Awal Bencana

2.1K 133 10
                                    

Ruangan itu terlihat berantakan dimana beberapa alat penelitian berhamburan tak beraturan letaknya. Terlihat seorang gadis berambut coklat berkacamata sedang sibuk mondar mandir kesana kemari diruangannya dan melakukan penelitiannya.

"Haah akhirnya aku berhasil menemukan ramuan yang akan membuat titan mengecil, hmm namun harus aku coba kemana benda ini untuk tau berfungsi atau tidak." gumam Hanji Zoe nama gadis itu entah pada siapa. "Ah mungkin aku harus memberikan laporan pada Erwin lebih dulu baru aku akan memikirkannya, mungkin dia bisa kumintai pendapat soal ini." kemudian melengganglah gadis itu menuju ruangan sang Commander sambil ditentengnya hasil penelitiannya yang ia letakan didalam botol nampak sekilas wujudnya seperti air putih yang biasa mereka konsumsi.
.
.
.
.
.
.
Kini sampailah ia didepan ruangan Erwin bersama Eren yang kebetulan bertemu dangannya tadi.

Toktoktok

"Erwin kau didalam kan, aku masuk." ceklek pintu terbuka dan menampilkan wajah sang Commander yang tampak sibuk dengan berbagai laporannya. "Ah Hanji akhirnya kau datang dan kebetulan kau bersama Eren ada hal yang ingin kubahas dengan kalian. Oh tapi sebelum itu Eren bisa kau panggilkan Levi dan Mikasa minta mereka menghadapku saat ini dan kita akan bahas strategi ekspedisi besok." lanjut Erwin. "Ha'i Dancho" balas Eren dan kemudian melenggang pergi mencari dua pasang manusia berbeda gender itu.

"Erwin aku sudah berhasil menemukan trobosan yang mungkin bisa berguna, lihat aku berhasil menciptakan cairan penciut titan. Tapi aku belum mengujicobanya barangkali kau memiliki masukan untuk ini.?" jelas hanji memecah keheningan.
"Mungkin kita bisa mecobanya pada titan Eren.?" lanjutnya

"Tunggu Hanji kita tidak bisa sembarangan menetapkan kelinci percobaanmu sembarangan terlebih lagi pasti kau belum menyiapkan penawar bukan.? Aku hanya memiliki firasat bahwa benda itu benar-benar akan merepotkan bila kita sembarangan menggunakannya tanpa membuat penawarnya terlebih dahulu. Lagipula terlalu beresiko jika menjadikan Eren sebagai kelinci percobaanmu" jelas Erwin.

Tiba-tiba pintu terbuka menampilkan sosok yang tengah mereka tunggu sedari tadi. "Ooi Mikasa kau yakin tidak apa-apa mukamu makin pucat.? Lebih baik istirahatlah saja diruanganmu aku atau Levi bisa menjelaskan strategi ini padamu nanti." yakin Hanji. "Tidak apa-apa Hanji-san aku masih kuat, akan sangat merpotkan kalau kalian menjelaskan ulang. Jadi lebih baik aku mendengarkan disini." kata Mikasa "Kau yakin Hanji benar mikasa wajahmu memang terlihat pucat.?" tanya Erwin "Terima kasih Danchou tapi saya yakin saya baik-baik saja." putus Mikasa.

Mikasa POV
Nasib sial sedang menaungi ku saat ini, yah saat ini entah kenapa tiba-tiba aku tidak enak badan, kepalaku rasanya seperti berputar. Entah karena efek musim panas yang ekstrim atau apa  sehingga aku kena getahnya. Sialnya selama rapat berlangsung tidak ada satupun informasi yang masuk ke kepala ku, pikiran ku melayang entah kemana. Tapi apa boleh buat aku tidak boleh merepotkan eren atau orang lain untuk menyampaikan hal yang sama dua kali. Tap entah kenapa tiba-tiba perlahan tapi pasti pandangan ku kabur dan detik berikutnya aku sudah tak merasakan apapun.
Mikasa end POV

Brukk

tubuh gadis itu akhirnya limbung.
"Oi"
"Mikasa"
Ucap Eren dan Hanji bersamaan. "Oi brat bang- dia demam." ucap Levi sambil menyentuh kening Mikasa yang terasa sangat panas. "Eren cepat bawa Mikasa keruangan Hanji dan Hanji cepat periksa dia. Kita lanjutkan pembahasan kita lain kali" titah Erwin.
Eren kemudian berjalan sambil menggendong Mikasa ala bridal style, kemudian melenggang pergi menyusul Hanji yang sudah lebih dulu.

Setibanya di ruangan Hanji diletakannya Mikasa diatas kasur dengan perlahan dan membiarkan hanji melakukan tugasnya. "Bagaimana keadaan mikasa Hanji-san.?" tanya Eren "Dia baik-baik saja hanya demam dan kelelahan, lagi dia juga baru kedatangan tamu jadi yah wajar." jelas Hanji

"eh tamu.? Ah yokatta dia baik-baik saja." jawab Eren sedikit kikuk "Yasudah ayo kita tinggalkan dia biarkan dia istirahat disini sampai dia siuman." tambah Hanji. "Ah ha'i kuharap Mikasa baik-baik saja disini sendiri."
.
.
.
.
.
Tbc.....




Ah akhirnya selesai sechapter 😂
Maapkeun Ryouka kl bahasa masih acak adul dan gak sesuai ekspetasi para Readers sekalian Karna masih bener" baru soal tulis menulis (maklum biasanya daku cm jd Reader setia). Makasih yg udah nyempetin baca sampah ku wkwkwkwk..#digampar mungkin kl berkenan bs vote atau comment 😂 (ni author masih baru jg udh blagu minta vote sm comment).
Yasudahlah cukup sekian ya sampai jumpa chap depan dan mohon bantuan untuk kedepannya.
Byebye......🤗

RivaMika no MonogatariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang