Kontraksi Imaji

91 0 0
                                    

Seperti biasa di depan kedai kopi yang sudah lengang, kami mengadu alunan malam dengan diskusi beserta seperangkat aksi.

"Woi men, tolong campurin cat akrilik gua sama air dong. Ya boleh lah sedikit sama anggur basi, 20pertama nih".
Masih kutangkap raut haus akan inspirasi untuk menggores lagi tas ransel itu dengan abstraksi warna cat airnya. Entahlah anggur lokal sudah jadi konsumsi tiap malam untuk melahirkan inspirasi kembali lagi setiap harinya.

Penuh dengan warna-warni lembut berbalut warna ganas di pinggirnya masih samar-samar terlihat sosok dengan papan skateboard tua ada di tengahnya. "Buat Klimax Skate nih men, liar aja lah udah ya kan. Gak perlu dimengerti, tapi punya makna sendiri."

Dibawa fantasi aku jauh tinggi ke alam sana "Apa sudah terlalu anti kah kita dengan kata Klimaks ?". Seni memang harus mencapai gairahnya di puncak kenikmatan dan kepuasan paling tinggi.

Bentuk perlawanan teman2 KLIMAX yang selalu dilarang untuk meluapkan kegemaran nya memang sudah tuntas malam itu di atas kanvas ransel bolong dengan pencahayaan flash handphone.

Sempat bergetar tanganku menangkap semburan warna itu ke dalam tulisan ya mungkin juga karena bapak Hansip yang matanya selalu siaga mengawasi gerak-gerik kami, belum lagi pemilik kios rumah makan yang mengamuk karena tidak bisa tidur mendengar canda tawa kami yang selalu pecah setiap Ucup jatuh dari papan skateboard nya yang dimainkan di depan Saddam saat sedang melukis.

Ucup tetap terus bermain papan skateboard walaupun tidak sempurna menyelesaikan triknya sampai papannya terbelah dua.
Saddam tetap terus menggambar ditemani anggur merah.
Dan aku akan terus menulis untuk merekam rutinitas yang dikawinkan dengan tuangan imaji yang saling silang-menyilang dalam monoton nya pola pikir warga ibukota.

Dan aku akan terus menulis untuk merekam rutinitas yang dikawinkan dengan tuangan imaji yang saling silang-menyilang dalam monoton nya pola pikir warga ibukota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kontraksi ImajiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang