(2)

11 0 0
                                    

Sudah pukul 10 malam, tapi kami masih belum bisa memasuki menara Eiffel
karena kepadatan pengunjung, ada beberapa yang berbalik pulang, namun tidak
sedikit yang teguh berdiri menunggu antrian.
"Duh, lama banget. Masih bisa masuk tidak sih?" geram Alma.
"Sabar, antrian kita juga semakin berkurang kan? Penantian ini akan terasa
sangat manis setelah perjuangan pahit ini dilalui."
"Iya iya. Tapi tumben banget loh kamu ngajakin kesini. Biasanya kan, tiap
jalan-jalan kampus, atau sekedar pergi main, kamu nggak pernah mau masuk sampai
rela antri begini." Sahut Alma.
"Cerewet. Nanti juga bakalan tau." Jawabku.
"Apa mungkin ini projek baru kamu? Atau apa? Aduh aku penasaran." Balas
Alma.
"Kecil-kecil berisik. Udah diam aja, jangan buang energi kamu buat nanya-
nanya beginian. Nanti capek duluan." Kupalingkan muka agar tidak ditanya lagi
olenya. Habis bagaimana? Aku tidak mau keceplosan seperti tadi lagi.
Akhirnya setelah menunggu lebih dari 45 menit, kami dapat memasuki
menara Eiffel dan naik ke puncaknya. Kami melihat kota Perancis yang sangat indah
yang dipenuhi oleh lampu-lampu jalan serta lampu warna warni yang menghiasi
menara itu sendiri.
"Cantik." Alma berdiri dibalik kaca, melihat dengan rasa yang sangat puas.
Seperti anak kecil yang berlari kecil mengelilingi ruangan sambil sesekali tersenyum
menghiasi wajahnya. Tangannya tak henti-hentinya menarikku kian kemari untuk
dipotret. Letih memang, tapi senyumnya membuat letih itu tak berarti apa-apa.
"Gimana? Nggak nyesel kan naik keatas? Udah puas belum nikmatin
pemandangannya?" tanyaku pada gadis yang berdiri di samping kananku. Ia
menatapku, membalas pertanyaanku dengan senyuman terbaik yang ia miliki. Hati
kecilku berharap, dapat melihat senyumannya setiap hari setelah ini.
"Jadi, kamu datang kesini pasti karena suatu alasan bukan?" Kembali ia
paparkan pertanyaan itu padaku. Tenang Alma, aku tidak lupa tujuanku kesini, dan
tujuanku selama ini.
"Baiklah Alma, sekarang pukul 11 lewat 30 menit. Aku akan menjawab
pertanyaanmu dengan sebuah cerita, dan ingatkan aku ketika waktu sudah
menunjukkan pukul 11 lewat 59 menit. Oke?"
"Oke." Jawabnya.

***


Sg🌇.

France, Eiffel, and YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang