Menahan Siang dan Nasi Lemak 223

19 0 0
                                    

Diliuk bintang yang bisa dibilang,
Dilingkar kelam malam luas dibentang,
Diserpa senyum kecil jelas terpampang,
Dipancang sedikit dekah riang,
Diteman waktu serejang yang semerta panjang.

Malam itu masa menjarakkan detiknya jurang,
Kita, berbincang segala topik rambang,
Meliputi pola fikir usang,
Budaya muzik yang ditentang,
Dari kejadian malam siang,
Bersinggah pada konsepsi anarki malang,
Hingga ke evolusi sel dan konteks reruang.

Kau bersahaja tenang,
Walau kadang sumbang tapi pendapatmu lantang,
Sudahku bilang,
Kau buatku khayal seorang.

Tapi,
Siang akan tetap mendatang,
Erghhh!

Tuhan, hujamkan mentari ke dasar pandang
Jangan kau izin sinar benderang
Aku belum sedia
Aku belum sedia biarkannya pulang
Aku belum sedia melihat senyumnya hilang

-amirul loqi , 0915 – 17/2/19

Menahan Siang dan Nasi Lemak 223Where stories live. Discover now