Wanita Cantik dan Imut (2)

7 1 0
                                    

2 Hari berlalu iwan menjalani masa-masa yg indah,dapat mendekati Lusth wanita yg ia cintai .

"wuaah!capek juga ternyataa jalan-jalan sama,Lusth." iwan membaringkan tubuhnya di ranjang melepas rasa lelahnya.

"satu pesan untukmu!" sura nada dering pesan khusus untuk Lusth berbunyi  berulang-ulang dengan nada yg lemah lembut seakan-akan bidadari yg memanggil.

"wah itu pesan dari Lusth!mau apa ya dia mengirim pesan?" iwan meraih handphone yg tergeletak di sampingnya.

"iwan,bisakah kamu ke rumahku aku sedang kesulitan mengerjakan tugas." iwan membaca pesan yg tertulis di handphone,pesan yg baru saja dikirim oleh Lusth.

"kerumahnya!membantunya di rumahnya ,semoga aja di rumahnya cuman berdua saja." iwan mulai kegirangan seperti oreang yg tergila-gila akan hal nafsu cinta.

***

iwan tak lama pergi kerumah Lusth setelah mendapatkan pesan darinya,dengan sepedahnya iwaan melaju ke rumah Lusth dengan cepat.

tak kurang dari 3o menit iwan sampai kerumah Lusth yg jaraknya sekitar 2 km dari rumahnya.

"Ting tong!" iwan menekan tomnol bell dan berbunyi.

"hai,iwan!ayo masuk di rumah cuman ada aku aja orang tuaku ada di luar negri mereka tinggal di sana sibuk dengan usahanya." kata Lusth sambil mempersilahkan iwan masuk.

"apa!dia sendirian di rumah sebesar ini,ini berarti cuman kita berdua saja,y tuhan makasih telah mengabulkan do'aku." suara batin iwan.

"kamu,mau minum apa!susu atau jus orange?" Lusth menawarkan minum.

"air susu saja."

"baiklah,kau tunggu disini aku amnilkan dulu air susunya." Lusth pergi menuju dapur mengambilkan segelas air susu.

***

iwan dan Lusth mereka pun pergi ke kamar setelah berdiam di ruang tamu.

Lusth sangat kesusahan mengerjakan tugas yg di berikan guru ipanya dalam membuat sebuah data dan membuatnya menjadi secarik berkas.

"ouh,jadi kamu tak tau menyusun data yg harus di susun dengan tepat." kata iwan

"iyah aku lupa mengerjakan dengan abstrak jadi aku kesusahan menyusunya." kata Lusth

tak lama iwan dapat menyelesaikan data data yg harus disusun dan tugas Lusth pun jadi,setelah itu iwan berpamit pulang karna hari mulai menjelang sore.

"oke,aku pulang dulu ya." iwan melambaikan tangannya.

"iya, makasih udah bantu aku,sampai jumpa lagi besok." Lusth membalas lambaian iwan.

"ya,sampai jumpa besok juga." iwan megoes sepedahnya menjauhi rumahnya Lusth.

iwan terus mengoes dengan santai sembari membayang-bayangan Lusth yg ia cintai,kemudia di tengah-tengah perjalanan pulang iwan di cegah segerombolan orang-orang yg menyeramkan dengan pakaian serbaa preman.

"hei kau,berhenti!" kata laki-laki bertubuh besar dengan pirsing di telinga kirinya.

"iy..iya." iwan menuruti perkataan preman itu.

"hei,bocah!apa kau yg namanya iwan!" kata laki2 besar,pirsing telinga kiri itu.

"iy..ya,kenapa memangnya?" iwan bertanya dengan ketakutan.

"ouh jadi kau,orangnya yg dikatakan oleh bos,sini kau!" laki laki itu menarik kerah baju iwan dan mengangkatnya.

"beraninya y kau menikung bos  saya,akan ku hajarkau!" laki laki itu meluncurkan pukulan.

"tap!" suara pukulan yg di tahan seseorang.

"hei hei,siapa suruh!yg suruh dia pukul." kata laki laki yg menahan pikulan laki laki dengan pirsing kirinya.

"Dojima!" iwan serentak berkata dengan nada senang.

"syukurlah kau menyelamatkanku dari orang orang ini_" tak lama iwan berkata Dojima mencekinya dan berkayta.

"hei!siapa yg mau nolong kau,justru aku kesini untuk memukulmu yg sudah kurang ajar menikungku."

"maksud..mu,aku tak begitu menegerti,ukh..ukh." kata iwan dengan tebata bata karna cekikkan Dojima.

"sudahlah,kupukuli kau sampai mampus sekarang!" Dojima memukul mukul iwan dengan keras samapai darah memuncarat ke mana mana.

"sudah sudah bos,nanti dia mampus beneran." ucap laki laki berpirsing kiri itu.

"hmp..biarkan saja dia mampus beneran." kata Dojima dan berhenti memukuli iwan karna dia sudah tampak tak berdaya lagi.

"ayo kita pergi dari sini!" kata Dojima membubar kan orang orangnya.

orang orang berpakaian preman dan tampang preman pun pergi meninggalkan iwan di jalanan yg sepi.

***

"hmm...uangku terus berkurang gara gara si glutony yg mengikutiku terus." Greed mengeluh di sepanjang jalan.

"hah!siapa itu yg tergeletak dengan darah yg kemana mana?" Greed segera mengahampiri orang yg tergeletak itu.

"heeh! bukankah dia yg tergila gila dengan Lusth,biarkan  sajalah aku jijik kalau soal Lusth." kata Greed mengabaikan orang yg tergeletak itu.

"Tolong aku." orang itu memegang kaki greed yg akan pergi dengan genggaman erat dan kuat.

"eh!lepaskan aku,sakit tau." greed merasa sakit kakinya.

"aku tak akan lepaskan sebelum kau menolongku" ucapnya 

"aku tak mau menolongmu tau!"

"ku mohon tolong aku,aku tak mau mati disini."

sekilas Greed merasa kasihan dan menolongnya dengan membawa ke rumahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Azazil 7 SinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang