Bandara

13 1 0
                                    

06.30

Pagi ini aku sudah sarapan.

Raka tadi sebelum menjemputku ke kantor beli nasi uduk dulu buat sarapan aku dan dianya.

Baik sekali memang anaknya dan aku selalu saja merepotkan. Raka sedang duduk di balkon dan menghisap rokoknya yang tinggal setengah. Aku selalu menyuruhnya merokok di luar ruangan. Aku tidak mau kalo ruang tamuku bau asap rokoknya.

" Ya barang barang lo udah di packing semua ? ga ada yang ketinggalan kan ? gamau ya nanti pas dijalan lo ngrengek minta pulang gara gara lupa kaya sebelum sebelumnya "

Raka selalu ngingetin dan bantuin aku kalo packing, packingan Raka lebih rapi daripada aku. Mungkin karena Raka suka travelling jadi udah biasa menata barang yang banyak dan jadi simpel. 

" Iya udah kok, kan kemaren packingnya sama kamu juga, jadi nggak ada yang tertinggal hehehe " teriak aku dari dalam

" Ka nanti minta tolong , kamu yang bawa kopernya ya. Aku gendong daypack sama ada notebooknya soalnya , Berat. Hehehe, makasih Raka " 

aku berjalan menuju Balkon, ternyata enak juga nih kalo ngeteh pagi disini lama lama sambil ngedraft, udaranya masih sejuk, dan bisa liat sunrise.

" Pantes ya Ka , kamu nggak pernah nolak kalo aku suruh pindah kesini, view gedung sama langitnya bagus "

Iya Kia apalagi kalo lu duduk disini temenin gw ngerokok dan , ah sial kenapa gw jadi berfikiran gini dah, semoga kalimat barusan cuma ada di benak gw aja , Kia nggak denger.

" Iya ya, gw mau lama lama disini sebenernya gausah ke kantor tapi lo harus pergi . Ayo lo dah siap kan ? " Raka beranjak dari kursinya 

" Udah, ayo ka, inget jangan kangen gw ya, sama jangan genit genit di kantor , katanya lagi mau ada anak magang lagi "

" wah bagus lah , kesempatan buat gw pas lo nggak ada, jadi ga ada yang bawel ke gw , hahaha " tawa Raka , tangannya sudah ada dipundak aku dan kami berjalan bersama menuju lift

07.30

Aku dan Raka sudah sampai di kantor. Raka menitipkan koperku ke Resepsionis, katanya biar ga usah bolak balik bawa.

" Makasih Raka, semangat ngantornya jangan kangen aku 10 hari kedepan, nanti aku kabarin"

" Gw gak kangen lo, bersyukur malah. Take care ya. Gw ke ruangan dulu " 

Aku masih di loby kantor menunggu mas Sena dan Pak Jemmy untuk persiapan dan cek barang 10 menit lagi

Beberapa karyawan yang lewat dan tau aku mau proyek di Sumba menyemangati dan meledekku 

" Kia, semangat ya "

" Kia berangkat hari ini ? hati hati "

" Kia awas buluk lo "

" Kia awas nanti cinlok sama Sena " kali ini mas Bayu yang meledekku

aku menggerutu dan menampilkan muka kesal

" Ya sering sering lo tunjukin muka gemesin gitu ya, jadi cantik. Eh tapi boong , hahaha " 

" sana ih mas Bayu naik, rusuh banget masih pagi " omelku

mas Bayu meninggalkanku menuju lift sambil cekikikan.

Handphoneku bunyi nada panggilan, dan benar saja ada panggilan whatsapp dari mas Sena

mas Sena : "Kia kamu dimana ? udah di kantor ? "

Kia : " Udah mas Sena, ini Kia lagi nunggu mas Sena sama Pak Jemmy "

mas Sena : " Kita udah di ruang rapat, di sebelak kiri resepsionis , barang barang kamu sekalian di bawa kesini ya "

Setelah membaca pesan whatsapp mas Sena. Aku berjalan ke meja resepsionis mengambil barang barangku.

" Mba Amel makasih ya, aku ambil barang barangku " ucapku ke mba Amel yang sedang menerima panggilan dan cuma di bales acungan jempol

Aku berlalu menuju ruangan yang di maksud mas Sena

Ruangannya tidak di tutup rapat, aku hanya perlu mengetuk pintu sekali dan mengucap salam

" Selamat pagi " sapaku

Mas Sena yang membelakangiku menoleh dan mengajakku bergabung bersama mereka.

" Kia sini cek alat dulu, mana draft nya ya buat di ceklisin "

" ini mas daftarnya, yang kecil kecil udah ada di tas aku beberapa dan udah di ceklis " ku serahkan beberapa copyan draft

Aku sedang mengobrol dengan Pak Jemmy dan beberapa kali beliau mengingatkan untuk selalu safety dan memberi kabar perkembangan proyek

Mas Sena dan beberapa lainnya membawa peralatan yang akan di bawa ke Sumba ke mobil untuk dibawa ke bandara.

09.00

Pak Trisno, supir kantor mengantar aku dan mas Sena ke Bandara, pesawat kami akan terbang 2 jam lagi.

Kami bertiga mengobrol ringan sambil ketawa- tawa ternyata pak Trisno ini orangnya sangat lucu

" untuk pak Trisno banyak bahan becandaan, kalo nggak aku sama mas Sena bakal krik krik ini " batinku dalam hati

Setengah jam kemudian kami sampai di terminal 3 bandara Soekarno Hatta. Pak Trisno membantu kami menurunkan barang dari bagasi baru setelahnya berpamitan kembali ke kantor.

" Kia ayo kita ke kedai kopi di ujung sana dulu, aku belum sarapan " ajak mas Sena

" ayo mas, Kia juga mau pesen minum "

Kami memilih bangku di ujung dekat jendela supaya lebih leluasa bisa melihat suasana sekeliling.

Pesanan kami sudah datang

Aku sempat beberapa kali memotret pesawat yang mau lepas landas dan landing.

" Eh kia kamu asli mana ? Jakarta ? " Tanya mas Sena disela sela makannya

" Aku ? aku aslinya jogja mas baru pindah kesini pas kerja aja " jawabku

" dari kecil sampe kuliah ? " Tanya mas Sena lagi

" iya mas, bapak ibuku asli jogja dan disana juga sekolahnya bagus bagus jadi aku stay di jogja " jawabku lebih panjang

Mas Sena nanyanya enak tidak seperti sedang mengintrogasi

" aku dulu tinggal di jogja juga pas kecil ......." cerita mas Sena

Aku diam saja, otakku mulai berkeliaran ke masa lalu, mas Sena bilang dia kecil tinggal di jogja apa dia , ah apaan aku ini enggak enggak. Aku geleng geleng kepala

"Kia kenapa ? cerita aku kan belum selesai, kamu geleng geleng kenapa ? aku bahkan belum menanyakan sesuatu lagi ke kamu " Tanya mas Sena heran melihat tingkahku

" Ah, enggak mas, ayo lanjut lagi mas ceritanya " lanjutku

Panggilan kepada penumpang bandara bergema di sekeliling kami

" Ayo Kia kita udah di panggil " ajak mas Sena sambil mengambil jacket eigernya

" iya mas ayo " kataku

Namanya sama bukan berarti orang yang sama kan ? nama Sena di jogja tidak cuma satu. Dan Senamu itu hanya masa lalu. Iya masa lalu yang belum sempat untuk ku dapatkan. Aku menyakinkan diriku untuk tidak memikirkan masa laluku lagi



Yang Hilang BergantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang