Bagian 1

35 1 0
                                    

Yunji terlihat mencari sesuatu di gudang olahraga sekolahnya itu, terlihat raut wajahnya yang sangat bingung saat mencari barang tersebut, namun barang itu tidak dapat Yunji temukan dia sudah menghabiskan waktu 10 menit di gudang itu.

"Gila, barang itu di taruh di mana sih! Udah berapa kali gue bongkar barang-barang di sini tapi tetap gak nemu." Ucap Yunji terlihat kesal.

"Hey Nona, apakah anda tidak kelihatan bahwa barang itu ada di atas kotak ini?" Terdengar suara seseorang yang sudah tidak asing untuk telinga Yunji.

"Eh? Somi? Kok lo bisa di sini?" Kaget Yunji ketika dia melihat sahabatnya itu berdiri di tengah-tengah gudang olahraganya.

"Ya bisa lah, lo lama banget sih? Cuma nyari bola pingpong aja kaya siput lama pake banget, cari pakai mata atau hidung si lo?" Bacot sahabatnya Yunji.

"Eh lontong lo kira gampang apa cari benda sekecil itu di tumpukan barang sebanyak ini. Susah tong susah."

"Woi pecel gausah ngegas dong lo, apa lo bilang susah? Hello, makanya cari itu pakai mata ini buktinya gue bisa nemuin sekali kejap."

"Yaudah terserah lo, mau ngebacot sampai berapa lama disini, ha? Ke lapangan aja cepet."

Setelah itu mereka segera ke lapangan untuk olahraga bermain tenis meja.

Yunji mulai memantulkan bolanya itu ke Somi, Somi menerima pantulan bolanya dan mereka terus bermain pantul pantulan. Sampai bel istirahat pun berbunyi.

"Kantin sekuy." Ajak Somi

"Ganti baju dulu tong, gerah ini."

"Langsung aja kenapa sih, laper banget nih gue, cepet cepet." Somi langsung menarik tangan Yunji dengan begitu kuat sehingga Yunji pun terseret.

"Sakit goblok."

.

"Lu mau pesan apa bi." Tanya Somi.

"Apa aja yang enak dan bikin kenyang."

Somi pun langsung pergi ke kantin ibu Petri dan juga itu adalah kantin favorit Somi dan Yunji.

Setelah selesai memesan Somi kembali ke tempat dimana Yunji duduk. "Bi, kok abang-abang itu ngeliatin lo Mulu sih?" Tanya Somi sambil celingak-celinguk ke arah orang tersebut.

Yunji yang ternotice pun langsung menoleh ke arah orang itu, tidak lama menoleh Yunji langsung melihat mata Somi dengan tatapan yang sangat dalam dengan ekspresinya yang terlihat gugup

"Lo kenapa dah?" Tanya Somi heran.

"Ha? Eh, gapapa kok, cepat selesain makan lo dan kita langsung cus ke kelas."

Tring.

Tanda pesan masuk dari hp Yunji

Tidak Dikenal
"Woi Yun, abis pulang langsung ke tempat gue ya, gue mau ngomong sesuatu sama lo."

Setelah menerima pesan itu Yunji tidak membalas pesan itu dan mengabaikannya begitu saja.

Tring

Lagi-lagi hp Yunji berbunyi

Tidak Dikenal
"Gilak, parah banget cuma diread dong nih? Dan ngapain lo curi-curi pandang ke gue? Lo suka kan sama gue?!"

Yunji terlihat kesal dengan pesan itu dan dibalasnya

To: Tidak Dikenal
"Apa?! Gue suka sama lo, wtf, lo kira lo siapa ha? Jangan ganggu gue deh ngapain lo suruh-suruh gue ketempat lo ga penting banget."

One minutes later

Tring

Tidak Dikenal
"Eh monyet, lo tau gak gue jauh-jauh dari tempat kerja gue terus bela-belain ke sekolah lo itu demi bisa bertemu sama lo gue mau ngomong sesuatu sama lo, lo ngerti gak sih?!"

"Sibuk banget kayaknya sama si hp mbak," Ucap Somi sambil ngintip hp Yunji, secara cepat Yunji menghindarkan hpnya.

"Cepetan dihabisin keburu dingin ntar." Lanjut Somi lagi.

"Iya-iya bentar ada tugas negara ini,"

To: Tidak Dikenal
"Siapa suruh? Gue ga suruh lo kesini kan? So BODOAMATTT!!"

Setelah balas pesan itu Yunji langsung silent hpnya.

Mereka pun selesai makan, dan mereka langsung mengganti pakaiannya untuk kelas selanjutnya.

Psjoonsa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Brengsek ; psjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang