Me || You || Us

3.1K 381 4
                                    




🎶




🎶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




🎶









» You got that smile, that only heaven can make «









Dalam kesunyian dan dinginnya malam. Seorang pemuda bersurai hitam berjalan dengan cepat menuju seunit gedung flat sederhana di pinggiran kota.


Berkali-kali ia menyapu hidungnya yang berair. Udara dingin malam ini sudah mengalahkan dengan telak jaket tipis yang dipakainya.


Namun, itu tidak membuat langkah cepatnya melambat. Pemuda itu malah semakin melebarkan senyumnya ketika bangunan yang ia sebut dengan rumah itu sudah tampak di ujung jalan.


Kakinya terhenti di depan sepetak kamar di lantai satu flat sederhana itu. Dengan hati-hati ia mengetuk daun pintunya beberapa kali sambil menggenggam erat sesuatu di dalam saku jaketnya.


Pintu pun terbuka dan seperti yang sudah ia duga sebelumnya, sebuah senyuman lebar, ceria, dan hangat dari seorang pemuda manis menyapanya dari balik pintu.


"Aku pulang!" seru Pemuda itu dengan riang.


"Selamat datang kembali," jawab si pemilik senyuman manis itu dari balik pintu.


"Kenapa kau mengetuk pintu? Pasti kau lupa membawa kunci lagi, bukan?" selidik si Manis sambil berjalan menuju ke dapur kecil yang sederhana namun tertata dengan rapi.


"Ingin ku siapkan makan malam sekarang?" tanya si Manis sambil menyalakan kompor lalu meletakkan teko kecil berisi air di atasnya. "Kau kenapa tidak menjawab? Malah senyum-senyum seperti orang aneh saja," tanyanya, kali ini dengan dahi yang berkerut.


"Kemarilah." Yang ditanya malah membuat gerakan yang mengisyaratkan pemuda manis itu mendekat kepadanya. "Tetaplah tersenyum ketika menyambutku pulang, Jaemina," pinta pemuda itu sambil memeluk kesayangannya dengan sangat erat.









» I pray to God everyday, that you keep that smile «

You, Me, UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang