Keramaian menyerang bandara New York, terutama diramaikan oleh para wartawan yang sangat gempar mendengar berita akan siapa yang pastinya ikut dalam penerbangan saat itu. Seorang perempuan cantik berambut sepundak berwarna kecoklatan dengan penuh percaya diri berjalan masuk dari pintu masuk bandara. Disampingnya ada seorang laki-laki tampan berambut hitam mengikuti dan diikuti oleh banyaknya bodyguard milik perempuan itu. Chloe Ellis, nama perempuan itu, istri seorang pengusaha tersukses, dan yang terpenting, kabarnya ia menghilang dari samping suaminya tanpa sepatah kata pun. Makanya para wartawan itu ingin mendapat berita-berita terbaru dari mewawancarai perempuan itu, meski hanya sebentar ataupun akan dihiraukan, para wartawan itu tau, tidak akan sia-sia usaha mereka.
Selagi mereka dalam perjalanan untuk check-in, para wartawan berdesakan mengajukan pertanyaan, dengan gesit, perempuan itu dan rombongannya melewati para wartawan-wartawan tersebut. Sebelum mereka naik ke dalam pesawat terjadi sebuah percakapan antara perempuan itu dan laki-laki tampan itu :
"Kau siap ?" ujar laki-laki itu"Tentu saja, untuk apapun, karena aku tidak datang dengan hati yang setengah" jawabnya
Mereka menaiki pesawat itu dan menuju Korea.
14 jam penerbangan itu terbayar dengan sampainya mereka di Korea. Mata Ellis membara seakan siapapun yang melihat langsung ke matanya, akan ikut terbakar. Ia siap untuk menghadapi apapun yang akan dan harus dihadapinya. Langsung saja ia keluar dari pesawat dan masuk ke bandara yang penuh dengan wartawan-wartawan juga. Para bodyguard-nya ada beberapa yang mengambilkan bagasinya, agar kecepatannya menghindari orang-orang yang bisa saja akan melukainya tidak berkurang. Sekali lagi dengan kaki gesitnya ia melewati para wartawan-wartawan dan orang-orang disana.Ia naik taksi dan ditemani oleh laki-laki itu, menuju rumah yang sebelumnya ia tinggali dengan suami dan ibu mertuanya.
"Chris, tolong pastikan Bryant tak ada di rumah kecuali ibunya " Chloe memerintah
"Baik" jawab laki-laki itu singkat
Setelah menjawab, ia mengecek sesuatu seperti denah rumah di hp-nya.
"Unfortunately, dia ada di rumah" ujarnya setelah mengecek keseluruhan denah itu
" Well, sudahlah, aku juga tidak ingin menunggu lagi, dan ditambah, aku rindu akan melihat wajahnya secara langsung." Ellis menjelaskan sambil menoleh ke arah jendela
Chris tersenyum secara diam-diam.Ellis : Semua perjalanan ini sungguh melelahkan, badanku sakit semua, mungkin aku perlu istirahat lagi sebentar. Hah…setelah sekian lamanya, aku bisa bertemu dengannya lagi, kuharap hal itu tidak mengacaukan seluruh rencanaku.
Chris : Kalau dia ada di rumah, bukankah akan mengacaukan rencana Ellis ? Mungkin Ellis punya rencana yang lebih baik ? Tidak, setahuku Ellis punya beberapa rencana cadangan, mungkin dia akan menggunakan mereka. Aku harap, rencananya berjalan dengan baik.
Chris kemudian menoleh ke arah Ellis yang sudah tertidur pulas, "Ia pasti kelelahan, ditambah dengan kondisinya…." pikir Chris sambil menghela napas. Ia menaikkan suhu AC mobil agar Ellis tidak kedinginan dan juga ikut menyandarkan badan letihnya itu ke kursi, mencoba untuk tidur.
Perjalanan panjang mereka terasa pendek karena, mereka menghabiskan waktu perjalanan mereka dengan tidur. Mereka segera bangun ketika supirnya mengatakan kepada mereka bahwa tempat tujuan mereka telah sampai. Chris dan Ellis turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah itu, tanpa ragu-ragu. Mereka langsung bertemu dengan seorang lelaki berambut coklat yang terlihat sedang dalam lamunannya, akan tetapi sadar seketika mereka memasuki rumah itu. Lelaki itu hanya dapat diam terpaku melihat Ellis dan Chris. Matanya menggambarkan kesedihan yang bercampur dengan amarah, rindu dan cinta yang amat sangat mendalam. Apa hal yang mungkin tersimpan dalam cerminan jiwanya itu ?.
.
.
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiger Lily
RomanceChloe Ellis, ia kembali dari New York ke Korea setelah sekian lama menghilangnya, bahkan suaminya pun tidak pernah dihubungi. Sekarang ia kembali dengan seorang laki-laki lain di sampingnya, apa maksudnya ?