sol et luna

624 95 22
                                    

sehebat itu pengaruh sang matahari.

dua ribu seratus delapan puluh delapan hari saling mengenal, akhirnya sang singa meminang matahari—tentu tanpa penolakan. sudah selama itu mereka mengenal dan matahari cukup yakin dengan kesungguhan singa. menciptakan teriakan senang agak berlebihan dari singa—matahari jelas menatapnya dengan geli. meski tidak sepenuhnya yakin—tapi ia pikir... inilah yang terbaik. ia harus segera terikat sebelum semua terlambat.

sang matahari—orang orang sekarang menyebutnya ia adalah luna karena ia telah resmi menjadi separuh sang singa—adalah pemuda dengan sejuta pesona. ia mudah membuat setiap orang yang ia tunjuk lemah dibawahnya; terbawa senyuman memikat yang menghipnotis. banyak orang yang menginginkannya, meski harus tunduk dibawahnya—dan itu berbahaya. luna sang singa adalah luna terkuat dalam garis keturunan mereka.

"luna," salah satu anjing setia pengawas titahan rembulan menghadap sang luna yang asyik menulis banyak surat di balkon kediaman—sebuah kebiasaan kecil yang menyenangkan. "arah jam empat, menara utara."

luna—donghyuck hanya tersenyum tipis, lalu memiringkan kepalanya sembari menggoyangkan rambut brunette-nya polos. "terimakasih, dejun." ujarnya tulus, bersamaan dengan melesatnya peluru wolfsbane yang hanya menyentuh seujung surainya. hampir menembus tengkorak sang luna jikalau yang bersangkutan tidak memiringkan kepalanya.

"kau semakin terlatih, luna." dejun menarik satu sudut bibirnya ketika mendapati wolfsbane meleset jauh kedalam hutan, "alpha tak salah memilih pemaisuri."

donghyuck hanya tertawa pelan—suaranya bagai genta angin yang menyejukkan. "akupun tak salah memilih alpha sepertinya," jari-jari mungil milik sang luna melanjutkan menulis beberapa frasa diatas selembar kertas. "kalau aku tak memilihnya, mungkin aku sudah ada didalam guci abu."

"seberbahaya itu musuh tuan nakamoto?" dejun mendekati donghyuck. sang luna menatapnya aneh—dejun buru-buru melanjutkan, "saya tidak pernah tahu urusan kelompok lain, luna. seluruh garis keturunan saya hanya untuk mengabdi pada alpha beserta pemaisurinya."

pantas saja, donghyuck mengangguk paham. "ya, seo brengsek itu selain berbahaya, juga senang sekali melihat orang menderita. papa bahkan harus menyerahkan mahkotanya pada hina—kembaranku. pergi demi menyelamatkan mama dan kelompok kami."

"ah, nona muda hina." dejun menangkap netra sang luna yang memburam. "saya dengar ia telah memiliki pasangan?" mengalihkan pembicaraan—sang beta sendiri tak tega melihat luna kelompok mereka bersedih mengingat kejadian akhir—akhir ini.

"herin, namanya." donghyuck tersenyum lagi mengingat adik iparnya yang mudah kebingungan—menggemaskan. "omega cantik kebanggaan kelompok kami, tak kusangka ia bisa terhubung benang merah dengan adikku yang bodoh itu."

"apapun memang tidak bisa terprediksi." dejun menimpal, matanya awas menatap menara utara yang masih dihuni penyusup. alpha kelompok mereka jelas tahu soal ini, hanya ia masih ingin memberi kesempatan mereka bernafas. "saya sendiri juga tidak menyangka akan mendapatkan yangyang dan kunhang. padahal saya kira saya akan menjadi xiao terakhir dalam garis keturunan kami."

"kunhang?" donghyuck agak mengerut—maklum, ia lebih mengenal yang bersangkutan sebagai hendery. "ohiya, bagaimana kabar xiao yang? apakah ia baik-baik saja dengan benih sebanyak itu?" tanyanya tanpa filter. toh dejun terlihat bangga dan tak malu memamerkan betapa hebat omega diantara poliamori mereka.

