di tolak mentah-mentah dan mungkin merasa malu.
"Mampus lo Dav, lagian pakai acara ngajakin pulang bareng segala, makan tuh daging mentah dari Kayla" ucap salah seorang temannya, Andre.
"Gue bisa buktiin ke kalian, kalau gue bisa dapetin Kayla, entah apa yang ada di pikiran gue, dia itu beda dari cewek pada umumnya. Makanya gue suka"
"Beda? Maksud lo beda gimana? Oh, dia bukan wanita tulen dong. Gue tau sekarang, mungkin dia transgender kali ya, makanya lo demen" timpal seorang temannya lagi, Tito.
"BEGO LO NGGAK USAH DI RAWAT TERUS DONG, PUNYA OTAK KOK NGERAWAT BEGO?!"
Andre hanya menggeleng melihat kelakuan Tito, dan segera berlalu pergi bersama Dava meninggalkan sahabatnya yang selalu bertingkah absurd itu.
"WOY TUNGGU!! YAELAH, KENAPA RAJA TERAKHIR INI DI TINGGAL, LANGKA LHO ADA RAJA SEGANTENG GUE! YOUNG LEX AJA KALAH GANTENGNYA SAMA GUE!"
***
Kayla masih terngiang tawaran Dava tadi, ia merasa ucapannya penuh ketulusan. Mungkin saja, Dava mengajaknya memang ada niat baik, ah, lo mikir apaan sih Kay, baru juga tawaran pulang, kalah tawaran ke Korea baru gue mau.
Bel pulang sekolah sudah berbunyi, Kayla dan Mila membereskan buku-bukunya yang sangat berserakan di meja. Pelajaran terakhir tadi memang membutuhkan banyak buku, dan sering membuat buku catatan penuh dengan coretan atau type-X. Kayla beranjak dari duduknya setelah selesai membereskan buku.
"Mila, gue duluan ke depan ya. Takut bokap udah nunggu lama, nanti lo susul gue aja ke depan"
"Oke" hanya jawaban singkat dari Mila. Kayla berjalan dengan langkah cukup cepat ke gerbang sekolah. Tuh anak kenapa sensi terus sih? PMS apa ya? Mila membatin.
Sudah tiga puluh menit menunggu tetapi belum ada yang menjemput Kayla. Dan sedari tadi juga sahabatnya, Mila juga belum menampakkan hidung dari tatapannya.
Kayla menyapu pandangan sekitarnya, melihat ada mobil hitam yang mirip dengan mobilnya. Akhirnya, dateng juga.
Pengendara mobil itu membuka kaca samping kemudi, dan menatap Kayla dengan tersenyum. Kayla sangat familiar dengan wajahnya, dan benar dugaannya, tidak salah lagi itu Dava, si cowok yang mengganggunya saat istirahat tadi.
"Gue tau lo belum di jemput kan, cepet masuk, gue antar lo pulang sekarang"
"Lo lagi, lo nungguin gue? Kenapa nggak pulang aja duluan, udah sana pulang. Udah gue bilang ya, nggak usah SOK KENAL, SOK-----"
"Gue nggak nerima penolakan, udah cepet. Atau gue yang bawa lo masuk ke mobil gue?"
Kayla hanya mengangguk pasrah, benar juga perkataan Dava ini, Jia ia tidak pulang sampai nanti, ia akan menetap disini hingga malam. Dengan langkah malas, Kayla masuk ke mobil Dava. Setelah menutup pintu mobilnya, Kayla tersentak dengan Dava yang tiba-tiba mendekat ke tubuhnya dan memegang seatbelt di sampingnya. Kayla yang menatap itu kemudian menghentikan aksi Dava.
"Gue bisa sendiri, nggak usah cari-cari kesempatan dalam kesempitan"
"Ooh, oke. Rupanya macan gue ini mengamuk"
"Apa?!"
"Udah diem, nggak usah banyak bacot!!"
Kemudian keadaan hening, tidak ada yang membuka suara dari keduanya, Dava mengendarai mobilnya di atas kecepatan rata-rata
Makasih Dav, kalau nggak ada lo mungkin gue nggak akan pulang
TERIMAKASIH BAGI YANG SUDAH MEMBACA, BAGAIMANA CERITANYA? MAAF KALOK KATA-KATA NYA, YA, KURANG BAGUS, MASIH PENULIS PEMULA.
JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMEN, KLIK TOMBOL VOTE DAN FOLLOW
AKUN INSTAGRAM PENULIS :
@iputualdi20VOTE, KARENA VOTE KALIAN MEMBANTU.
SILENT READERS?! MENDING GAK USAH BACA!
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT TROUBLEMAKER
Teen Fiction[HIATUS] Kayla. Seorang wanita cantik di SMA Tunas Jaya yang sudah menjadi incaran para siswa di sekolahnya. Ia bertemu dengan Dava, seorang troublemaker yang terkenal amat nakal. Hari demi hari, semua berubah, Dava yang terlihat nakal, perlahan mul...