mendengus—sang luna melakukannya dengan cukup menarik. lelaki dengan penampilan androgini milik alpha inipun turun dari tangga dengan anggun meski rautnya tidak mendeskripsikan demikian.
"luna?" renjun, yang hari ini tidak mengikuti alpha seperti biasanya—hari ini adalah jadwal hendery menemani mark membereskan beberapa masalah kecil di wilayah mereka—menyadari aura donghyuck yang tidak cukup bagus. "kondisi anda tidak terlihat baik."
"oh—renjun," donghyuck agak berjengit kaget mendengar suara lain di ruangan, menghela nafas lega saat mendapati tangan kanan suaminya sedang menyesap passionfruit juice di ruang makan. "kukira siapa—maaf aku agak paranoid kalau kalau penyusup bajingan itu telah berhasil masuk." kelakarnya sembari duduk didepan renjun, setelah mendapatkan segelas squash dan mengisi es digelasnya banyak banyak.
renjun tersenyum maklum. tim utusan seo brengsek itu salah satu tim terbaik—ia mengenal si brilian-tapi-bodoh yoo seonho sebagai salah satu anggotanya, teman baik di sekolah dahulu yang menjadi musuh. "saya rasa ia telah melancarkan serangan atau sekadar menyadap—benar?"
"dua peluru wolfsbane, renjun. tanpa sadapan sebab ia terlalu bodoh dengan bahasa prancis meski bosnya cukup bagus di bahasa itu." dejun menyusul; membawa shotgun hitam mengkilap kesayangan luna dan beberapa peralatan pertahanan.
renjun tergelak, teringat masa mudanya dahulu; bagaimana si brilian yoo selalu mengulang pada pelajaran bahasa. "sampai sekarang masih bodoh saja ia," gumamnya sambil menenggak minuman. "apa saya harus menangkapnya untuk hari ini, luna?"
"ya—aku mau kalian berdua yang menangkapnya—biarkan setelahnya aku menyelesaikannya." donghyuck masih melengkungkan bibirnya kebawah, kentara sekali masih kesal dengan kelakuan dua orang penyusup di menara utara. "dan ohiya, renjun, bisa kau kosongkan jadwal mark untuk minggu ini?"
"oh tentu saja bisa," renjun menjawab cepat. buru-buru membuka buku catatan pentingnya dan menuliskan permintaan pribadi sang luna. "program dokter moon, ya?" dengusnya geli. renjun memang bukan seseorang yang serius macam dejun—ia suka bercanda dan mencemooh, dan donghyuck maupun mark tak terlihat bermasalah dengan hal itu.
"program dokter bulan untuk menghamili bulan." cetus donghyuck asal, menghantarkan tawa dua kaki tangan setia petinggi kelompok.
"baiklah," renjun mengantongi buku catatannya dan berdiri, menghabiskan passionfruit juice-nya dalam sekali teguk. tangannya beralih pada shotgun kesayangan luna—melempar asal kearah luna yang ditangkap tepat sasaran oleh donghyuck. "ayo, dejun. aku jadi bersemangat, sudah lama tidak bertemu si so-called-brilliant yoo itu."
dejun tampaknya enggan bergerak dari posisinya. renjun jelas keheranan.
"kenapa?"
"setelah saya pergi—siapa yang akan menjaga luna disini?"
donghyuck menatap dejun kesal—jelas sebab dejun selalu menganggapnya sebagai anak bayi yang harus dijaga setiap saat. "di rumah ini tidak hanya ada kalian, tolong. masih ada sungkyung, mina, jaemin, dan yang lainnya. aku akan baik-baik saja."
"tapi saya tetap khawatir mengenai keselamatan and—"
"ada aku juga—tenang saja." suara lain mengurai perdebatan donghyuck dan dejun; sang alpha. wajahnya terlihat kusut, sepertinya mengalami hari yang cukup panjang.
"oh—alpha, anda sudah pulang rupanya." renjun menyambut pertama, secara sukarela mengambil setumpuk dokumen yang akan mereka evaluasi semalam suntuk.
donghyuck bangkit dari duduknya, memeluk sang pujaan hati singkat. "istirahatlah dahulu—biar penyusup itu dejun dan renjun selesaikan." lalu melangkah menuju tangga, rutinitas menyiapkan air hangat.
![](https://img.wattpad.com/cover/177567331-288-k305064.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
pulchra lunae, et fortissimum
Fantasypulchra lunae, et fortissimum ; a beautiful moon-also the strongest. Markhyuck, werewolf!au. lowercase.