"hendery. luna hanya mengenal nama baptisnya selama ini." dejun mengusak rambut sang luna—gemas dengan wajah kebingungan donghyuck. "tentu saja dia baik. saya rasa minggu depan ia akan segera melahirkan—kalau sesuai prediksi."

"ah, aku jadi ingin punya satu," jari-jari mungil donghyuck membereskan kertas yang berserakan diatas meja tulis. "apakah alpha kosong minggu ini? jadwalku seharusnya minggu ini dan kurasa untuk berjaga-jaga kubutuh mark untuk menyelesaikannya."

anjing setia itu mulai membantu donghyuck; meski ditolak halus. "kalau luna menginginkannya—akan saya beritahu renjun untuk mengosongkan jadwal alpha minggu ini. saya pikir sudah saatnya kalian serius menjalankan program yang dianjurkan dokter moon." dejun berkelakar, matanya menatap awas pada menara utara. penyusup masih mengawasi pula, bersiap untuk melancarkan amunisi. alpha berencana untuk mengeksekusi malam ini—tetapi bisa jadi lebih cepat kalau ada sesuatu yang tak terduga terjadi.

donghyuck terdiam saat dejun mengganti bahasanya menjadi perancis. jelas tahu karena penyusup menara utara tidak mungkin mengerti bahasa perancis dejun yang terlalu cepat dan beraksen mandarin kental. "ya, mungkin sudah seharusnya. aku maupun ia tak bisa menunda-nunda lagi. perang konyol itu bisa meletus tiba-tiba dan aku tak mau salah satu atau kedua dari kami mati tanpa memiliki penerus." aksen koreanya masih kental pula dalam frasa, membalas dengan bahasa prancis. resiko besar bila ada orang lain yang tahu soal taktik—mereka bisa menjadi musuh terkuat.

"luna." suara dejun memperingati—agak keras. tangannya reflek menarik lengan sang luna untuk menjatuhkan badan donghyuck keatas ranjang milik pemimpin kelompok mereka. donghyuck jelas shock—apalagi setelah melihat wolfsbane tergeletak diatas lantai kayu, dengan retakan kecil pada dinding kamar. "hampir saja. maafkan saya—telah melempar luna secara kasar." ujarnya panik sembari menutup balkon buru-buru

mata sewarna karamel donghyuck berpendar keemasan, kilat emosi mulai mendidih. mengabaikan permintaan maaf dejun—ia bangkit dan membuka pintu kamar; dejun langsung menangkap sinyal dari pemaisuri terkuat kelompok mereka.

"sepertinya, sebelum bertempur di atas ranjang dengan mark—ototku butuh pemanasan," donghyuck terkekeh. "bisa kau ambil shotgunku yang biasa? jaga-jaga kalau ternyata mereka juga pandai bela diri."

dan dejun—hanya bisa patuh pada pusat seluruh kegiatannya.

donghyuck melenggang dengan santai—tersenyum senang.

malam ini sepertinya akan menyenangkan, pikirnya.
-






lanjut atau tidak?
-
iya, tampol saja bukannya update rbb malah bawa book baru. maaf ya, soalnya pemeran asli mark dan hyuck di rbb lagi renggang banget jadi mempengaruhi progress bukunya.

ohiya, ((mau shameless promotion))
ayo mampir ke nctales !

iya, setelah sebelah bubaran (nih yang nanya nanya alasannya kenapa—memang sudah jalannya ya, ada satu dan beberapa alasan yang nggak bisa dijelaskan secara eksplisit maupun implisit—cukup jadi konsumsi para authornya aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

iya, setelah sebelah bubaran (nih yang nanya nanya alasannya kenapa—memang sudah jalannya ya, ada satu dan beberapa alasan yang nggak bisa dijelaskan secara eksplisit maupun implisit—cukup jadi konsumsi para authornya aja.)
dan yeah, setelah kejadian itu, aku diajak buat beginian—dan ini lebih universal, serius! nggak cuma markhyuck aja, asli. aku bakal nulis—ofcourse markhyuck, dan bakal nulis pair pair tidak terduga( ͡° ͜ʖ ͡°)
langsung mampir aja ke nctales  y gengs!
see you!💚

pulchra lunae, et fortissimumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang